28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pemerintah Siapkan 500 Hektar untuk Porang di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian menyiapkan bantuan kepada petani Porang dengan luas lahan mencapai 500 hektar di Sumatera Utara. Karena, tanaman umbi-umbian itu memiliki potensi besar dan mampu menjadi salah satu andal ekspor dari Sumut.

“Tahun ini, bantuan dari Pemerintah Pusat untuk (bibit) Porang di Sumut untuk lahan sekitar 500 hektar,” ungkap Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan kepada wartawan di Medan, Hasrul, Jumat (27/11).

Hasrul mengatakan untuk lahan Porang itu, disiapkan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Dengan miliki potensi pertanian yang besar. Namun tidak didukung perencanaan dan manajemen yang baik.

Untuk bibit porang ditanami petani di Sumut, bukan hasil produksi sendiri. Melainkan dikirim dari Pulau Jawa. Dengan ini, Pemerintah Pusat akan turun membantu para petani porang di provinsi ini.

“Selama ini, saya tanya-tanya (petani) dari Sumut ini. Beberapa masih mengambil bahan baku dari luar (Jawa). Jadi, bukan diproduksi dari sini (Sumut),” tutur Hasrul.

Untuk di Sumut hanya memiliki ribuan pohon porang saja, yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padang Sidempuan.”Yang terbesar itu, di Tapanuli Selatan, Padangsidempuan baru ditanam 6 ribu pohon saja,” ungkap Hasrul.

Untuk memproduksi porang dengan kualitas terbaik. Menurut Hasrul harus memiliki manajemen dan perencanaan pertanian yang baik juga. Hal itu, harus keikutsertaan Pemerintah Daerah di dalam membantu dan mengedukasi petani Porang tersebut.

“Kita harapkan juga, ada petani-petani milenial memproduksi porang sehingga tidak beli dari luar. Karena, orang Sumut ini banyak uangnya. Pengusahanya banyak, tapi belum dilakukan manajemen dengan baik,” sebut Hasrul.

Komoditas Porang asal Sumut ini, lari manis di pasar internasional. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan mencatat pada tahun 2020 ini, ekspor porang terus mengalami peningkatkan drastis dan mencapai 701 ton dengan nilai barang Rp 18,6 miliar.

Porang ini, diekspor ke negara China, Thailand dan Vietnam melalui Pelabuhan Belawan, Kota Medan. Jadi, Porang menjadi salah satu komiditas pangan andalan dari Sumatera Utara. Karena, pertumbuhan pengiriman porang ke luar negeri terus meningkat dibanding pada tahun 2019, sebanyak 8,8 ton dengan nilai barng Rp 93 juta.

“Porang kita diekspor sampai saat ini, sudah mencapai Rp 18,6 miliar. Ini menjadi produk salah satu alternatif ekspor,” tandas Hasrul. (gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian menyiapkan bantuan kepada petani Porang dengan luas lahan mencapai 500 hektar di Sumatera Utara. Karena, tanaman umbi-umbian itu memiliki potensi besar dan mampu menjadi salah satu andal ekspor dari Sumut.

“Tahun ini, bantuan dari Pemerintah Pusat untuk (bibit) Porang di Sumut untuk lahan sekitar 500 hektar,” ungkap Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan kepada wartawan di Medan, Hasrul, Jumat (27/11).

Hasrul mengatakan untuk lahan Porang itu, disiapkan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Langkat dan Kota Binjai. Dengan miliki potensi pertanian yang besar. Namun tidak didukung perencanaan dan manajemen yang baik.

Untuk bibit porang ditanami petani di Sumut, bukan hasil produksi sendiri. Melainkan dikirim dari Pulau Jawa. Dengan ini, Pemerintah Pusat akan turun membantu para petani porang di provinsi ini.

“Selama ini, saya tanya-tanya (petani) dari Sumut ini. Beberapa masih mengambil bahan baku dari luar (Jawa). Jadi, bukan diproduksi dari sini (Sumut),” tutur Hasrul.

Untuk di Sumut hanya memiliki ribuan pohon porang saja, yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padang Sidempuan.”Yang terbesar itu, di Tapanuli Selatan, Padangsidempuan baru ditanam 6 ribu pohon saja,” ungkap Hasrul.

Untuk memproduksi porang dengan kualitas terbaik. Menurut Hasrul harus memiliki manajemen dan perencanaan pertanian yang baik juga. Hal itu, harus keikutsertaan Pemerintah Daerah di dalam membantu dan mengedukasi petani Porang tersebut.

“Kita harapkan juga, ada petani-petani milenial memproduksi porang sehingga tidak beli dari luar. Karena, orang Sumut ini banyak uangnya. Pengusahanya banyak, tapi belum dilakukan manajemen dengan baik,” sebut Hasrul.

Komoditas Porang asal Sumut ini, lari manis di pasar internasional. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan mencatat pada tahun 2020 ini, ekspor porang terus mengalami peningkatkan drastis dan mencapai 701 ton dengan nilai barang Rp 18,6 miliar.

Porang ini, diekspor ke negara China, Thailand dan Vietnam melalui Pelabuhan Belawan, Kota Medan. Jadi, Porang menjadi salah satu komiditas pangan andalan dari Sumatera Utara. Karena, pertumbuhan pengiriman porang ke luar negeri terus meningkat dibanding pada tahun 2019, sebanyak 8,8 ton dengan nilai barng Rp 93 juta.

“Porang kita diekspor sampai saat ini, sudah mencapai Rp 18,6 miliar. Ini menjadi produk salah satu alternatif ekspor,” tandas Hasrul. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/