29 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Dugaan Proyek ‘Siluman’ Disdik Karo, PPK Terkesan Mengelak

KARO, SUMUTPOS.CO – Indikasi adanya dugaan akal-akalan di balik pengerjaan rehabilitasi ruang kelas SD Negeri Desa Linggajulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, kian menguat. Pasalnya, hingga kini pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo, belum memberi keterangan terkait pekerjaan yang dicap warga sebagai proyek ‘siluman’ tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rudi Sembiring, yang dikonfirmasi Sumut Pos via telepon, Selasa (10/10) siang, juga terkesan mengelak.

“Waktu itu sudah kita suruh pasang plangnya,” ungkap Rudi.

Namun saat ditanya lebih lanjut, Rudi buru-buru menutup telepon, dengan alasan saat itu dia sedang berada di Kejaksaan. Dan saat dicoba konfirmasi ulang, terkait siapa yang mengerjakan proyek tersebut? Berapa dan dari mana sumber dananya? Hingga tulisan ini sampai ke meja redaksi, Rudi tak kunjung memberi jawaban.

Sementara itu, data sesuai rekapitulasi yang diterima wartawan, proyek rehabilitasi sedang/berat ruang kelas SD Negeri 040470 Linggajulu, tercatat dengan total biaya Rp90.250.000. Dana ini meliputi pekerjaan tanah, struktur dinding dan lantai, pintu dan jendela, pengecatan, serta atap dan plafond. Sementara menurut pihak sekolah, pekerjaan yang dilakukan hanya sebatas rehab satu ruangan kelas berupa plester dinding, pengecatan, dan pemasangan keramik.

R Ginting, tokoh masyarakat Desa Linggajulu, yang dihubungi kembali oleh wartawan, menyayangkan sikap pihak Disdik Kabupaten Karo. Karena terkesan menutup-nutupi masalah yang ada. Dia juga menilai, biaya yang dianggarkan sesuai rekapitulasi tersebut, terlalu besar. “Ini hanya rehab. Proyek kecil saja sudah mencurigakan. Bagaimana lagi dengan proyek bernilai besar sampai miliaran rupiah lainnya?” tutur R Ginting kesal

R Ginting pun berharap serta meminta aparat penegak hukum, memantau dan mengaudit semua proyek di Disdik Kabupaten Karo.

Seperti diketahui, sebelumnya warga menyebut rehab ruang kelas SD Negeri Desa Linggajulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo tersebut, sebagai proyek ‘siluman’. Karena dari awal pengerjaan hingga selesai, tak ada ditemukan plang proyek (papan informasi) di lokasi. (deo/saz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Indikasi adanya dugaan akal-akalan di balik pengerjaan rehabilitasi ruang kelas SD Negeri Desa Linggajulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, kian menguat. Pasalnya, hingga kini pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo, belum memberi keterangan terkait pekerjaan yang dicap warga sebagai proyek ‘siluman’ tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rudi Sembiring, yang dikonfirmasi Sumut Pos via telepon, Selasa (10/10) siang, juga terkesan mengelak.

“Waktu itu sudah kita suruh pasang plangnya,” ungkap Rudi.

Namun saat ditanya lebih lanjut, Rudi buru-buru menutup telepon, dengan alasan saat itu dia sedang berada di Kejaksaan. Dan saat dicoba konfirmasi ulang, terkait siapa yang mengerjakan proyek tersebut? Berapa dan dari mana sumber dananya? Hingga tulisan ini sampai ke meja redaksi, Rudi tak kunjung memberi jawaban.

Sementara itu, data sesuai rekapitulasi yang diterima wartawan, proyek rehabilitasi sedang/berat ruang kelas SD Negeri 040470 Linggajulu, tercatat dengan total biaya Rp90.250.000. Dana ini meliputi pekerjaan tanah, struktur dinding dan lantai, pintu dan jendela, pengecatan, serta atap dan plafond. Sementara menurut pihak sekolah, pekerjaan yang dilakukan hanya sebatas rehab satu ruangan kelas berupa plester dinding, pengecatan, dan pemasangan keramik.

R Ginting, tokoh masyarakat Desa Linggajulu, yang dihubungi kembali oleh wartawan, menyayangkan sikap pihak Disdik Kabupaten Karo. Karena terkesan menutup-nutupi masalah yang ada. Dia juga menilai, biaya yang dianggarkan sesuai rekapitulasi tersebut, terlalu besar. “Ini hanya rehab. Proyek kecil saja sudah mencurigakan. Bagaimana lagi dengan proyek bernilai besar sampai miliaran rupiah lainnya?” tutur R Ginting kesal

R Ginting pun berharap serta meminta aparat penegak hukum, memantau dan mengaudit semua proyek di Disdik Kabupaten Karo.

Seperti diketahui, sebelumnya warga menyebut rehab ruang kelas SD Negeri Desa Linggajulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo tersebut, sebagai proyek ‘siluman’. Karena dari awal pengerjaan hingga selesai, tak ada ditemukan plang proyek (papan informasi) di lokasi. (deo/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/