GUNUNGSITOLI,SUMUTPOS.CO – Untuk mewujudkan Kota Gunungsitoli yang Maju, Nyaman, dan Berdayasaing, Pemko Gunungsitoli terus melakukan pembenahan di berbagai sektor. Salah satunya, perbaikan infrastruktur jalan, serta pemugaran ikon sejarah, yakni Tugu Meriam yang berada di Kampung Baru, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli.
Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua mengatakan, bahwa ruas Jalan Karet dengan lebar sekira 6 meter lebih, sudah tidak memadai dari segi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
“Pemerintah telah melakukan koordinasi melalui musyawarah dengan tokoh-tokoh masyarakat dan warga setempat, sehingga lahan yang sebelumnya terdapat perumahan penduduk dapat dibebaskan dengan penggantian harga lahan yang wajar. Lahan ini kemudian digunakan untuk membuka badan jalan yang baru, sehingga jalur lalu lintas dari dua arah yang berbeda memiliki jalur lalu lintasnya masing-masing”,ujar Wali Kota.
Menurut Wali Kota, pembangunan ruas jalan tersebut juga akan diperindah dengan adanya ikon sejarah Tugu Meriam sebanyak 6 buah, sebagai saksi sejarah perjuangan masyarakat di Kota Gunungsitoli pada masa lalu.
Sebagai bentuk perhatian dari Pemko Gunungsitoli, Wali Kota Gunungsitoli telah menginstruksikan untuk melakukan penataan melalui proses pemugaran .
“Tujuan pemugaran ini dalam rang ka untuk melestarikan dan melindungi ikon sejarah Kota Gunungsitoli. Pemugaran dilakukan dengan membangun ulang Tugu Meriam tan pa merubah bentuk aslinya, yang berbeda nantinya adalah fondasi fisik bangunan akan dibuat lebih tinggi untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan permukaan jalan akibat pemeliharan di masa-masa yang akan datang”,terang Lakhomizaro.
Tokoh masyarakat setempat, Abdul Hadi SH menyampaikan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kota Gunungsitoli mengenai pemugaran terhadap tugu meriam tersebut.
“Tetapi kita berharap, pemugaran tidak berubah dari bentuk sebelumnya. Karena letak-letak meriam tersebut memiliki makna dan nilai sejarah tersendiri. Hal ini telah melalui kajian dan pertimbangan dari tetua-tetua terdahulu,”kata Abdul.
Kadis PUPR Kota Gunungsitoli, Ampelius Nazara mengatakan, pemugaran hanya untuk pelestarian ikon sejarah.
Diterangkan Ampelius, kondisi fisik bangunan sebelumnya terdapat retak-retak sehingga dikhawatirkan dapat roboh dan juga dari sisi estetika terlihat kurang indah.
“Kita memugar untuk memperindah dan juga mempertahankan agar tugu ini tetap dapat berdiri dengan kokoh” pungkasnya. (mag-5/han)