30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Tiga Pekerja Tewas Ditimpa Longsor

KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan menyebabkan Kabupaten Karo rawan bencana longsor. Rabu (27/1) sore, longsor kembali terjadi di lokasi proyek pembangunan parit di Desa Kutagaloh, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo. Akibatnya, tiga orang pekerja tewas ditimpa material yang lonsor. Satu di antaranya berstatus perangkat desa setempat.

DIEVAKUASI: Salah seorang korban tewas yang ditimpa longsor dievakuasi petugas gabungan.

Setelah puluhan jam pencarian, petugas Basarnas dibantu polisi dan warga berhasil menemukan dan mengevakuasi ketiga korban. Naas, saat ditemukan ketiganya sudah tak bernyawa lagi.

Ketiga korban tewas itu masing-masing Matius Tarigan (34) selaku perangkat desa setempat, Gufron alias Roni (23) dan Anto (43) warga Desa Simpang Pergendangen, Kecamatan Tigabinanga dan Anto (43). Ketiga jenazah korban berhasil ditemukan sekira pukul 04.00 WIB.

Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Peranginangin yang dikonfirmasi Kamis (28/1) siang mengatakan, pasca ditemukan, ketiga jasad korban sudah dibawa ke Puskesmas Tigabinanga untuk dibersihkan dan diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan.

Dia mengakui proyek pembuatan parit di lokasi berstatus milik pribadi. “Tapi untuk lebih jelasnya coba tanya ke Camat Tigabinanga,” ujar Nail. Lanjut Nael, selain faktor cuaca, peristiwa naas tersebut merupakan kecelakaan kerja. “Iya, ketiga pekerja itu mendapat musibah kecelakaan kerja, cuma belum jelas pastinya, proyek itu milik pribadi atau bagaimana, hanya infonya proyek pribadi,” tandasnya.

Sementara Kapolsek Tiga Binanga, AKP Bengkel Ginting memaparkan, peristiwa itu diperkirakan terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Hal ini sesuai dengan laporan yang diterimanya dari kepala desa setempat. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya langsung berkordinasi dengan Camat Tigabinanga. Selanjutnya peristiwa itu diteruskan ke BPBD Kabupaten Karo, serta meminta Kepala Satpol PP Kabupaten Karo menurunka mobil Damkar dan selang air cadangan.

Alat itu dibutuhkan untuk melakukan pencarian ketiga korban. Karena sebelum armada Damkar turun, pihaknya dibantu warga hanya melakukan pencarian menggunakan cangkul. Peralatan tersebut tak epektif karena material longsor yang menimbun ketiga korban sangat besar dengam kedalaman mencapai 7 meter.

“Kerja sama dengan semua pihak dibantu oleh tim BPBD Karo, tadi pagi sekira pukul 04.00 WIB, ketiga korban telah berhasil dievakuasi. Akan tetapi nyawa ketiganya tidak bisa diselamatkan lagi,” tegasnya. Info yang diterima dari saksi mata, longsor terjadi saat ketiga korban sedang bekerja di sekitar tebing. untuk pembuatan parit. Lokasi memang rawan karena belakangan ini hujan terus mengguyur. “Kita masih menyelidiki peristiwa ini,” tandasnya. (deo/Han)

KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan menyebabkan Kabupaten Karo rawan bencana longsor. Rabu (27/1) sore, longsor kembali terjadi di lokasi proyek pembangunan parit di Desa Kutagaloh, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo. Akibatnya, tiga orang pekerja tewas ditimpa material yang lonsor. Satu di antaranya berstatus perangkat desa setempat.

DIEVAKUASI: Salah seorang korban tewas yang ditimpa longsor dievakuasi petugas gabungan.

Setelah puluhan jam pencarian, petugas Basarnas dibantu polisi dan warga berhasil menemukan dan mengevakuasi ketiga korban. Naas, saat ditemukan ketiganya sudah tak bernyawa lagi.

Ketiga korban tewas itu masing-masing Matius Tarigan (34) selaku perangkat desa setempat, Gufron alias Roni (23) dan Anto (43) warga Desa Simpang Pergendangen, Kecamatan Tigabinanga dan Anto (43). Ketiga jenazah korban berhasil ditemukan sekira pukul 04.00 WIB.

Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Peranginangin yang dikonfirmasi Kamis (28/1) siang mengatakan, pasca ditemukan, ketiga jasad korban sudah dibawa ke Puskesmas Tigabinanga untuk dibersihkan dan diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan.

Dia mengakui proyek pembuatan parit di lokasi berstatus milik pribadi. “Tapi untuk lebih jelasnya coba tanya ke Camat Tigabinanga,” ujar Nail. Lanjut Nael, selain faktor cuaca, peristiwa naas tersebut merupakan kecelakaan kerja. “Iya, ketiga pekerja itu mendapat musibah kecelakaan kerja, cuma belum jelas pastinya, proyek itu milik pribadi atau bagaimana, hanya infonya proyek pribadi,” tandasnya.

Sementara Kapolsek Tiga Binanga, AKP Bengkel Ginting memaparkan, peristiwa itu diperkirakan terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Hal ini sesuai dengan laporan yang diterimanya dari kepala desa setempat. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya langsung berkordinasi dengan Camat Tigabinanga. Selanjutnya peristiwa itu diteruskan ke BPBD Kabupaten Karo, serta meminta Kepala Satpol PP Kabupaten Karo menurunka mobil Damkar dan selang air cadangan.

Alat itu dibutuhkan untuk melakukan pencarian ketiga korban. Karena sebelum armada Damkar turun, pihaknya dibantu warga hanya melakukan pencarian menggunakan cangkul. Peralatan tersebut tak epektif karena material longsor yang menimbun ketiga korban sangat besar dengam kedalaman mencapai 7 meter.

“Kerja sama dengan semua pihak dibantu oleh tim BPBD Karo, tadi pagi sekira pukul 04.00 WIB, ketiga korban telah berhasil dievakuasi. Akan tetapi nyawa ketiganya tidak bisa diselamatkan lagi,” tegasnya. Info yang diterima dari saksi mata, longsor terjadi saat ketiga korban sedang bekerja di sekitar tebing. untuk pembuatan parit. Lokasi memang rawan karena belakangan ini hujan terus mengguyur. “Kita masih menyelidiki peristiwa ini,” tandasnya. (deo/Han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/