29 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Erupsi Sinabung: Abu Berwarna Coklat Resahkan Pengungsi

DESY/sumutpos BANTUAN: Kapoldasu menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Sinabung, kemarin (27/6).
DESY/sumutpos
BANTUAN: Kapoldasu menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Sinabung, kemarin (27/6).

SUMUTPOS.CO- KARO-Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Sinabung Armen Putra meminta masyarakat Tanah Karo agar tidak mempercayai kabar yang tidak jelas sumbernya, yang mengatakan bakal ada letusan dahsyat dari Sinabung.

“Benar, aktivitas Sinabung masih tinggi, namun bukan berarti akan terjadi letusan besar. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa  Sinabung adalah gunung api yang unik sehingga tidak dapat diprediksi. Karenanya sampai saat ini kita masih memantau setiap aktivitasnya,” Ujar Armen kepada Sumut Pos, Sabtu (27/6).

Selanjutnya Armen mengatakan agar masyarakat mengikuti perkembangan lewat pihak berwenang, dalam hal ini pihak PVMBG, BNPB dan Pemkab Karo.

Terkait abu letusan Gunung Sinabung berwarna cokelat yang dihubung-hubungkan dengan bakal adanya gempa dan letusan besar, Armen mengatakan bahwa abu berwarna cokelat itu adalah fenomena yang wajar dan tak berhubungan dengan gempa dan letusan besar.

“Saya yakin masyarakat Karo adalah masyarakat yang cerdas, jadi mereka pasti tidak akan panik menyikapi isu yang sedang berkembang. Yang terpenting adalah tetap waspada,” imbuh Armen.

Kemarin, akibat Gunung Sinabung beraktifitas lagi, maka debu vulkanik kembali menyelimuti Kota Berastagi. Akibatnya, took-toko banyak yang tutup dan jalanan menjadi sepi.

Sembiring, seorang sopir angkutan kota mengatakan bahwa akibat letusan kemarin jarak pandang hanya 1 meter. Ironisnya, ketebalan abu di kaca mobil yang terparkir di pinggir jalan pun tebalnya bisa 2 cm.

Informasi yang berhasil dihimpun Sumut Pos dari media center tangap darurat erupsi Sinabung, disebutkan bahwa telah terjadi penambahan jumlah pengungsi. Saat ini tercatat sebanyak 10.606 jiwa atau 3.121 kepala keluarga. Mereka kini ditempatkan di 10 titik penampungan yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang, dan GPDI Ndokum Siroga.

Kapoldasu dan Pangdam Serahkan Bantuan

DESY/sumutpos BANTUAN: Kapoldasu menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Sinabung, kemarin (27/6).
DESY/sumutpos
BANTUAN: Kapoldasu menyerahkan bantuan untuk pengungsi Gunung Sinabung, kemarin (27/6).

SUMUTPOS.CO- KARO-Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Sinabung Armen Putra meminta masyarakat Tanah Karo agar tidak mempercayai kabar yang tidak jelas sumbernya, yang mengatakan bakal ada letusan dahsyat dari Sinabung.

“Benar, aktivitas Sinabung masih tinggi, namun bukan berarti akan terjadi letusan besar. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa  Sinabung adalah gunung api yang unik sehingga tidak dapat diprediksi. Karenanya sampai saat ini kita masih memantau setiap aktivitasnya,” Ujar Armen kepada Sumut Pos, Sabtu (27/6).

Selanjutnya Armen mengatakan agar masyarakat mengikuti perkembangan lewat pihak berwenang, dalam hal ini pihak PVMBG, BNPB dan Pemkab Karo.

Terkait abu letusan Gunung Sinabung berwarna cokelat yang dihubung-hubungkan dengan bakal adanya gempa dan letusan besar, Armen mengatakan bahwa abu berwarna cokelat itu adalah fenomena yang wajar dan tak berhubungan dengan gempa dan letusan besar.

“Saya yakin masyarakat Karo adalah masyarakat yang cerdas, jadi mereka pasti tidak akan panik menyikapi isu yang sedang berkembang. Yang terpenting adalah tetap waspada,” imbuh Armen.

Kemarin, akibat Gunung Sinabung beraktifitas lagi, maka debu vulkanik kembali menyelimuti Kota Berastagi. Akibatnya, took-toko banyak yang tutup dan jalanan menjadi sepi.

Sembiring, seorang sopir angkutan kota mengatakan bahwa akibat letusan kemarin jarak pandang hanya 1 meter. Ironisnya, ketebalan abu di kaca mobil yang terparkir di pinggir jalan pun tebalnya bisa 2 cm.

Informasi yang berhasil dihimpun Sumut Pos dari media center tangap darurat erupsi Sinabung, disebutkan bahwa telah terjadi penambahan jumlah pengungsi. Saat ini tercatat sebanyak 10.606 jiwa atau 3.121 kepala keluarga. Mereka kini ditempatkan di 10 titik penampungan yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang, dan GPDI Ndokum Siroga.

Kapoldasu dan Pangdam Serahkan Bantuan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/