26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ketika Sutan Bhatoegana Bagi-bagi Duit di Binjai

Tokoh kontroversial yang juga balon gubsu dari Partai Demokrat Sutan Bhatoegana Siregar mulai menunjukkan ‘taring’ di Kota Binjai. Saat bertemu warga Kota Binjai di Jalan Umar Bakri, Binjai, Sutan membagi-bagikan uang nominal Rp10 ribu dan Rp20 ribu kepada warga sekitar, Rabu (26/9).
SAAT dipergoki wartawan membagi-bagikan uang, Ketua Komisi VII DPR RI ini berkilah tindakannya itu bukan mencari simpati, melainkan atas dasar keikhlasan hati.

“Kenapa rupanya? Kan tak ada masalah saya membagi-bagi uang kepada masyarakat. Saya ikhlas memberikan kepada mereka, bukan saya paksa mereka untuk memilih saya di Pilgubsu nanti,” tantangnya.

Sutan mengaku pembagian uang itu sekadar menghargai kehadiran masyarakat yang bersedia berkumpul di acara yang diselenggarakan pihaknya. “Saya justru senang memberikan uang bagi mereka. Lagi pula tak ada larangan memberikan uang ala kadarnya. Ini kan bukan masa kampanye cuma silaturahmi biasa,” tegasnya.

Dengan pemberian itu, menurut Sutan, warga turut merasa senang atas kehadiran dirinya di Binjai. “Dengan nilai uang segitu saya pikir tak ada masalah. Saya senang memberi, warga senang menerimanya. Tak udang dibalik bakwan,” ujar politisi terkekeh.

Sutan mengaku justru tak tertarik menjadi gubsu. Dia hanya tak ingin Partai Demokrat hanya digunakan sebagai perahu politik oleh orang-orang dari non-kader. “Perlu dicatat, saya tak tertarik menjadi gubsu.  Saya ke sini (Binjai, Red) sekadar menjalankan tugas saya sebagai warga negara dan warga Sumut. Jadi saya tekankan saya turut serta menjadi bakal calon gubsu karena tak ingin suara Demokrat dijual kepada non- kader seperti terjadi pada 2008 silam,” dalihnya.

Saat ditanyai peluangnya dipilih partai sebagai calon gubsu, lelaki bertubuh gempal ini mengklaim polling internal partai masih menempatkan dirinya pada urutan pertama dari sisi popularirtas dan elektabilitas.

“Kalau saya tak yakin untuk apa saya jauh-jauh ke sini. Lebih baik saya ngopi-ngopi di Senayan (gedung DPR di Jakarta, Red),’’ katanya.
Dia menyebutkan ada empat nama yang berpeluang besar diusung Partai Demokrat, tapi itu semua menunggu keputusan resmi dari pengurus pusat partai. ‘’Tapi jangan lupa berdasarkan polling internal partai, saya lho di urutan pertama,” katanya tersenyum lebar.

Ditanya citranya tercoreng akibat dugaan korupsi di tubuh Partai Demokrat, Sutan mengatakan, dirinya tak terlibat kasus suap pemilihan ketua umum Partai Demokrat yang melibatkan bendara umum partai  Nazaruddin. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjutnya, justru memberitahukan dirinya bila berkas Nazaruddin telah lengkap dan keterangannya tak diperlukan lagi.

“Ada waktu itu yang menawarkan Rp2 miliar untuk memilih Anas, tapi saya tolak. Makanya saya tak terbukti. Kalau terlibat mungkin kalian tak akan bertemu saya hari ini,” candanya sembari tertawa.

Dalam pertemuan hari itu, Sutan berjanji memperhatikan kebutuhan masyarakat Binjai sesuai amanah yang diembannya. Sutan juga komitmen menjadi pemimpin yang bersih dan amanah, seperti slogan ‘Partai Demokrat Anti Korupsi’.

