Pembukaan Pesta Danau Toba 2011 Kacau
PARAPAT-Pembukaan Pesta Danau Toba (PDT) 2011 penuh dengan kejutan. Sayangnya, bukan kejutan yang menyenangkan. Selain pembukaan yang tidak sesuai rencana, properti yang ada di lokasi juga tidak mencerminkan pesta rakyat Sumatera Utara.
Ya, puluhan tenda berbentuk kerucut dan berwarna putih yang diperuntukkan untuk lokasi stand dan lainnya membawa suasana asing. “Sepertinya kita berada di gurun pasir dan Padang Arafah. Lihat saja bentuk tenda yang berjejer itu, tidak menggambarkan hiasan suasana Pesta Budaya seputaran Danau Toba,” kritik Ulam Sianturi, seorang pengunjung dari Samosir.
Tidak itu saja, pukul 14.10 WIB, ada kejadian yang mengusik. Acara penyambutan tamu memang sudah dipersiapkan oleh panitia. Karpet merah berukuran 20×1 m pun dibentangkan di sebelah sayap kanan Pagoda Open Stage. Lalu, 4 bunga kalung dipersiapkan di atas meja dan di jaga dara dan jaka berpakaian adat Simalungun. Namun betapa terkejutnya semua para penyambut tamuini, sebabkarpetmerahitutiba-tiba ditarikdandigulungolehpanitiadanmemindahkannya ke dekat tangga masuk Pagoda Open Stage. Tak pelak, hal itu menjadi bahan sorakan pengunjung.
Usut punya usut, rupanya tamu dan rombongan Plt Gubsu berikut Muspida Sumut dan Muspida Simalungun masuk dengan menuruni anak tangga Pagoda Open Stage Parapat, bukan dari dekat Wisma Retta. Kemudian, setelah karpet merah dibentangkan, barulah rombongan ini diperkenankan menuju tribun degan payung masing-masing. Kejadian ini sempat membuat wajah para pejabat yang hadir memerah, sebab gaya penyambutan yang diharapkan bagus ternyata dihadiahi kucar-kacirnya panitia yang menyeret-nyeret karpet merah dan membentangkannya kembali seolah tak ada masalah.
Begitulah, selain ketidaksiapan panitia, PDT juga tidak menggambarkan kehebatan sebuah pesta. Bayangkan saja, tiga menteri yang dijadwalkan akan membuka pesta ini tidak bisa hadir karena cuaca buruk. Padahal, spanduk telah tersebar di berbagai sudut. Ketiga menteri yang dimaksud adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan SE MM, dan Menteri Pariwisata dan Kreatif Mari Elka Pangestu. Hal ini kembali membuat ribuan warga kecewa. “Ketidakhadiran menteri tidak mengurangi semangat kita” ucap sang ketua panitia, Jhon Hugo Silalahi dalam sambutannya.
Senada dengan Jhon Hugo, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho juga mengatakan faktor cuaca jadi penyebab ketidakhadiran para menteri. “Kami sudah sempat menunggunya di Silangit namun pesawatnya tidak turun-turun,” bilangnya.
Meski begitu, Gatot tampaknya tak putus asa. Ya, dalam sambutannya, pelaksanaan PDT yang akan datang kalau boleh dilaksanakan pada bulan 6 (Juni) pas liburan sekolah. Dan, pelaksanaan PDT akan dilakukan berpindah- pindah. Maka, buat daerah lain di seputaran danau Toba, supaya mempersiapkan diri ujarnya.
Dalam kesempatan itu, akhirnya Gatot didaulat membuka PDT 2011. Diiringi gerimis, Gatot memukul gondang sekira pukul 16.00 WIB sebagai tanda mulai digelarnya even tersebut. (jes/ral/dro/smg/jon)