26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

277 Kampung KB Tersebar di Langkat

STABAT, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Langkat saat ini sudah memiliki 277 Kampung Keluarga Berencana yang tersebar di desa maupun kelurahan. Pembentukan ini menunjukkan kontribusi nyata, dengan fungsi pemahaman yang baik mengenai gizi anak dan keluarga.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Langkat sebesar 16,9 persen, terjadi penurunan lebih kurang 1,7 persen dari sebelumnya tahun 2022 sebesar 18,6 persen. Sementara target tahun 2024 sebesar 14 persen.

“Oleh karenanya, hal tersebut dapat dicapai dengan salah satu caranya adalah melalui keluarga hebat yaitu keluarga berencana yang dimulai dari merencanakan perkawinan dengan matang. Dilanjutkan dengan persiapan fase pernikahan dengan melalui aplikasi ELSIMIl (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) yang pada intinya bertujuan agar bayi yang dilahirkan kelak bisa terbebas dari paparan resiko stunting” kata Asisten Administrasi Umum, Musti saat memimpin apel, Senin (27/5/2024).

Pada kampung KB semua pembangunan dimusyawarahkan direncanakan dengan baik serta melalui sinergi dari semua pihak terkait, sehingga masyarakat mendapatkan semua pelayanan yang dibutuhkan. Dia melanjutkan, dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga disebutkan bahwa penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan.

Yakni pembangunan yang dilakukan secara terencana di segala bidang. “Salah satu yang menjadi program prioritas nasional adalah program bangga kencana atau program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana, melalui pembentukan pengembangan dan intensifikasi kampung keluarga berkualitas atau yang biasa kita sebut dengan kampung KB, sebagai proses wujud pelaksanaan manifestasi dari program bangga kencana secara Paripurna di lapangan,” ucapnya.

Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat desa atau kelurahan. Di mana terdapat konvergensi dan integrasi program pemberdayaan masyarakat serta penguatan institusi keluarga dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Dalam penyelenggaraannya kampung KB diharapkan mampu menyediakan data keluarga dan meningkatkan cakupan administrasi kependudukan, dalam rangka penyediaan data yang valid sebagai dasar pengambilan kebijakan dan akan menjadi model serta miniatur pembangunan di Kabupaten Langkat,” tukasnya. (ted/han)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Langkat saat ini sudah memiliki 277 Kampung Keluarga Berencana yang tersebar di desa maupun kelurahan. Pembentukan ini menunjukkan kontribusi nyata, dengan fungsi pemahaman yang baik mengenai gizi anak dan keluarga.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Langkat sebesar 16,9 persen, terjadi penurunan lebih kurang 1,7 persen dari sebelumnya tahun 2022 sebesar 18,6 persen. Sementara target tahun 2024 sebesar 14 persen.

“Oleh karenanya, hal tersebut dapat dicapai dengan salah satu caranya adalah melalui keluarga hebat yaitu keluarga berencana yang dimulai dari merencanakan perkawinan dengan matang. Dilanjutkan dengan persiapan fase pernikahan dengan melalui aplikasi ELSIMIl (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) yang pada intinya bertujuan agar bayi yang dilahirkan kelak bisa terbebas dari paparan resiko stunting” kata Asisten Administrasi Umum, Musti saat memimpin apel, Senin (27/5/2024).

Pada kampung KB semua pembangunan dimusyawarahkan direncanakan dengan baik serta melalui sinergi dari semua pihak terkait, sehingga masyarakat mendapatkan semua pelayanan yang dibutuhkan. Dia melanjutkan, dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga disebutkan bahwa penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan.

Yakni pembangunan yang dilakukan secara terencana di segala bidang. “Salah satu yang menjadi program prioritas nasional adalah program bangga kencana atau program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana, melalui pembentukan pengembangan dan intensifikasi kampung keluarga berkualitas atau yang biasa kita sebut dengan kampung KB, sebagai proses wujud pelaksanaan manifestasi dari program bangga kencana secara Paripurna di lapangan,” ucapnya.

Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat desa atau kelurahan. Di mana terdapat konvergensi dan integrasi program pemberdayaan masyarakat serta penguatan institusi keluarga dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Dalam penyelenggaraannya kampung KB diharapkan mampu menyediakan data keluarga dan meningkatkan cakupan administrasi kependudukan, dalam rangka penyediaan data yang valid sebagai dasar pengambilan kebijakan dan akan menjadi model serta miniatur pembangunan di Kabupaten Langkat,” tukasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/