SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Seorang perempuan berusia 37 tahun terpaksa dijemput pakai ambulans dari Pusat Pasar Sidikalang, Kabupaten Dairi, karena suhu tubuhnya mencapai 38,1 derajat celsius. Wanita berinisial RBS itu dijemput petugas Puskesmas KM 11, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Rabu (27/5).
Menurut petugas pengamanan Pos Ops Ketupat 2020 di Pusat Pasar Sidikalang, Serka WJ Sihombing, perempuan yang dijemput petugas medis tersebut bukan pedagang di Pusat Pasar Sidikalang.
“Menurut keterangan yang bersangkutan, ia ke pasar Sidikalang untuk menjual cabai. Tetapi, saat dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas pakai thermogun, ibu itu memiliki suhu tubuh 38,1 derajat celsius. Lalu, petugas pasar melapor ke petugas Pos Ops Ketupat 2020 yang ada di pasar,” kata anggota Kodim 0206/Dairi itu saat dikonfirmasi wartawan.
Selanjutnya, mereka berkoordinasi dengan petugas medis yang ada di pos dan dilakukan pengukuran suhu tubuh ibu itu kembali dengan alat manual. Hasil pengukuran secara manual, suhu tubuh menjadi 37 derajat celsius.
“Karena alamat ibu itu berada di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, kita langsung koordinasikan ke petugas Puskesmas KM 11 Siempat Nempu Hulu. Petugas medis langsung menjemput dengan pakaian lengkap protokol Covid-19,” terangnya lagi.
Serka WJ Sihombing juga mengungkapkan, asal kampung ibu itu dari Kutacane, Aceh Tenggara, namun mengaku sudah 5 tahun menetap di Kecamatan Siempat Nempu Hulu.
“Begitu juga riwayat perjalanan, tidak pernah keluar dari wilayah Dairi. Hal itu kita lakukan untuk waspada penularan Corona,” ungkap Sihombing.
Sementara, Plt Direktur Pasar Sidikalang, Edward Hutabarat dikonfirmasi mengatakan, sebenarnya kondisi ibu itu tidak apa-apa.
“Dia kutengok makan sirih, bisa saja memang suhu tubuhnya tinggi karena makan sirih itu. Namun, karena kondisi sekarang cepat heboh, sehingga managemen dan petugas Pos Ops Ketupat 2020 yang bertugas di pasar segera mengambil tindakan untuk membawa ibu itu supaya suasana di pasar tidak panik. Dia bukan pedagang di sini. Dia hanya pengunjung biasa,” tandasnya. (rud)