25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dua Warga Malaysia Tewas di Kolong Mobil

DARI hasil identifikasi pihak Polantas Polres Siamalungun, dua dari delapan korban tewas ternyata warga negara Malaysia. Keduanya baru saja berkunjung ke Madina dan seyogianya hendak ke Bandara Polonia Medan.

Kedua WNA tersebut, Zulkifli Bin Muhammad Basir (64) warga Johor Malaysia dan kakaknya, Zaidun Bin Basri (68). Kedua mayat tersebut saat dievakuasi ditemukan dalam keadaan tewas di kolong mobil.

Keyakinan kedua jenazah berkewarganegaraan asing, diketahui setelah petugas mendapatkan paspor dari tas korban. Diketahui pula, kedua korban sudah tiba di Madina sejak tanggal 18 Juni 2012 lalu.

Menurut seorang kerabat keluarga, Zulkilfi (40) warga Medan Area, Kota Medan yang ditemui disekitar kamar mayat RSU Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, tujuan kedatangan keluarganya itu tak lain untuk meninjau lahan peninggalan ayah korban, Muhammad Basir, yang menjadi pengusaha di negeri jiran tersebut.

Seharusnya, kedua korban menuju Bandara Polonia Medan dengan tiket keberangkatan pukul 18.00 WIB.  Rencananya, kedua korban dibawa lagi ke RSU Pringadi Medan untuk identifikasi selanjutnya. Sebab, dari wajah sangat sulit dikenali. Bersamaan itu pula menurut Zulkilfi, pihaknya juga masih menunggu keluarga yang tinggal di Malaysia. “Akupun masih ragu, makanya menunggu keluarga dari Malaysia,” ujar Zulkilfi seraya menambahkan kalau Zulkifli Bin Muhammad Basir adalah pensiunan tentara Malaysia.

Anggota TNI AD Shok

Korban selamat, seorang anggota TNI-AD bernama Sarno (43), terlihat shok ketika dirawat di Rumah Sakit Parapat. Bahkan, perawat yang merawatnya, beberapa kali dihormatnya bak menghadap pimpinan.

Dan, ketika wartawan mencoba mendekati justru dianggap musuh. “Kutelepon dari markas, kenapa kalian masih disini. Kalian musuhku, pergi kalian,” teriak Sarno.

Dari identitas yang ada pada dirinya, Sarno diketahui sebagai anggota TNI-AD dari kesatuan Kavaleri/6 Serbu Medan. Dia ditugaskan ke salah satu perusahaan di Madina dalam pengamanan sejak setengah tahun terakhir. Bahkan, saat petugas TNI-AD 126 Kala Sakti mensterilkan TKP proses evakuasi jenazah, mereka menemukan pistol jenis revolver yang belakangan diketahui milik Sarno.

Seperti pengakuan Maruli Manik (47) warga Sibaganding yang turut mengevakuasi jenazah, semula tak mengira Sarno salah satu penumpang L-300 tersebut. Sebab, sempat melihat Sarno sekitar pukul 07.00 WIB mandi di Pantai Danau Toba atau 200 meter dari tempat bus penumpang itu ditemukan. Bahkan saat ditanya, Sarno malah menjawab sedang berusaha mencari oleh-oleh. “Kukiranya dia warga yang turut mengevakuasi, ternyata salah satu penumpang. Tapi saat ditanya justru gak nyambung gitu bahasanya,” cetus Maruli yang pakaiannya masih dilumuri darah. (smg)

DARI hasil identifikasi pihak Polantas Polres Siamalungun, dua dari delapan korban tewas ternyata warga negara Malaysia. Keduanya baru saja berkunjung ke Madina dan seyogianya hendak ke Bandara Polonia Medan.

Kedua WNA tersebut, Zulkifli Bin Muhammad Basir (64) warga Johor Malaysia dan kakaknya, Zaidun Bin Basri (68). Kedua mayat tersebut saat dievakuasi ditemukan dalam keadaan tewas di kolong mobil.

Keyakinan kedua jenazah berkewarganegaraan asing, diketahui setelah petugas mendapatkan paspor dari tas korban. Diketahui pula, kedua korban sudah tiba di Madina sejak tanggal 18 Juni 2012 lalu.

Menurut seorang kerabat keluarga, Zulkilfi (40) warga Medan Area, Kota Medan yang ditemui disekitar kamar mayat RSU Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, tujuan kedatangan keluarganya itu tak lain untuk meninjau lahan peninggalan ayah korban, Muhammad Basir, yang menjadi pengusaha di negeri jiran tersebut.

Seharusnya, kedua korban menuju Bandara Polonia Medan dengan tiket keberangkatan pukul 18.00 WIB.  Rencananya, kedua korban dibawa lagi ke RSU Pringadi Medan untuk identifikasi selanjutnya. Sebab, dari wajah sangat sulit dikenali. Bersamaan itu pula menurut Zulkilfi, pihaknya juga masih menunggu keluarga yang tinggal di Malaysia. “Akupun masih ragu, makanya menunggu keluarga dari Malaysia,” ujar Zulkilfi seraya menambahkan kalau Zulkifli Bin Muhammad Basir adalah pensiunan tentara Malaysia.

Anggota TNI AD Shok

Korban selamat, seorang anggota TNI-AD bernama Sarno (43), terlihat shok ketika dirawat di Rumah Sakit Parapat. Bahkan, perawat yang merawatnya, beberapa kali dihormatnya bak menghadap pimpinan.

Dan, ketika wartawan mencoba mendekati justru dianggap musuh. “Kutelepon dari markas, kenapa kalian masih disini. Kalian musuhku, pergi kalian,” teriak Sarno.

Dari identitas yang ada pada dirinya, Sarno diketahui sebagai anggota TNI-AD dari kesatuan Kavaleri/6 Serbu Medan. Dia ditugaskan ke salah satu perusahaan di Madina dalam pengamanan sejak setengah tahun terakhir. Bahkan, saat petugas TNI-AD 126 Kala Sakti mensterilkan TKP proses evakuasi jenazah, mereka menemukan pistol jenis revolver yang belakangan diketahui milik Sarno.

Seperti pengakuan Maruli Manik (47) warga Sibaganding yang turut mengevakuasi jenazah, semula tak mengira Sarno salah satu penumpang L-300 tersebut. Sebab, sempat melihat Sarno sekitar pukul 07.00 WIB mandi di Pantai Danau Toba atau 200 meter dari tempat bus penumpang itu ditemukan. Bahkan saat ditanya, Sarno malah menjawab sedang berusaha mencari oleh-oleh. “Kukiranya dia warga yang turut mengevakuasi, ternyata salah satu penumpang. Tapi saat ditanya justru gak nyambung gitu bahasanya,” cetus Maruli yang pakaiannya masih dilumuri darah. (smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/