26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bengkel Las Meledak, 3 Tewas dan 10 Luka Berat

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ledakan yang diduga berasal dari tabung gas terjadi di sebuah bengkel milik Suriono (53), di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Tandamhulu II, Hamparanperak, Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (27/8) pagi. Akibat ledakan hebat itu, tiga orang meninggal dunia dan 10 luka berat.

RUSAK Personel Kepolisian dari Polres Binjai dan Polda Sumut melakukan olah TKP di Bengkel Las milik Suriono usai terjadi ledakan, Kamis (27/8) pagi.
RUSAK Personel Kepolisian dari Polres Binjai dan Polda Sumut melakukan olah TKP di Bengkel Las milik Suriono usai terjadi ledakan, Kamis (27/8) pagi.

Rama Manalu (36), satu dari 10 orang yang mengalami luka berat, mengalami trauma. Pemborong asal Medan itu mengalami luka pada tangan dan pipi kanan akibat terkena dampak ledakan gas, berupa serpihan kaca mobil Toyota Fortuner BK 3 RN warna hitam.

“Saya mau ke Stabat, mau lihat proyek di Langkat. Macam bom suaranya (ledakan),” kata Manalu saat ditemui di Klinik Asia Medica, berjarak sekitar 1 km dari TKP. Saat itu, Manalu didampingi pengawas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bermarga Lubis.

Namun sayang, nyawa sopir Manalu bernama Budi Irwansyah (39), tak dapat diselamatkan. Kondisi Budi cukup memperihatinkan. Pergelangan tangannya putus dan bagian kepala pecah akibat serpihan ledakan ketika mobil mereka melintas di TKP. Budi menghembuskan nafas terakhirnya di Klinik Wirahusada. “Masih trauma, ini saja gemetaran. Kami dari Medan,” sambung Manalu, sambil mengoleskan salep pada pipi kanannya.

Pantauan Sumut Pos di lapangan, kemacetan mengular panjang sekitar 3 km. Baik itu dari arah Binjai menuju Stabat, Langkat, maupun sebaliknya. Di lokasi kejadian, tidak terlihat kobaran api paskaledakan. Meski begitu, mobil pemadam kebakaran tetap turun ke TKP.

Selain Budi, seorang pekerja bengkel las, Erwin (27), warga Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, dan kasir bengkel las itu, Ayu (24), warga Desa Tandamhilir I, Hamparanperak, meninggal dunia di TKP. Kepala Erwin pecah saat tengah mengelas usai ledakan dan Ayu mengalami luka-luka pada dada serta leher, yang saat itu tengah duduk di meja kerjanya yang berjarak hanya 3 meter dari meledaknya tabung gas tersebut.

Menurut warga sekitar, Ayu dan Erwin masih ada hubungan keluarga dengan pemilik bengkel las. “Mereka masih bersaudara. Dan yang kerja di sini juga saudara-saudara yang punya bengkel las,” kata warga setempat.

Area bengkel las milik Suriono, luasnya kurang lebih berukuran 40×40 meter. “Di sini yang kerja keluarga-keluarga juga. Ada sekitar 30 orang anggotanya. Ledakannya terdengar sekali,” tandas mantan pekerja, Erik (48) yang bekerja sudah 2 tahun kerja di bengkel las tersebut.

“Penyebabnya diduga meledaknya satu tabung gas yang digunakan untuk mengelas atau memotong besi yang dikerjakan oleh korban Erwin,” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting ketika dikonfirmasi.

Polisi sudah memasang garis kuning (police line) untuk membatasi warga memasuki ke area TKP. “Kejadian ini karena meledaknya tabung gas sebanyak 5 unit, diduga akibat karena kurang hati-hati atau kelalaian,” tambah mantan Kanit Intelkam Polres Binjai ini.

Tidak hanya mobil Fortuner milik Manalu saja yang terkena imbas ledakan tersebut. Mobil Panther BK 1398 DI warna hijau, Toyota Rush BK 1706 EJ warna silver, Mitsubishi Kuda BK 1907 DU warna biru dan sepeda motor Honda Supra BK 4807 HM warna hitam juga mengalami rusak berat. Bahkan satu rumah yang bersebelahan dengan bengkel las tersebut juga terdampak imbasnya. Satu tabung gas terhempas menghantam tembok rumah hingga jebol. “Rumah warga yang lain yang bertetangga dengan bengkel las juga mengalami kerusakan pada dinding, atap dan jendela,” terang Siswanto.

