Foto: Hendrik/Sumut Pos Pesawat Lion Air terparkir di KNIA, Jumat (29/9).
SUMUTPOS.CO – Cuaca buruk (hujan dan kabut) sepanjang Jumat (29/9), membuat jarak pandang di Bandara Internasional Kualanamu terganggu. Akibatnya, sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan.
“Hujan dan kabut menjadi penyebabnya. Terlebih jarak pandang saat ini hanya sekitar 300 meter. Padahal normalnya untuk landing 800 meter,” terang Heru petugas Air Traffic Control (ATC) Bandara Kualanamu.
Data yang diperoleh dari pengelola Bandara Kualanamu, ada beberapa pesawat yang dibatalkan keberangkatannya. Diantaranya, Lion Air JT 0208 tujuan Pontianak, Lion Air JT 0270 tujuan Jakarta, Wings Air IW 0213 tujuan Sabang, Citilink IW 0213 tujuan Batam dan IW-1250 tujuan Lhouksemauwe.
“Sementara, untuk pesawat yang masih melakukan penundaan penerbangan Lion Air JT-0140 tujuan Pekanbaru, Wings Air IW-1254 tujuan Sibolga, IW-1339 tujuan Dumai, Sriwijaya Air SJ-0021 tujuan Padang, Garuda Indonesia GA-7136 tujuan Silangit,” pungkas salah seorang pegawai yang tak ingin namanya dikorankan.(mag-2/ala)
Foto: Hendrik/Sumut Pos Pesawat Lion Air terparkir di KNIA, Jumat (29/9).
SUMUTPOS.CO – Cuaca buruk (hujan dan kabut) sepanjang Jumat (29/9), membuat jarak pandang di Bandara Internasional Kualanamu terganggu. Akibatnya, sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan.
“Hujan dan kabut menjadi penyebabnya. Terlebih jarak pandang saat ini hanya sekitar 300 meter. Padahal normalnya untuk landing 800 meter,” terang Heru petugas Air Traffic Control (ATC) Bandara Kualanamu.
Data yang diperoleh dari pengelola Bandara Kualanamu, ada beberapa pesawat yang dibatalkan keberangkatannya. Diantaranya, Lion Air JT 0208 tujuan Pontianak, Lion Air JT 0270 tujuan Jakarta, Wings Air IW 0213 tujuan Sabang, Citilink IW 0213 tujuan Batam dan IW-1250 tujuan Lhouksemauwe.
“Sementara, untuk pesawat yang masih melakukan penundaan penerbangan Lion Air JT-0140 tujuan Pekanbaru, Wings Air IW-1254 tujuan Sibolga, IW-1339 tujuan Dumai, Sriwijaya Air SJ-0021 tujuan Padang, Garuda Indonesia GA-7136 tujuan Silangit,” pungkas salah seorang pegawai yang tak ingin namanya dikorankan.(mag-2/ala)
