SUMUTPOS.CO – Buntut tindak premanisme dan arogansi preman yang diduga suruhan mafia berkedok pengusaha yang menimpa wartawan iNews TV bernama Adi Palapa Harahap, pada Kamis (23/3) malam lalu, puluhan wartawan dari Kota Binjai serta Kabupaten Langkat menggelar aksi damai, kemarin (27/3) pagi. Massa mendesak agar Polda Sumut dapat mengungkap kasus tersebut.
Mulanya massa berorasi di depan Warkop Jurnalis Binjai, Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Binjai Kota. Aksi damai massa yang tergabung dalam Forum Solidaritas Jurnalis Binjai itu kemudian bergeser ke bundaran kecil depan Balai Kota.
Kordinator Aksi Zainal Tanjung, mendesak Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel, untuk menjadikan atensinya dalam kasus penganiayaan tersebut. Pasalnya, kata dia, Kapolda Sumut pernah menyatakan akan melakukan tindak tegas terhadap premanisme.
Kasus itu sendiri yang sudah dilaporkan ke Polda Sumut. “Tindak semuanya termasuk jika ada oknum terlibat. Jika dibiarkan, itu menunjukkan kepolisian tidak tegas,” seru Zainal.
Sejatinya, sambung dia, tindak kekerasan terhadap insan pers tidaklah terjadi kembali. Sebab, Jurnalis bekerja dilindungi oleh Undang-Undang Pers Nomor 40/1999. “Aksi premanisme di Sumut harus ditindak,” tegasnya.
Diketahui, Adi Palapa Harahap mendapat tindakan kekerasan yang diduga dilakukan preman suruhan mafia, di kediamannya di Jalan Pasar 3, Kelurahan Mabar Hilir, Medan Labuhan, tepat di depan Sekolah Inpres Pelita.
Saat itu korban didatangi preman yang menggunakan satu unit mobil pribadi dan sepedamotor. Belasan preman datang yang diduga suruhan pemilik gudang semen ilegal di Jalan H Anif, Percut Seituan, lalu menganiaya korban hingga mengalami luka memar di bagian bibir, wajah, kepala hingga dada. (ted/yaa)