Tak lama kemudian, Datasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sumut tiba di TKP. Mereka turut melakukan olah TKP.

Jibom Lakukan Olah TKP

Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Sumut juga melakukan olah TKP. Tim dipimpin Kasubden Jibom Brimob Polda Sumut AKP Daud Pelawi melakukan sterilisasi. Daud Pelawi menyebutkan, dari hasil sterilisasi yang dilakukan pada objek, tidak ditemukan adanya unsur bom. Karena itu, kuat dugaan ledakan terjadi dari atas asbes (instalasi AC central) yang berasal dari kebocoran gas. “Dari hasil sterilisasi dan analisis di TKP, tidak ditemukan adanya unsur-unsur bom,” kata Daud.

Dia mengatakan, dalam tindakan sterilisasi itu, pihaknya turut membawa peralatan pelindung lengkap, peralatan penjinak, peralatan pendukung, senjata, dan unit kendaraan. “Kejadian ledakan ini merupakan bencana yang tidak diharapkan oleh kita semua,” ujarnya.

Sebelumnya, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumut Kombes Pol Abu Bakar Tertusi juga ikut turun ke lokasi kejadian. Dia memaparkan, penyebab ledakan pada bengkel milik Suriono itu terjadi, diduga disebabkan satu tabung gas yang dipergunakan untuk mengelas/potong besi meledak, yang saat itu sedang digunakan oleh korban Erwin yang meninggal di tempat.

“Selain korban tewas dan luka-luka, empat unit mobil dan satu sepeda motor rusak. Sedangkan rumah warga yang bertetangga dengan bengkel las juga mengalami kerusakan pada bagian dinding, atap dan jendela,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini lokasi kejadian sudah diberi garis polisi (police line). Sedangkan untuk kerugian material, sejauh ini belum dapat ditaksir. “Jumlah tabung (gas 12 kg) yang meledak ada 5 unit. Setelah berkoordinasi dengan Kasubden Jibom, diketahui bahwa tidak ada unsur bahan peledak (bom). Sehingga Hal ini diduga akibat kurangnya kehati-hatian (kelalaian),” pungkasnya.

Sempat Dinyatakan Tewas, Mugiono Ternyata Kritis

Selain korban tewas, juga ada korban luka. Dilaporkan ada 9 orang mengalami luka. Mereka dibawa ke Klinik Asia Medika. Namun, korban luka tersebut sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai dan RS Bidadari Kebun Lada. Korban rata-rata mengalami luka bakar dan tubuh melepuh. Ditaksir luka bakarnya mencapai 80 persen.

Kabar adanya empat orang tewas dalam ledakan hebat tabung gas di bengkel las milik Suriono, ditepis Polres Binjai. Dari olah TKP yang dilakukan Polres Binjai dan Tim Labfor Polda Sumut, 3 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizky Pratama menjelaskan, Mugiono (50) yang merupakan karyawan bengkel las tersebut mulanya sempat dinyatakan meninggal dunia di TKP. Namun hasil olah TKP, warga Dusun I Purnamasari, Desa Tandamhulu II, Hamparanperak, Deliserdang ini dinyatakan kritis. “Korban (Mugiono) tidak meninggal, hanya kritis. Saat ini menjalani perawatan di RS Bidadari Binjai,” kata Yayang, Kamis (27/8) petang.

Polisi sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti usai kejadian tersebut. Seperti tabung gas dan oksigen yang terpental lebih kurang 100 meter pun dikumpulkan.

Begitu juga dengan tabung 50 kg yang menghantam tembok rumah warga hingga jebol karena hantamannya pun dikumpulkan. Kasat menjelaskan, penyidik masih melakukan penyelidikan dan mendalami penyebab ledakan tersebut.

“Selain itu, kita juga tengah mengumpulkan bukti-bukti serta memasang police line,” kata dia.

Yayang menambahkan, penyidik sudah meminta keterangan terhadap 28 orang. Status mereka sebagai saksi.

