SUMUTPOS.CO – Beredarnya kabar adanya relokasi Pasar Inpres ke Pasar Tradisional AMD yang membuat para pedagang resah, ditepis oleh Wakil Ketua DPRD Tebingtinggi Muhammad Hazly Azhari.
“Itu tidak benar, hanya isu saja. Walaupun nanti direlokasi, harus ada pasar pengganti dulu. Kita harapkan pedagang tetap beraktivitas perdagangan sehari hari,”ujar Hazly Azhari Hasibuan, Senin (27/11).
Hazly yang juga didampingi anggota dewan lainnya yakni Kaharuddin Nasution dan Edi Syahputra saat menemui para pedagang Pasar
Impres, di Jalan Gurami Kota Tebingtinggi, menjelaskan, bahwa mereka mendapat informasi pada bulan Januari 2018, pedagang akan di gusur, dikarenakan pasar tersebut akan dijadikan lahan hijau pinggiran Sungai Padang. Dan semuanya pedagang menolak dengan adanya penggusuran karena telah puluhan tahun berjualan.
“Mendapatkan informasi dari para pedagang, saya bersama Kaharuddin Nasution dari Partai Hanura dan Edy Saputra dari Partai PKPI yang juga anggota DPRD Kota Tebingtinggi turun langsung ke pedagang, kita jelaskan bahwa penggusuran pedagang Pasar Impres tidak benar, itu hanya isu,”bilang Hazly Azhari.
Sementara itu, Kaharuddin Nasution mengungkapkan hasil perbincangannya dengan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, bahwa informasi tentang relokasi Pasar Impres di bulan Januari mendatang itu, sama sekali tidak benar. Sebab, relokasi itu diperlukan pembahasan dan tidak merugikan pedagang.
Bahkan Wali Kota juga berpesan, lanjut Khairudin, agar para pedagang jangan terlalu cepat menanggapi isu yang tidak jelas, karena bisa menimbulkan kecurigaan di antara sesama pedagang.
Sementara dua orang pedagang, Sukiman dan Syaiful mengaku menerima informasi relokasi tersebut dari sesame pedagang.
Kepada para wakil rakyat itu, para pedagang pun meminta turut dilibatkan apabila dilaksanakan relokasi, baik dalam tekhniknya, pembangunan dan penunjukan tempat. “Tapi yang jelas kami tidak mau jika direlokasi ke Jalan AMD, karena tempat sangat jauh dengan masyarakat,”pinta Syaiful, pedagang ikan Pasar Inpres. (ian/han)