PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. (TPL), perusahaan penghasil bubur kertas, menggelar pelatihan managemen ternak babi kepada 48 peserta yang merupakan anggota sejumlah kelompok peternak babi yang menerima bantuan ternak babi dari PT TPL. Pelatihan managemen ternak babi diadakan pada 27-28 September, di Pondok Bina Tani, Desa Banjar Ganjang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).
Pelatihan ternak babi yang ketiga kalinya diinisiasi oleh PT TPL ini bertujuan untuk memperluas wawasan anggota kelompok ternak babi dalam merawat dan membudidayakan ternak babi (masyarakat mengetahui jenis ternak babi unggulan, mengetahui pakan ternak babi serta kondisi kandang yang baik, memahami penyakit dan cara mengobati ternak babi yang sakit).
Melalui program pemberdayaan ekonomi terpadu seperti integrated farming system (IFS), PT TPL turut berperan serta untuk mengembangkan peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Tobasa dan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Pelatihan ternak babi oleh PT TPL ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ir. Pollung H Siagian, MS, guru besar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tobasa, Lintong Sitorus.
Lintong Sitorus dalam kata sambutannya menyebutkan, manajemen pengelolaan peternakan merupakan kunci utama dalam kesuksesan beternak, cara merawat, pemberian makan dan konsentrat serta perkawinan dan perawatan kandang adalah hal utama yang harus dipahami.
“Pelatihan dari TPL ini sangat bagus karena memberikan pengetahuan kepada peternak untuk sukses,” ujar Lintong.
Beliau juga mengapresiasi program TPL ini karena membantu program dari Pemerintahan Kabupaten Tobasa sendiri yang sebelumnya juga memberikan bibit ternak dan pakan kepada masyarakat.
Dalam paparannya, guru besar IPB itu juga menyebutkan ada tiga hal yang harus dipahami dalam beternak babi landrance yaitu seperti bibit, ransum (makanan) dan manajemen pengelolaannya. Dia mengutarakan saat ini banyak jenis ternak babi yang dikembangkan seperti jenis yorkshire (large white), landrance, duroc, hampshire, berkshire, pietrain yang bila dikembangkan akan mampu menambah tingkat ekonomi bagi masyarakat.
Salah seorang peserta pelatihan, Hotma Pangaribuan, dari Desa Sidulang, Kecamatan Laguboti, menyambut baik adanya pelatihan ini. “Saya kini semakin mengerti makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh babi dan bagaimana membangun kandang babi yang benar. Saya yakin pada saat penerapan pada kelompok kami, ternak babi kami dapat berkembang biak dengan baik dan sehat,” ujar Hotma.
Manajer Pengembangan Masyarakat PT TPL, Ramida Siringoringo, mengungkapkan bahwa pelatihan ternak babi ini menjadi komitmen perusahaan untuk meluruskan pengetahuan kelompok peternak babi agar ternak mereka dalam kondisi sehat. “Banyak hal yang didapat para petani pada pelatihan yang dilakukan untuk ketiga kalinya ini. Melalui pelatihan tsb diharapkan akan memberi peningkatan pengetahuan dalam hal sistem managemen ternak babi,” ujar Ramida Siringoringo.
Pelatihan ternak babi ini diikuti oleh 48 peserta dari sembilan desa yang meliputi enam kecamatan, yakni Kecamatan Porsea, Laguboti, Silaen, Parmaksian, Dolok Sanggul, dan Bonatualunasi.
Pada pelatihan ini, para peserta diajarkan bagaimana membuat pakan babi, bagaimana membangun kandang ternak babi yang baik dan benar, serta bagaimana memberikan tambahan nutrisi agar tidak terserang penyakit. (rel/mea)