Pemilik bengkel las, Suriono (56) pun sudah diperiksa. Polres Binjai, kata dia, penyidik belum dapat memastikan penyebab ledakan gas tersebut. “Makanya kita dibantu Tim Labfor untuk memastikan penyebab ledakan. Jadi kami minta rekan-rekan bersabar,” seru dia. (ted/mag-1)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ledakan yang diduga berasal dari tabung gas terjadi di sebuah bengkel milik Suriono (53), di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Tandamhulu II, Hamparanperak, Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (27/8) pagi. Akibat ledakan hebat itu, tiga orang meninggal dunia dan 10 luka berat.

RUSAK Personel Kepolisian dari Polres Binjai dan Polda Sumut melakukan olah TKP di Bengkel Las milik Suriono usai terjadi ledakan, Kamis (27/8) pagi.
RUSAK Personel Kepolisian dari Polres Binjai dan Polda Sumut melakukan olah TKP di Bengkel Las milik Suriono usai terjadi ledakan, Kamis (27/8) pagi.

Rama Manalu (36), satu dari 10 orang yang mengalami luka berat, mengalami trauma. Pemborong asal Medan itu mengalami luka pada tangan dan pipi kanan akibat terkena dampak ledakan gas, berupa serpihan kaca mobil Toyota Fortuner BK 3 RN warna hitam.

“Saya mau ke Stabat, mau lihat proyek di Langkat. Macam bom suaranya (ledakan),” kata Manalu saat ditemui di Klinik Asia Medica, berjarak sekitar 1 km dari TKP. Saat itu, Manalu didampingi pengawas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bermarga Lubis.

Namun sayang, nyawa sopir Manalu bernama Budi Irwansyah (39), tak dapat diselamatkan. Kondisi Budi cukup memperihatinkan. Pergelangan tangannya putus dan bagian kepala pecah akibat serpihan ledakan ketika mobil mereka melintas di TKP. Budi menghembuskan nafas terakhirnya di Klinik Wirahusada. “Masih trauma, ini saja gemetaran. Kami dari Medan,” sambung Manalu, sambil mengoleskan salep pada pipi kanannya.

Pantauan Sumut Pos di lapangan, kemacetan mengular panjang sekitar 3 km. Baik itu dari arah Binjai menuju Stabat, Langkat, maupun sebaliknya. Di lokasi kejadian, tidak terlihat kobaran api paskaledakan. Meski begitu, mobil pemadam kebakaran tetap turun ke TKP.

Selain Budi, seorang pekerja bengkel las, Erwin (27), warga Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, dan kasir bengkel las itu, Ayu (24), warga Desa Tandamhilir I, Hamparanperak, meninggal dunia di TKP. Kepala Erwin pecah saat tengah mengelas usai ledakan dan Ayu mengalami luka-luka pada dada serta leher, yang saat itu tengah duduk di meja kerjanya yang berjarak hanya 3 meter dari meledaknya tabung gas tersebut.

Menurut warga sekitar, Ayu dan Erwin masih ada hubungan keluarga dengan pemilik bengkel las. “Mereka masih bersaudara. Dan yang kerja di sini juga saudara-saudara yang punya bengkel las,” kata warga setempat.

Area bengkel las milik Suriono, luasnya kurang lebih berukuran 40×40 meter. “Di sini yang kerja keluarga-keluarga juga. Ada sekitar 30 orang anggotanya. Ledakannya terdengar sekali,” tandas mantan pekerja, Erik (48) yang bekerja sudah 2 tahun kerja di bengkel las tersebut.

“Penyebabnya diduga meledaknya satu tabung gas yang digunakan untuk mengelas atau memotong besi yang dikerjakan oleh korban Erwin,” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting ketika dikonfirmasi.

Polisi sudah memasang garis kuning (police line) untuk membatasi warga memasuki ke area TKP. “Kejadian ini karena meledaknya tabung gas sebanyak 5 unit, diduga akibat karena kurang hati-hati atau kelalaian,” tambah mantan Kanit Intelkam Polres Binjai ini.

Tidak hanya mobil Fortuner milik Manalu saja yang terkena imbas ledakan tersebut. Mobil Panther BK 1398 DI warna hijau, Toyota Rush BK 1706 EJ warna silver, Mitsubishi Kuda BK 1907 DU warna biru dan sepeda motor Honda Supra BK 4807 HM warna hitam juga mengalami rusak berat. Bahkan satu rumah yang bersebelahan dengan bengkel las tersebut juga terdampak imbasnya. Satu tabung gas terhempas menghantam tembok rumah hingga jebol. “Rumah warga yang lain yang bertetangga dengan bengkel las juga mengalami kerusakan pada dinding, atap dan jendela,” terang Siswanto.