“Binjai ini kan bagian dari Sumut jadi akan dibenahi juga. Apalagi Sumut ini pintu gerbang Indonesia bagian Barat sehingga roda perekonomian harus terus ditingkatkan sesuai harapan masyarakat. Jika perekonomian meningkat tentunya masyarakat akan sejahtera,” ungkapnya. (ndi)
Selepas bernyanyi sembari menyawer warga, Sutan mengaku akan bertolak ke Padangsidimpuan, Padanglawas, dan Padanglawas Utara. (ndi)

Tokoh kontroversial yang juga balon gubsu dari Partai Demokrat Sutan Bhatoegana Siregar mulai menunjukkan ‘taring’ di Kota Binjai. Saat bertemu warga Kota Binjai di Jalan Umar Bakri, Binjai, Sutan membagi-bagikan uang nominal Rp10 ribu dan Rp20 ribu kepada warga sekitar, Rabu (26/9).
SAAT dipergoki wartawan membagi-bagikan uang, Ketua Komisi VII DPR RI ini berkilah tindakannya itu bukan mencari simpati, melainkan atas dasar keikhlasan hati.

“Kenapa rupanya? Kan tak ada masalah saya membagi-bagi uang kepada masyarakat. Saya ikhlas memberikan kepada mereka, bukan saya paksa mereka untuk memilih saya di Pilgubsu nanti,” tantangnya.

Sutan mengaku pembagian uang itu sekadar menghargai kehadiran masyarakat yang bersedia berkumpul di acara yang diselenggarakan pihaknya. “Saya justru senang memberikan uang bagi mereka. Lagi pula tak ada larangan memberikan uang ala kadarnya. Ini kan bukan masa kampanye cuma silaturahmi biasa,” tegasnya.

Dengan pemberian itu, menurut Sutan, warga turut merasa senang atas kehadiran dirinya di Binjai. “Dengan nilai uang segitu saya pikir tak ada masalah. Saya senang memberi, warga senang menerimanya. Tak udang dibalik bakwan,” ujar politisi terkekeh.

Sutan mengaku justru tak tertarik menjadi gubsu. Dia hanya tak ingin Partai Demokrat hanya digunakan sebagai perahu politik oleh orang-orang dari non-kader. “Perlu dicatat, saya tak tertarik menjadi gubsu.  Saya ke sini (Binjai, Red) sekadar menjalankan tugas saya sebagai warga negara dan warga Sumut. Jadi saya tekankan saya turut serta menjadi bakal calon gubsu karena tak ingin suara Demokrat dijual kepada non- kader seperti terjadi pada 2008 silam,” dalihnya.

Saat ditanyai peluangnya dipilih partai sebagai calon gubsu, lelaki bertubuh gempal ini mengklaim polling internal partai masih menempatkan dirinya pada urutan pertama dari sisi popularirtas dan elektabilitas.

“Kalau saya tak yakin untuk apa saya jauh-jauh ke sini. Lebih baik saya ngopi-ngopi di Senayan (gedung DPR di Jakarta, Red),’’ katanya.
Dia menyebutkan ada empat nama yang berpeluang besar diusung Partai Demokrat, tapi itu semua menunggu keputusan resmi dari pengurus pusat partai. ‘’Tapi jangan lupa berdasarkan polling internal partai, saya lho di urutan pertama,” katanya tersenyum lebar.

Ditanya citranya tercoreng akibat dugaan korupsi di tubuh Partai Demokrat, Sutan mengatakan, dirinya tak terlibat kasus suap pemilihan ketua umum Partai Demokrat yang melibatkan bendara umum partai  Nazaruddin. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjutnya, justru memberitahukan dirinya bila berkas Nazaruddin telah lengkap dan keterangannya tak diperlukan lagi.

“Ada waktu itu yang menawarkan Rp2 miliar untuk memilih Anas, tapi saya tolak. Makanya saya tak terbukti. Kalau terlibat mungkin kalian tak akan bertemu saya hari ini,” candanya sembari tertawa.

Dalam pertemuan hari itu, Sutan berjanji memperhatikan kebutuhan masyarakat Binjai sesuai amanah yang diembannya. Sutan juga komitmen menjadi pemimpin yang bersih dan amanah, seperti slogan ‘Partai Demokrat Anti Korupsi’.

“Binjai ini kan bagian dari Sumut jadi akan dibenahi juga. Apalagi Sumut ini pintu gerbang Indonesia bagian Barat sehingga roda perekonomian harus terus ditingkatkan sesuai harapan masyarakat. Jika perekonomian meningkat tentunya masyarakat akan sejahtera,” ungkapnya. (ndi)
Selepas bernyanyi sembari menyawer warga, Sutan mengaku akan bertolak ke Padangsidimpuan, Padanglawas, dan Padanglawas Utara. (ndi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/