31.7 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Pengutipan Retribusi  Wisata Air Panas Resahkan Pengunjung

TIKET: Jon Ginting menunjukkan  bukti tiket retribusi masuk mereka menuju pemandian Air Panas Debuk-debuk.

BERASTAGI-Selain mengeluhkan kondisi jalan rusak dan tak adanya penerangan, para pengunjung wisata Air Panas Sidebuk-debuk, merasa jadi korban pungli pegawai Dinas Patiwisata Karo.

Kasus ini bermula pada Minggu (26/8) malam, saat salah satu pegawai yang melakukan pengutipan kepada warga yang akan menikmati Air Panas Debuk-debuk diduga dalam keadaan mabuk minuman. Sehingga menimbulkan perdebatan antara pengutip retribusi dan warga yang akan melintas.

“Malam itu kami bersama keluarga berencana menikmati pemandian air panas di bawah kaki Gunung Sibayak berjumlah 41 orang, terdiri dari 30 orang dewasa, dan 11 anak – anak dengan mengunakan 3 mobil. Sesampainya di pos retribusi Air Panas Debuk – debuk, kami melakukan pembayaran,” ucap warga Kabanjahe, Jon Ginting, Senin (27/8) di Kabanjahe.

Dikatakan Jon, setelah dirinya membayar iuran masuk ke air panas tersebut, dengan jumlah total Rp175.000,00. Padahal harga retribusi masuk per-orangnya hanya Rp4000, baik orang dewasa, dan anak-anak. Namun, tiket yang diterimanya hanya 15 lembar. Kemudian Jon Ginting bersama keluarga langsung melanjutkan perjalanan.

“Tidak sampai berjarak sekitar 3 meter melintasi pos retribusi, pihaknya kembali distop salah satu pegawai retrubusi Air Panas Debuk – debuk. Anehnya, penyetopan yang dilakukan pegawai tersebut dalam keadaan tidak normal, atau mabuk minuman,” terang Jon.

Jon mengutarakan, hal itu terbukti saat pegawai retribusi itu melakukan penyetopan laju mobil mereka kedua kali nya, dalam keadaan sempoyongan. Serta meminta kembali untuk membayar retribusi.

“Kami begini melakukan pengutipan kedua kali, dalam hal mempertegas apakah warga yang akan menikmati air panas sudah membayar tiket masuk. Guna menghindari pungli,” ucap pegawai yang tidak diketahui namanya, ditirukan Jon Ginting.

Jon Ginting menyesalkan, kenapa ada lagi cara koboi – koboi mabuk yang bekerja melayani masyarakat, berdampak sepertinya menakuti pengunjung yang akan menikmati kolam pemandian Debuk – debuk.

Kepala Dinas Pariwisata Karo, Mulia Barus dikonfirmasi atas sikap salah satu pegawai retribusi Air Panas Debuk – debuk mengatakan, dirinya tidak mengetahui hal itu. Sebab, itu tidak dibenarkan atau diizinkan, jika mereka bekerja mengutip iuran masuk kepada warga itu memang sudah fungsi pegawai yang menjalankan dinas tersebut.

Meski sangsi atas sikap tidak senonohnya, salah satu pegawai retribusi dalam menjalankan tugas dengan keadaan mabuk, tidak bisa ia jabarkan. “Sabar dulu ya, saya akan periksa siapa orang itu, dan akan saya panggil guna menegurnya. Memang hari Minggu pihak dari Dinas Pariwisata memang ada di pos yang dimaksud,” ucap Mulia Barus.

Mulia juga menyarankan agar melakukan konfirmasi kepada Kabid Retribusi, Piala Putra Tarigan. Tetapi yang bersangkutan ketika dikonfirmasi engan memberi jawaban, dengan dalih rapat kerja. “Saya lagi rapat, besok sajalah,” kata Piala Putra.(deo/han)

TIKET: Jon Ginting menunjukkan  bukti tiket retribusi masuk mereka menuju pemandian Air Panas Debuk-debuk.

BERASTAGI-Selain mengeluhkan kondisi jalan rusak dan tak adanya penerangan, para pengunjung wisata Air Panas Sidebuk-debuk, merasa jadi korban pungli pegawai Dinas Patiwisata Karo.

Kasus ini bermula pada Minggu (26/8) malam, saat salah satu pegawai yang melakukan pengutipan kepada warga yang akan menikmati Air Panas Debuk-debuk diduga dalam keadaan mabuk minuman. Sehingga menimbulkan perdebatan antara pengutip retribusi dan warga yang akan melintas.

“Malam itu kami bersama keluarga berencana menikmati pemandian air panas di bawah kaki Gunung Sibayak berjumlah 41 orang, terdiri dari 30 orang dewasa, dan 11 anak – anak dengan mengunakan 3 mobil. Sesampainya di pos retribusi Air Panas Debuk – debuk, kami melakukan pembayaran,” ucap warga Kabanjahe, Jon Ginting, Senin (27/8) di Kabanjahe.

Dikatakan Jon, setelah dirinya membayar iuran masuk ke air panas tersebut, dengan jumlah total Rp175.000,00. Padahal harga retribusi masuk per-orangnya hanya Rp4000, baik orang dewasa, dan anak-anak. Namun, tiket yang diterimanya hanya 15 lembar. Kemudian Jon Ginting bersama keluarga langsung melanjutkan perjalanan.

“Tidak sampai berjarak sekitar 3 meter melintasi pos retribusi, pihaknya kembali distop salah satu pegawai retrubusi Air Panas Debuk – debuk. Anehnya, penyetopan yang dilakukan pegawai tersebut dalam keadaan tidak normal, atau mabuk minuman,” terang Jon.

Jon mengutarakan, hal itu terbukti saat pegawai retribusi itu melakukan penyetopan laju mobil mereka kedua kali nya, dalam keadaan sempoyongan. Serta meminta kembali untuk membayar retribusi.

“Kami begini melakukan pengutipan kedua kali, dalam hal mempertegas apakah warga yang akan menikmati air panas sudah membayar tiket masuk. Guna menghindari pungli,” ucap pegawai yang tidak diketahui namanya, ditirukan Jon Ginting.

Jon Ginting menyesalkan, kenapa ada lagi cara koboi – koboi mabuk yang bekerja melayani masyarakat, berdampak sepertinya menakuti pengunjung yang akan menikmati kolam pemandian Debuk – debuk.

Kepala Dinas Pariwisata Karo, Mulia Barus dikonfirmasi atas sikap salah satu pegawai retribusi Air Panas Debuk – debuk mengatakan, dirinya tidak mengetahui hal itu. Sebab, itu tidak dibenarkan atau diizinkan, jika mereka bekerja mengutip iuran masuk kepada warga itu memang sudah fungsi pegawai yang menjalankan dinas tersebut.

Meski sangsi atas sikap tidak senonohnya, salah satu pegawai retribusi dalam menjalankan tugas dengan keadaan mabuk, tidak bisa ia jabarkan. “Sabar dulu ya, saya akan periksa siapa orang itu, dan akan saya panggil guna menegurnya. Memang hari Minggu pihak dari Dinas Pariwisata memang ada di pos yang dimaksud,” ucap Mulia Barus.

Mulia juga menyarankan agar melakukan konfirmasi kepada Kabid Retribusi, Piala Putra Tarigan. Tetapi yang bersangkutan ketika dikonfirmasi engan memberi jawaban, dengan dalih rapat kerja. “Saya lagi rapat, besok sajalah,” kata Piala Putra.(deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/