Tak lama kemudian, Datasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sumut tiba di TKP. Mereka turut melakukan olah TKP.

Jibom Lakukan Olah TKP

Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Sumut juga melakukan olah TKP. Tim dipimpin Kasubden Jibom Brimob Polda Sumut AKP Daud Pelawi melakukan sterilisasi. Daud Pelawi menyebutkan, dari hasil sterilisasi yang dilakukan pada objek, tidak ditemukan adanya unsur bom. Karena itu, kuat dugaan ledakan terjadi dari atas asbes (instalasi AC central) yang berasal dari kebocoran gas. “Dari hasil sterilisasi dan analisis di TKP, tidak ditemukan adanya unsur-unsur bom,” kata Daud.

Dia mengatakan, dalam tindakan sterilisasi itu, pihaknya turut membawa peralatan pelindung lengkap, peralatan penjinak, peralatan pendukung, senjata, dan unit kendaraan. “Kejadian ledakan ini merupakan bencana yang tidak diharapkan oleh kita semua,” ujarnya.

Sebelumnya, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumut Kombes Pol Abu Bakar Tertusi juga ikut turun ke lokasi kejadian. Dia memaparkan, penyebab ledakan pada bengkel milik Suriono itu terjadi, diduga disebabkan satu tabung gas yang dipergunakan untuk mengelas/potong besi meledak, yang saat itu sedang digunakan oleh korban Erwin yang meninggal di tempat.

“Selain korban tewas dan luka-luka, empat unit mobil dan satu sepeda motor rusak. Sedangkan rumah warga yang bertetangga dengan bengkel las juga mengalami kerusakan pada bagian dinding, atap dan jendela,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini lokasi kejadian sudah diberi garis polisi (police line). Sedangkan untuk kerugian material, sejauh ini belum dapat ditaksir. “Jumlah tabung (gas 12 kg) yang meledak ada 5 unit. Setelah berkoordinasi dengan Kasubden Jibom, diketahui bahwa tidak ada unsur bahan peledak (bom). Sehingga Hal ini diduga akibat kurangnya kehati-hatian (kelalaian),” pungkasnya.

Sempat Dinyatakan Tewas, Mugiono Ternyata Kritis

Selain korban tewas, juga ada korban luka. Dilaporkan ada 9 orang mengalami luka. Mereka dibawa ke Klinik Asia Medika. Namun, korban luka tersebut sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai dan RS Bidadari Kebun Lada. Korban rata-rata mengalami luka bakar dan tubuh melepuh. Ditaksir luka bakarnya mencapai 80 persen.

Kabar adanya empat orang tewas dalam ledakan hebat tabung gas di bengkel las milik Suriono, ditepis Polres Binjai. Dari olah TKP yang dilakukan Polres Binjai dan Tim Labfor Polda Sumut, 3 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizky Pratama menjelaskan, Mugiono (50) yang merupakan karyawan bengkel las tersebut mulanya sempat dinyatakan meninggal dunia di TKP. Namun hasil olah TKP, warga Dusun I Purnamasari, Desa Tandamhulu II, Hamparanperak, Deliserdang ini dinyatakan kritis. “Korban (Mugiono) tidak meninggal, hanya kritis. Saat ini menjalani perawatan di RS Bidadari Binjai,” kata Yayang, Kamis (27/8) petang.

Polisi sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti usai kejadian tersebut. Seperti tabung gas dan oksigen yang terpental lebih kurang 100 meter pun dikumpulkan.

Begitu juga dengan tabung 50 kg yang menghantam tembok rumah warga hingga jebol karena hantamannya pun dikumpulkan. Kasat menjelaskan, penyidik masih melakukan penyelidikan dan mendalami penyebab ledakan tersebut.

“Selain itu, kita juga tengah mengumpulkan bukti-bukti serta memasang police line,” kata dia.

Yayang menambahkan, penyidik sudah meminta keterangan terhadap 28 orang. Status mereka sebagai saksi.

Pemilik bengkel las, Suriono (56) pun sudah diperiksa. Polres Binjai, kata dia, penyidik belum dapat memastikan penyebab ledakan gas tersebut. “Makanya kita dibantu Tim Labfor untuk memastikan penyebab ledakan. Jadi kami minta rekan-rekan bersabar,” seru dia. (ted/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/