29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Golkar Sumut Penyumbang Terbesar Kemenangan Pilkada Serentak

BERI KETERANGAN : Wakil Ketua Korbid Pemenangan Wilayah Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung (baju putih) didampingi Sekretaris Golkar Sumut Irham Buana Nasution dan pengurus lainnya saat memberikan keterangan pers di Kantor Golkar Sumut, Jl. Wahid Hasyim Medan, Kamis (28/6). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hasil quick count atau hitung cepat Pilkada serentak 2018 sudah diketahui melalui rilis lembaga survey. Dari hasil itu, Golkar Sumatera Utara menjadi kontributor terbesar untuk kemenangan 171 Pilkada serentak yang diusung partai beringin rindang tersebut.

Wakil Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera, Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan, dari 17 Pilkada gubernur se-Indonesia, ada 9 provinsi yang dimenanangkan paslon yang diusung Partai Golkar.

“Salah satunya Pilgub Sumut yang dimenangkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah,” kata Doli kepada wartawan, di Kantor Golkar Sumut Jl. Wahid Hasyim Medan, Kamis (28/6).

Sementara, dari 171 Pilkada serentak di kabupaten/kota se Indonesia, Golkar memenangkan 35 Pilbup/Pilwako yang paslonnya mereka dukung dan usung.

“Di Sumut ada 6 Pilkada kabupaten/kota yang diusung dan didukung Partai Golkar menang sebanyak 75 persen. Tentu hasil hitung cepat tidak melegitimasi tapi dari pengalaman yang ada hasil hitung cepat tidak jauh berbeda dengan real count KPU. Ini cukup menggembirakan,” imbuh Doli.

Bagaimana dengan penghitungan manual dilakukan KPU? Doli menegaskan, pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan Pilkada 2018 yang berlangsung baik.

“Soal hitung manual tetap kami imbau agar penyelenggara bisa bebas dari kepentingan manapun,” katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Golkar Sumut Irham Buana Nasution mengatakan, secara umum Pilkada di Sumut berjalan baik dan aman. Khususnya mengenai tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 70 persen.

“Sampai tadi siang dari penghitungan kita tingkat partisipasi pemilih mencapai 65-70 persen. Angka ini jauh lebih baik dibanding 2 Pilgubsu lalu. Ini baik bagi demokrasi kita ke depan,” katanya.

Soal persentase pemilih Partai Golkar, Irham mengatakan jumlahnya tidak melenceng jauh dari yang ditargetkan pada Pilkada serentak di Sumut. Yakni satu suara untuk pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) seperti yang diplenokan sebelum Pilgubsu 27 Juni 2018.

“Pemilih Golkar mencapai 80 persen, artinya ini tidak bergeser jauh dari yang ditargetkan untuk Eramas,” ujarnya.

Mantan ketua KPU Sumut ini menyebut hasil Pilkada serentak yang diraih partainya menjadi tolok ukur menghadapi Pileg dan Pilpres 2019.

Oleh karena itu pihaknya optimis menghadapi dan memenangkan Pileg dan Pilpres mendatang.

“Bahwa Pilkada ini warming up dan try out mesin Partai Golkar. Kita optimis pada Pileg bisa kita menangkan. Pilpres kita sudah memutuskan mengusung Bapak Joko Widodo. Mudah-mudahan hasil ini bisa menjadi pertimbangan bagi Pak Jokowi untuk menggandeng Ketum Partai Golkar menjadi Cawapres pada Pilpres 2019,” kata Irham.

Nama Airlangga Hartarto menurutnya didorong sebagai cawapres Jokowi bukan tanpa alasan.

“Arus bawah Golkar se-Indonesia menginginkan Ketum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto menjadi Cawapres Jokowi,” katanya.(prn/ala)

 

 

 

BERI KETERANGAN : Wakil Ketua Korbid Pemenangan Wilayah Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung (baju putih) didampingi Sekretaris Golkar Sumut Irham Buana Nasution dan pengurus lainnya saat memberikan keterangan pers di Kantor Golkar Sumut, Jl. Wahid Hasyim Medan, Kamis (28/6). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hasil quick count atau hitung cepat Pilkada serentak 2018 sudah diketahui melalui rilis lembaga survey. Dari hasil itu, Golkar Sumatera Utara menjadi kontributor terbesar untuk kemenangan 171 Pilkada serentak yang diusung partai beringin rindang tersebut.

Wakil Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera, Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan, dari 17 Pilkada gubernur se-Indonesia, ada 9 provinsi yang dimenanangkan paslon yang diusung Partai Golkar.

“Salah satunya Pilgub Sumut yang dimenangkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah,” kata Doli kepada wartawan, di Kantor Golkar Sumut Jl. Wahid Hasyim Medan, Kamis (28/6).

Sementara, dari 171 Pilkada serentak di kabupaten/kota se Indonesia, Golkar memenangkan 35 Pilbup/Pilwako yang paslonnya mereka dukung dan usung.

“Di Sumut ada 6 Pilkada kabupaten/kota yang diusung dan didukung Partai Golkar menang sebanyak 75 persen. Tentu hasil hitung cepat tidak melegitimasi tapi dari pengalaman yang ada hasil hitung cepat tidak jauh berbeda dengan real count KPU. Ini cukup menggembirakan,” imbuh Doli.

Bagaimana dengan penghitungan manual dilakukan KPU? Doli menegaskan, pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan Pilkada 2018 yang berlangsung baik.

“Soal hitung manual tetap kami imbau agar penyelenggara bisa bebas dari kepentingan manapun,” katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Golkar Sumut Irham Buana Nasution mengatakan, secara umum Pilkada di Sumut berjalan baik dan aman. Khususnya mengenai tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 70 persen.

“Sampai tadi siang dari penghitungan kita tingkat partisipasi pemilih mencapai 65-70 persen. Angka ini jauh lebih baik dibanding 2 Pilgubsu lalu. Ini baik bagi demokrasi kita ke depan,” katanya.

Soal persentase pemilih Partai Golkar, Irham mengatakan jumlahnya tidak melenceng jauh dari yang ditargetkan pada Pilkada serentak di Sumut. Yakni satu suara untuk pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) seperti yang diplenokan sebelum Pilgubsu 27 Juni 2018.

“Pemilih Golkar mencapai 80 persen, artinya ini tidak bergeser jauh dari yang ditargetkan untuk Eramas,” ujarnya.

Mantan ketua KPU Sumut ini menyebut hasil Pilkada serentak yang diraih partainya menjadi tolok ukur menghadapi Pileg dan Pilpres 2019.

Oleh karena itu pihaknya optimis menghadapi dan memenangkan Pileg dan Pilpres mendatang.

“Bahwa Pilkada ini warming up dan try out mesin Partai Golkar. Kita optimis pada Pileg bisa kita menangkan. Pilpres kita sudah memutuskan mengusung Bapak Joko Widodo. Mudah-mudahan hasil ini bisa menjadi pertimbangan bagi Pak Jokowi untuk menggandeng Ketum Partai Golkar menjadi Cawapres pada Pilpres 2019,” kata Irham.

Nama Airlangga Hartarto menurutnya didorong sebagai cawapres Jokowi bukan tanpa alasan.

“Arus bawah Golkar se-Indonesia menginginkan Ketum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto menjadi Cawapres Jokowi,” katanya.(prn/ala)

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/