30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

26 Eks Gafatar asal Sumut yang Dipulangkan Itu Warga Binjai

ANTARA FOTO/R. Rekotomo Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1). Berdasarkan data penumpang, dari 359 eks-Gafatar yang diangkut KRI Teluk Gilimanuk, 300 orang di antaranya berasal dari Yogyakarta dan selanjutnya mereka akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.
ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dari 301 warga Sumut yang terlibat organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) akan di pulangkan ke daerahnya masing-masing. Sebanyak 26 di antaranya ternyata warga Kota Binjai.

Kepala KesbangPolinmas Binjai, Janu Asmadi Lubis mengatakan, untuk mempersiapkan kepulangan warga Sumut yang terlibat Gafatar, pihaknya akan membentuk tim secara teintegrasi. Sebab saat pemulangan nanti, orang tua dan anak akan dipisahkan.

“Kita telah siapkan tim untuk menyambut kepulangan 301 warga Sumut yang terlibat Gafatar. Karena 26 di antara warga Sumut itu adalah warga Binjai,” jelas Janu, Jumat (29/1).

Dikatakannya, ke 301 warga Sumut yang terlibat Gafatar akan dititipkan di barak Lanut Medan, termasuk 26 warga Kota Binjai yang terdiri dari 6 kepala keluarga (KK).

Menurutnya, ini sudah termasuk pengungsi Suriah yang cara pandangnya harus diluruskan dan psikologinya harus dibenarkan terkait pandangan mereka terhadap ajaran agama.

“Mereka memang harus kita lakukan pembinaan agar pandangan mereka tentang ajaran dan aliran serta agama kembali kejalan yang benar, tidak menyimpang,” ujarnya.

Janu mengatakan, bila eks Gafatar menguat, mereka akan membentuk Negara sendiri. Kalau dalam susunan mereka, Gafatar seperti satu Negara yang di dalamnya terdapat Gubernur dan Walikota.

“Organisasi ini sangat berbahaya, mereka mencoba membentuk Negara sendiri di dalam Negara Indonesia. Jelas ini dapat memecah belah persatuan kita, makanya organisasi ini wajib dibasmi,” ungkapnya.(amr)

ANTARA FOTO/R. Rekotomo Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1). Berdasarkan data penumpang, dari 359 eks-Gafatar yang diangkut KRI Teluk Gilimanuk, 300 orang di antaranya berasal dari Yogyakarta dan selanjutnya mereka akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.
ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dari 301 warga Sumut yang terlibat organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) akan di pulangkan ke daerahnya masing-masing. Sebanyak 26 di antaranya ternyata warga Kota Binjai.

Kepala KesbangPolinmas Binjai, Janu Asmadi Lubis mengatakan, untuk mempersiapkan kepulangan warga Sumut yang terlibat Gafatar, pihaknya akan membentuk tim secara teintegrasi. Sebab saat pemulangan nanti, orang tua dan anak akan dipisahkan.

“Kita telah siapkan tim untuk menyambut kepulangan 301 warga Sumut yang terlibat Gafatar. Karena 26 di antara warga Sumut itu adalah warga Binjai,” jelas Janu, Jumat (29/1).

Dikatakannya, ke 301 warga Sumut yang terlibat Gafatar akan dititipkan di barak Lanut Medan, termasuk 26 warga Kota Binjai yang terdiri dari 6 kepala keluarga (KK).

Menurutnya, ini sudah termasuk pengungsi Suriah yang cara pandangnya harus diluruskan dan psikologinya harus dibenarkan terkait pandangan mereka terhadap ajaran agama.

“Mereka memang harus kita lakukan pembinaan agar pandangan mereka tentang ajaran dan aliran serta agama kembali kejalan yang benar, tidak menyimpang,” ujarnya.

Janu mengatakan, bila eks Gafatar menguat, mereka akan membentuk Negara sendiri. Kalau dalam susunan mereka, Gafatar seperti satu Negara yang di dalamnya terdapat Gubernur dan Walikota.

“Organisasi ini sangat berbahaya, mereka mencoba membentuk Negara sendiri di dalam Negara Indonesia. Jelas ini dapat memecah belah persatuan kita, makanya organisasi ini wajib dibasmi,” ungkapnya.(amr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/