TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Banjir yang sebelumnya merendam Kota Tebingtinggi pada Jumat (27/11) dengan jumlah 3.583 merendam rumah warga di Lima Kecamatan yang ada di Kota Tebingtinggi, dengan kembali diguyur hujan deras di wilayah Kabupaten Simalungun, kini banjir yang sempat surut beberapa jam, pagi tadi, Sabtu (28/11) sekitar pukul 05.00 wib, banjir kiriman kembali merendam seluruh Tebingtinggi, rumah yang terendam banjir diperkirakan mencapai 10 ribu lebih.
Kepala BPBD Kota Tebingtinggi Wahid Sitorus ketika ditemui di Kantor BPBD di Jalan Gunung Lauser hanya terpaku melihat derasnya air memasuki kompleks Perumahan BP7 Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, bahkan kantor Mapolsek Rambutan yang berada tepat disamping kantor BPBD, sudah dimasuki air dengan kedalaman 60 centimeter, bahkan juga tempat posko yang sudah dibagun di halaman Mapolsek Rambutan terendam air sementara Mapolsek Rambutan tidak bisa melayani masyarakat.
“Kita belum fokus melakukan pendataan, Kira bersama pihak kepolisian dan TNI masih memantau perkembangan air serta melakukan evakuasi kepada warga terjebak banjir,” jelas Kepala BPBD Wahid Sitorus.
Sambung Wahid, saat kondisi banjir kiriman Sungai Padang semangkin meluas, hampir 65 persen wilayah Kota Tebingtinggi kondisi teremdam air, diperkirakan ketinggian air mencapai ketinggian antara satu meter hingga limapuluh centimeter, bahkan beberapa akses jalan ditutup karena tidak bisa dilalui oleh kenderaan baik roda dua dan roda empat.
“Hampir sepuluh ribu rumah yang terendam air di lima kecamatan yang ada di Kota Tebingtinggi. Kira berharap kepada warga untuj tetap waspada, karena jika diwilayah hulu sungai masih diguyur hujan deras, kemungkinan banjir akan lebih besar lagi,” paparnya.
Amatan Koran ini, beberapa ruas jalan yang masih ditutup dan tidak bisa dilintasi oleh kenderaan karena kedalaman air mencapai paha orang dewasa adalah Jalan Sudirman, Japan Letda Sujono, Jalan Gunung Lauser, Jalan AMD San Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi. Sedangkan lalulintas menuju Pematang Siantar dialihkan melalui Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi.
Sampai berita ini diturunkan, tanda tanda surut air belum ada. Salah seorang warga yang tinggal do Kompleks BP7 Jalan Gunung Lauser Kota Tebigtinggi, Isnah (54) mengaku bahwa air mulai masuk kedalam rumahnya pagi sekira pukul 08.00 WIB, saat banjir kemarin rumahnya belum terendam banjir, tapi pagi ini sudah masuk kedalam rumah. Dikatakannya, banjir ini paling terbesar selama10 tahun lebih.
“Kita berharap banjir cepat surut, karena saat ini warga untuk makan susah, kondisi rumah sudah terendam air. Semuanya basah dan tidak bisa dipergunakan,” bilangnya. (ian)
Keterangan Foto:
- Kantor Mapolsek di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi kondisi terendam banjir.
- Jalan Ir Hj Juanda Kota Tebingtinggi tidak bisa dilalui kenderaan.
- Kompleks Perumahan BP7 tampak direndam banjir kiriman.