MEDAN, SUMUTPOS.CO – Uji laik fungsi (ULF) untuk jalan tol Binjai-Langsa ruas Binjai-Stabat, Sumatera Utara, sudah dilakukan pada Jumat (14/1) dan Sabtu (15/1) pekan lalu. Dengan begitu, PT Hutama Karya sekarang melakukan evaluasi ULF, sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini.
Direktor Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menyebutkan, kegiatan ULF untuk ruas tol Binjai-Stabat sepanjang 12,3 km, berjalan lancar. Lalu terkait evaluasinya, Hutama Karya bakal mengundang beberapa stakeholder di antaranya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Bina Marga, Korlantas, BBPJN Sumatera Utara dan instansi lainnya. “Rangkaian evaluasinya dimulai dari peninjauan ke lapangan hingga pembahasan atas temuan catatan dari kegaitan ULF,” jelasnya, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Koentjoro menyampaikan untuk sekarang, pekerjaan yang tersisa cuma menyelesaikan pengerjaan minor di beberapa titik. Adapun penyelesaian pengerjaan ruas tol Binjai-Stabat sudah menjadi komitmen Hutama Karya sesuai dengan arah Kementerian PUPR.
Untuk itu, proses penyelesaiannya pun dibantu anak perusahaan Hutama Karya, yakni PT HK Infrastruktu selaku kontraktor. “Lalu pelaksanaan ULF juga jadi bagian dari tahapan persiapan operasional jalan tol,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ULF, tim terbagi menjadi tiga sub tim yakni Sub Tim 1 Bidang Keselamatan dan Manajemen Lalu Lintas, Sub Tim 2 Bidang Sarana Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap, dan Sub Tim 3 Bidang Operasi dan Administrasi. Evaluasi ULF dilakukan terhadap beberapa pekerjaan di lapangan yakni Main Road (STA 0+000 – 12+300), akses Stabat sepanjang 2,58 km dan Intersection, Ramp 3 dan 4 Interchange Stabat dan 1 Unit Gerbang Tol serta 1 Unit Kantor Operasional.
“Seluruh rangkaian ULF telah selesai dilaksanakan. Saat ini kami tengah berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan minor yang terdapat di lapangan. Kami optimis semua proses ini dapat terlewati dengan baik, sehingga Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat segera terbit, dan Tol Binjai-Stabat dapat segera beroperasi untuk masyarakat sekitar,” ucapnya.
Terlebih, keberadaan jalan tol tersebut bakal mempermudah mobilitas masyarakat di wilayah Binjai dan Stabat. Mengingat waktu tempuh baik dari Binjai ke Stabat maupun sebaliknya bisa dipangkas jadi 15 menit, dari yang semula 1 jam.
Secara terpisah, Kepala Bidang Teknik BPJT Kementerian PUPR, Ni Komang Raminiati menuturkan bahwa dirinya berharap ruas tol Binjai-Stabat bisa dioperasikan segera. “Harapannya bisa dioperasikan seara penuh pada Januari 2022, sehingga masyarakat bisa menikmati infrastruktur jalan tol ini,” ucapnya.
Tol Binjai-Stabat sepanjang 12,3 km merupakan seksi 1 dari Ruas Tol Binjai-Langsa. Adapun Ruas Tol Binjai-Langsa terdiri dari 5 seksi yakni seksi 1 (Binjai-Stabat) sepanjang 12,3 km, seksi 2 (Stabat-Tanjungpura) sepanjang 26,2 km, seksi 3 (Tanjungpura-Pangkalan Brandan) sepanjang 18, km, seksi 4 (Pangkalan Brandan-Kuala Simpang) sepanjang 44,2 km, dan seksi 5 (Kuala Simpang-Langsa) sepanjang 29 km.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang ±1.065 km, dengan rincian 534 km ruas konstruksi dan 531 ruas operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh yakni Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 km). Kemudian, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km), Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Medan-Binjai (17 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km), Tol Sigli-Banda Aceh seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km) dan seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km). (bbs/adz)