25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kasihan, Harimau Ini Lemas & Dehidrasi Terperangkap Jerat Babi Hutan

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.

MADINA, SUMUTPOS CO – Seekor harimau Sumatera jenis phantera tigris,  terperangkap jerat yang dipasang warga Desa Batu Madinding, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Kamis (26/11). Saat ditemukan, sang harimau dalam kondisi lemas, dehidrasi, dan terluka.

Sebelumnya, harimau yang diperkirakan masih remaja itu sering memasuki areal perkebunan. Bahkan dalam sebulan terakhir, setiap hari warga sering mendengar auman si raja hutan itu hingga warga resah.

Kepala Desa Batu Madinding Syafii Matondang mengatakan, sebulan ini masyarakat tidak nyaman berusaha di kebun akibat keberadaan harimau itu. Bahkan sering pula warga saat pulang dari kebun sebelum sore hari, melihat sosok harimau itu.

“Sudah sekitar sebulan warga resah atas harimau ini, karena sering memasuki areal perkebunan. Sudah sering warga meninggalkan pekerjaannya karena melihat harimau itu memasuki kebun,” kata Kades, kemarin.

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.

Ia menceritakan, harimau sumatera itu berhasil masuk ke jerat warga bernama Panogu Matondang. Panogu sebenarnya berencana menjerat babi hutan yang sering merusak tanaman warga, tapi ternyata harimau itu yang terjerat.

“Ada warga bernama Panogu yang ingin menjerat babi perusak tanaman. Pagi hari saat warga hendak ke kebun, terdengar auman harimau, lalu warga beramai-ramai mencari dan ternyata harimau itu sudah masuk jerat yang dibuat Panogu. Melihat kejadian itu, kami menghubungi pihak kecamatan, selanjutnya Dinas Kehutanan dan TNBG datang ke lokasi dan membawanya,” ujar Kades.

Saat ini harimau sumatera sudah diamankan di Balai TNBG Kabupaten Madina untuk diberikan pertolongan medis. Sebab saat ditemukan, hewan langka itu sudah dalam kondisi lemas dan mengalami dehidrasi, bahkan tak sanggup lagi berdiri. Ia terluka pada bagian kaki depan sebelah kiri.

Hari ini, Jumat, harimau naas itu sudah mulai berdiri meski belum sempurna. Menurut Drh Anhar Lubis yang menangani harimau, butuh waktu sekitar dua minggu untuk memulihkan luka dan trauma yang dialami hewan tersebut.

“Sekitar dua hingga tiga minggu lah memulihkan kesehatannya, karena dia juga sudah mengalami trauma ditambah luka kena jerat di kaki,” sebut Drh Anhar.(wan/ms/sam/jpnn)

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.

MADINA, SUMUTPOS CO – Seekor harimau Sumatera jenis phantera tigris,  terperangkap jerat yang dipasang warga Desa Batu Madinding, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Kamis (26/11). Saat ditemukan, sang harimau dalam kondisi lemas, dehidrasi, dan terluka.

Sebelumnya, harimau yang diperkirakan masih remaja itu sering memasuki areal perkebunan. Bahkan dalam sebulan terakhir, setiap hari warga sering mendengar auman si raja hutan itu hingga warga resah.

Kepala Desa Batu Madinding Syafii Matondang mengatakan, sebulan ini masyarakat tidak nyaman berusaha di kebun akibat keberadaan harimau itu. Bahkan sering pula warga saat pulang dari kebun sebelum sore hari, melihat sosok harimau itu.

“Sudah sekitar sebulan warga resah atas harimau ini, karena sering memasuki areal perkebunan. Sudah sering warga meninggalkan pekerjaannya karena melihat harimau itu memasuki kebun,” kata Kades, kemarin.

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Harimau terperangkap jerat yang dipasang warga.

Ia menceritakan, harimau sumatera itu berhasil masuk ke jerat warga bernama Panogu Matondang. Panogu sebenarnya berencana menjerat babi hutan yang sering merusak tanaman warga, tapi ternyata harimau itu yang terjerat.

“Ada warga bernama Panogu yang ingin menjerat babi perusak tanaman. Pagi hari saat warga hendak ke kebun, terdengar auman harimau, lalu warga beramai-ramai mencari dan ternyata harimau itu sudah masuk jerat yang dibuat Panogu. Melihat kejadian itu, kami menghubungi pihak kecamatan, selanjutnya Dinas Kehutanan dan TNBG datang ke lokasi dan membawanya,” ujar Kades.

Saat ini harimau sumatera sudah diamankan di Balai TNBG Kabupaten Madina untuk diberikan pertolongan medis. Sebab saat ditemukan, hewan langka itu sudah dalam kondisi lemas dan mengalami dehidrasi, bahkan tak sanggup lagi berdiri. Ia terluka pada bagian kaki depan sebelah kiri.

Hari ini, Jumat, harimau naas itu sudah mulai berdiri meski belum sempurna. Menurut Drh Anhar Lubis yang menangani harimau, butuh waktu sekitar dua minggu untuk memulihkan luka dan trauma yang dialami hewan tersebut.

“Sekitar dua hingga tiga minggu lah memulihkan kesehatannya, karena dia juga sudah mengalami trauma ditambah luka kena jerat di kaki,” sebut Drh Anhar.(wan/ms/sam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/