30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Penumpang ‘Silangit’ Naik 300 Persen

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Penumpang saat tiba di Bandara Silangit.

SUMUTPOS.CO – Jumlah penumpang di Bandara Silangit, Tapanuli Utara terus mengalami kenaikan pesat. Tinginya permintaan tersebut didorong dengan peningkatan jumlah kunjungan wisata menuju kawasan Danau Toba. Saat ini fasilitas transportasi udara itu tengah dikebut untuk menjadi internasional September mendatang.

Hal ini dikatakan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, di mana penumpang yang menggunakan bandara tersebut mencapai 124.000 orang selama semester I-2017, atau tumbuh lebih dari 300 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Untuk (Bandara) Silangit, dari data kita (semester I) tahun lalu 31.000 penumpang, sekarang ada 124.000 penumpang, naik 300 persen. Jadi dalam satu bulan tak kurang dari 20.000 penumpang. Prediksi kami sampai akhir tahun ini, 250.000 penumpang, bahkan kita dorong lagi bisa 300.000 penumpang tahun ini,” jelas Awaluddin, Jumat (28/7).

Dirinya mengungkapkan, saat ini sudah dua maskapai yang sudah melayani penerbangan ke Silangit yakni Garuda dan Sriwijaya, dan dalam waktu dekat akan menyusul Lion.

“Menarik kalau dilihat dari traffic Silangit, ini membuktikan kalau supply bisa create demand, bukan demand yang create supply. Artinya setelah diperbaiki bandaranya, permintaannya sangat tinggi,” ungkapnya.

Menurut dia, saat ini AP II terus mengebut pengerjaan pengembangan Silangit agar bisa dipakai sebagai bandara internasional pada September 2017 nanti. Kapasitas terminalnya ditargetkan bisa menampung 500.000 penumpang dalam setahun.

Runway bandara peninggalan Jepang tersebut diperpanjang dari saat ini 2.200 meter menjadi 2.600 meter. Kemudian lebar runway diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter.

Peningkatan penumpang pasca menjadi bandara internasional lanjutnya, akan diupayakan dengan menarik penumpang dari 3 hub bandara, yakni Bandara Changi Singapura, Bandara Internasional Kuala Lumpur, dan Bandara Suvarnabhumi Bangkok.

“Desain awal kan untuk domestik. Tapi kemudian Kementerian Pariwisata minta dikembangkan untuk mendukung pariwisata di Danau Toba. Yang membedakan dengan bandara domestik prinsipnya hanya penambahan fasilitas Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi,” ujar Awaluddin.

“Potensi penumpang yang bisa dilakukan yakni kita prioritas bawa dari Singapura lewat maskapai. Kemudian dari Kuala Lumpur, dan Bangkok. Jadi wisatawan seperti dari China yang sudah lama di Bangkok bisa extend (memperpanjang) liburan ke Danau Toba,” demikian Awaluddin. (bbs/bal/yaa)

 

 

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Penumpang saat tiba di Bandara Silangit.

SUMUTPOS.CO – Jumlah penumpang di Bandara Silangit, Tapanuli Utara terus mengalami kenaikan pesat. Tinginya permintaan tersebut didorong dengan peningkatan jumlah kunjungan wisata menuju kawasan Danau Toba. Saat ini fasilitas transportasi udara itu tengah dikebut untuk menjadi internasional September mendatang.

Hal ini dikatakan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, di mana penumpang yang menggunakan bandara tersebut mencapai 124.000 orang selama semester I-2017, atau tumbuh lebih dari 300 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Untuk (Bandara) Silangit, dari data kita (semester I) tahun lalu 31.000 penumpang, sekarang ada 124.000 penumpang, naik 300 persen. Jadi dalam satu bulan tak kurang dari 20.000 penumpang. Prediksi kami sampai akhir tahun ini, 250.000 penumpang, bahkan kita dorong lagi bisa 300.000 penumpang tahun ini,” jelas Awaluddin, Jumat (28/7).

Dirinya mengungkapkan, saat ini sudah dua maskapai yang sudah melayani penerbangan ke Silangit yakni Garuda dan Sriwijaya, dan dalam waktu dekat akan menyusul Lion.

“Menarik kalau dilihat dari traffic Silangit, ini membuktikan kalau supply bisa create demand, bukan demand yang create supply. Artinya setelah diperbaiki bandaranya, permintaannya sangat tinggi,” ungkapnya.

Menurut dia, saat ini AP II terus mengebut pengerjaan pengembangan Silangit agar bisa dipakai sebagai bandara internasional pada September 2017 nanti. Kapasitas terminalnya ditargetkan bisa menampung 500.000 penumpang dalam setahun.

Runway bandara peninggalan Jepang tersebut diperpanjang dari saat ini 2.200 meter menjadi 2.600 meter. Kemudian lebar runway diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter.

Peningkatan penumpang pasca menjadi bandara internasional lanjutnya, akan diupayakan dengan menarik penumpang dari 3 hub bandara, yakni Bandara Changi Singapura, Bandara Internasional Kuala Lumpur, dan Bandara Suvarnabhumi Bangkok.

“Desain awal kan untuk domestik. Tapi kemudian Kementerian Pariwisata minta dikembangkan untuk mendukung pariwisata di Danau Toba. Yang membedakan dengan bandara domestik prinsipnya hanya penambahan fasilitas Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi,” ujar Awaluddin.

“Potensi penumpang yang bisa dilakukan yakni kita prioritas bawa dari Singapura lewat maskapai. Kemudian dari Kuala Lumpur, dan Bangkok. Jadi wisatawan seperti dari China yang sudah lama di Bangkok bisa extend (memperpanjang) liburan ke Danau Toba,” demikian Awaluddin. (bbs/bal/yaa)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/