Masyarakat tiga desa di Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang, mendambakan jalan aspal, khususnya jalan poros di Desa Telaga Tujuh, Karanggading dan Palaukurau.
Warga mengungkapkan, lambannya proses pembangunan insfrastruktur jalan di daerah mereka mengakibat sulitnya mereka mengangkut hasil panen tanaman pertanian.
“Sudah bertahun-tahun kondisi jalan di desa ini belum tersentuh pengaspalan. Padahal jalan poros merupakan jalur perlintasan warga untuk mengangkut hasil panen seperti padi, sawit dan tanaman lainnya,” keluh, Warsito (42) salah seorang warga Karang Gading Kecamatan Labuhan Deli, pada Sumut Pos, Sabtu (27/4) kemarin.
Akses jalan yang saling menghubungkan ke tiga desa tersebut kata dia, terkadang kerap membahayakan keselamatan jiwa masyarakat setempat.
Bagaimana tidak, kondisi lubang yang menganga dan berlumpur tak jarang membuat para pengendara sepeda motor terjatuh akibat terperosok masuk ke dalam lubang.
Kepala Desa Karanggading, Almunir SPd mengatakan, pihak pemerintah desa sebelumnya telah menyampaikan mengusulkan soal infrastruktur jalan agar diaspal kepada Pemkab Deliserdang melalui pihak kecamatan.
“Dalam Musrenbang sudah kita usulkan, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,” kata, Almunir.
Dia menambahkan, total keseluruhan jalan di desanya yang belum tersentuh pengaspalan sekitar 10 kilometer.
”Yang belum diaspal ada 10 kilo, sedangkan yang diaspal tapi kondisinya rusak berat 4 kilometer,” ucapnya.
Terpisah, Staf UPTD Wilayah I Dinas Pengerjaan Umum (PU) Deliserdang, Misradi menjelaskan, permasalahan akses jalan di Desa Karanggading sudah masuk dalam program Pemkab Deliserdang tahun 2013.
“Yang masuk dalam program tahun ini ada sekitar 14 kilometer, dan itu merupakan teknis pengerjaan perbaikan dan perawatan.
Untuk membuka insfrastruktur jalan belum ada, jadi baru teknis perawatan,” ungkap, Misradi.
Dari belasan kilometer jalan yang dikerjakan nantinya meliputi akses jalan di Desa Karanggading sepanjang 4 kilo meter, Desa Paluhkurau, 6 kilometer dan sepanjang 4 kilometer di Desa Telaga Tujuh.
“Kendalanya saat ini adalah sulitnya kita dalam memasukan bahan material ke desa tersebut, karena medan jalan yang akan dilalui kendaraan alat berat menuju ke tiga desa sulit dilintasi,” katanya.(rul)
