MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salah satu group perusahaan perkebunan kelapa sawit besar di Indonesia, Asian Agri Group (AAG), komit menyiapkan dan mengembangkan human capital melalui program Asian Agri Learning Institute (AAALI).
”Asian Agri menyiapkan calon planter yang handal, melalui program reguler untuk Graduate Trainee, dan program penyegaran baik managerial, leadership maupun technical. AAALI juga mendesain dan melaksanakan program-program pengembangan khusus untuk karyawan non pelatihan,” kata Training Manager Asian Agri, Supriadi, didampingi Suwarno Sun, Talent Management Asian Agri dan Lidya Veronica Ginting, Media Relation Asian Agri kepada pers di Komplek AAALI di Kec. Kerinci Kab Pelalawan Riau, Selasa (27/1).
Dijelaskannya, program AAALI telah berjalan selama belasan tahun, yakni sejak tanggal 5 Januari 2002 lalu. Mulanya, AAALI bernama Training Centre Buatan (TC Buatan). “Seiring dengan perkembangan perusahaan dan tantangan untuk semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas program, pada tahun 2005 TC Buatan berubah menjadi AAALI,” ujar Supriadi.
Penerapan konsep AALI bagi Asian Agri memperoleh penghargaan tersendiri. Yakni di tahun 2007, AAALI berhasil menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000:2008, yang disertifikasi oleh Sucofindo. AAALI juga dinyatakan ‘sangat berkompeten’ melaksanakan program untuk Planter, berdasarkan Audit Kurikulum dari Institute Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya dan Universitas Sumatera Utara.
Training Manager, Sufryadi menambahkan, dalam menyiapkan dan mengembangkan karyawan, AAALI menyelenggarakan berbagai kegiatan. Di antaranya Reguler Graduate Training. Program pelatihan kategori ini bertujuan menyiapkan karyawan baru, terutama karyawan lapangan, yakni calon staf melalui Estate Assistant Training (EAT), Mill Assistant Training (MAT), Administration Assistant Training (AAT) dan Traction Assistant Training (TAT).
Selain itu, program pelatihan kategori Non Reguler bertujuan untuk mengembangkan kompetensi karyawan setelah bergabung menjadi karyawan. Kemudian Pelatihan Penyegaran Technical, untuk meningkatkan hard skill sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari (Technical Competencies).
”Adapun Pelatihan Environment & Sustainability, untuk meningkatkan pengetahuan dan menjadi salah satu prasyarat khusus dalam menjalankan sistem pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkesinambungan,” katanya.
Juga Pelatihan Vendor, guna mengembangkan kompetensi karyawan melalui pelatihan penggunaan dan perawatan alat, bahan dan mesin-mesin. Program diberikan oleh pihak III (produsen, prinsiple, distributor, agen, supplier, formulator, dan sebagainya).
Ada juga Pengembangan Khusus, yaitu program berupa pelatihan atau non pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan HC (Human Capital) terutama dari aspek Motivasi dan Budaya Perusahaan, misalnya Workshop Corporate Culture, Surat Kompetensi Mandor, Klinik Kerja, Centre of Excellent, dan sebagainya.
Sufriyadi mengungkapkan, sejalan dengan visi Asian Agri, AAALI ini akan menjadi salah satu lembaga pelatihan terbaik di bidang industri kelapa sawit dan menyelenggarakan pelatihan sebagai alat management untuk mengembangkan karyawan.
Jaka, salah seorang tranee Asian Agri yang mengikuti program AAALI menyambut baik atas kepedulian perusahaan dalam peningkatan kualitas karyawannya. “Program AAALI ini sangat bermanfaat, di mana perusahaan peduli atas peningkatan mutu dan kualitas para tranee fresh graduate seperti saya. Sehingga ketika terjun ke lapangan nanti saya dapat melakukan tugas-tugas dengan baik,” ujar Jaka, yang baru sekitar sebulan menjadi tranee Asian Agri di AAALI.
Suwarno Sun, Talent Management Asian Agri menyatakan, ke depannya pelatihan AAALI tersebut akan mensupport project-project pengembangan sumber daya manusia, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka meningkatkan kompetensi karyawan demi kesinambungan perusahaan. “Human capital yang berpotensi akan menciptakan manajemen yang professional, sehat dan menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri,” ucapnya.
Media Relation Asian Agri, Lidya Veronica Ginting mengatakan, AAALI menjadi bagian penting perusahaan karena fungsi dan perannya secara umum untuk pengembangan dan pembangunan SDM. Di sisi lain, ini juga dapat menumbuhkan sense of belonging atau rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan.
“Sehingga kemajuan dan perkembangan perusahaan serta karyawan senantiasa bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dalam arti kata luas ini juga merupakan sumbangsih perusahaan bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Pada kesempatan ini rombongan pers juga dibawa berkeliling komplek AAALI untuk melihat seluruh fasilitas, serta kelengkapan penunjang lainnya guna mendukung proses learning dan development Asian Agri Group ini. (rel/mea)