26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ketua PKK Tebingtinggi Hadiri Kegiatan Parade Gebyar Nasional Tingkat Sumut

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Ketua TP PKK Kota Tebing Tinggi Nyonya Harliaminda Dimiyathi bersama Ketua Bhayangkari Cabang Tebingtinggi Nyonya Tika Kunto Wibisono, Ketua IKA DPRD Nyonya Denila Shofa Basyarudin, Ketua Darmayukti Karini Nyonya Marta Mangapul menghadiri acara Parade dan Gebyar Kebaya Nasional 2022 tingkat Provinsi Sumatera Utara, Minggu (28/8) di Lapangan Benteng Medan.

Acara Kegiatan Parade dan Gebyar Berkebaya merupakan bentuk apresiasi perempuan Sumatera Utara untuk mengingatkan kepada perempuan Indonesia agar kembali menempati posisinya sebagai pembawa kultur tradisional asli Indonesia melalui berbusana kebaya.

Diperkirakan sebanyak 15 ribu perempuan dari 33 Kabupaten dan Kota se-Sumatera Utara turut memeriahkan acara ini dengan memakai berbagai jenis kebaya, seperti kebaya kartini, kebaya encim, noni dan kutubaru.

Nyonya Harliaminda Dimiyathi mengatakan bahwa kehadirannya bersama rombongan dalam acara ini merupakan bagian dari dukungan Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam mendukung kebaya sebagai salah satu warisan peninggalan budaya Indonesia yang kini tengah didaftarkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda di United Nations Educationals Scientifics and Cultural Organization (UNESCO).

“Secara tidak disadari kebaya sudah menjadi busana wajib di masyarakat Sumatera Utara. Hal tersebut ditunjukkan dari acara-acara resmi seperti peringatan kelahiran anak, pernikahan, dan lain-lain yang dipadu-padankan dengan sarung khas suku seperti tenun, songket, ulos dan lain sebagainya. Saya kira kita semua harus dukung langkah pemerintah dalam upaya memperoleh pengakuan dunia melalui UNESCO, bahwa kebaya adalah milik Indonesia,” ujar Harliaminda Dimiyathi.

Harliaminda mengatakan bahwa dengan berkebaya wanita Indonesia tampil lebih menarik, indah dan anggun. Oleh sebab itu, perempuan Indonesia harus berani menunjukkan jati dirinya dengan menaikkan citra kebaya sebagai peninggalan budaya asli Indonesia.

“Saya berpesan khususnya kepada generasi muda, cintailah kebaya kita, kebaya bukan hanya sekadar pakaian buatan Indonesia tapi lebih dari itu sebagai budaya yang harus dilestarikan,” bebernya.

Hadir dalam Acara tersebut, Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibosono, Ketua Pengadilan Negeri Mangapul, Kabag Pemerintahan Ramadhan Barqah Pulungan, dan OPD lainnya. (ian/ram)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Ketua TP PKK Kota Tebing Tinggi Nyonya Harliaminda Dimiyathi bersama Ketua Bhayangkari Cabang Tebingtinggi Nyonya Tika Kunto Wibisono, Ketua IKA DPRD Nyonya Denila Shofa Basyarudin, Ketua Darmayukti Karini Nyonya Marta Mangapul menghadiri acara Parade dan Gebyar Kebaya Nasional 2022 tingkat Provinsi Sumatera Utara, Minggu (28/8) di Lapangan Benteng Medan.

Acara Kegiatan Parade dan Gebyar Berkebaya merupakan bentuk apresiasi perempuan Sumatera Utara untuk mengingatkan kepada perempuan Indonesia agar kembali menempati posisinya sebagai pembawa kultur tradisional asli Indonesia melalui berbusana kebaya.

Diperkirakan sebanyak 15 ribu perempuan dari 33 Kabupaten dan Kota se-Sumatera Utara turut memeriahkan acara ini dengan memakai berbagai jenis kebaya, seperti kebaya kartini, kebaya encim, noni dan kutubaru.

Nyonya Harliaminda Dimiyathi mengatakan bahwa kehadirannya bersama rombongan dalam acara ini merupakan bagian dari dukungan Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam mendukung kebaya sebagai salah satu warisan peninggalan budaya Indonesia yang kini tengah didaftarkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda di United Nations Educationals Scientifics and Cultural Organization (UNESCO).

“Secara tidak disadari kebaya sudah menjadi busana wajib di masyarakat Sumatera Utara. Hal tersebut ditunjukkan dari acara-acara resmi seperti peringatan kelahiran anak, pernikahan, dan lain-lain yang dipadu-padankan dengan sarung khas suku seperti tenun, songket, ulos dan lain sebagainya. Saya kira kita semua harus dukung langkah pemerintah dalam upaya memperoleh pengakuan dunia melalui UNESCO, bahwa kebaya adalah milik Indonesia,” ujar Harliaminda Dimiyathi.

Harliaminda mengatakan bahwa dengan berkebaya wanita Indonesia tampil lebih menarik, indah dan anggun. Oleh sebab itu, perempuan Indonesia harus berani menunjukkan jati dirinya dengan menaikkan citra kebaya sebagai peninggalan budaya asli Indonesia.

“Saya berpesan khususnya kepada generasi muda, cintailah kebaya kita, kebaya bukan hanya sekadar pakaian buatan Indonesia tapi lebih dari itu sebagai budaya yang harus dilestarikan,” bebernya.

Hadir dalam Acara tersebut, Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi, Kapolres Tebingtinggi AKBP M Kunto Wibosono, Ketua Pengadilan Negeri Mangapul, Kabag Pemerintahan Ramadhan Barqah Pulungan, dan OPD lainnya. (ian/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/