Site icon SumutPos

Cinta Tak Direstui, Tarigan Gantung Diri di Ladang

Tarigan tewas gantung diri. Jenazahnya ditangisi keluarga.

SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO Butuh perjuangan berat bagi Edi Sahputra Tarigan (24), untuk mendapatkan cinta Susi br Gurusinga. Karenanya, dia sangat terpukul begitu mengetahui cinta mereka tak direstui.

Tak sanggup menanggung beban, pegawai Hill Park ini akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Berbekal tali nilon sepanjang 4 meter, dia lantas pergi ke areal perladangan Dusun I Desa Kuala, Kec. Sibolangit, Kab deli serdang, Minggu (29/10) pagi.

Edi berangkat dari rumah sekira pukul 10.00 wib dengan menyandang tas warna hitam. Sebenarnya sang ibu sempat menyapa. “Mau ke mana,” tanya ibunya. “Jangan cari lagi aku,” jawab korban.

Sesaat meninggalkan rumah, Edi menyempatkan diri mengirim pesan singkat kepada kekasihnya, Susi. Lewat selularnya, korban permisi hendak bunuh diri. Tak lupa, dia juga memberitahu lokasi di mana dirinya akan mengakhiri hidup.

Pesan singkat tersebut sontak membuat Susi panik. Apalagi, cewek berparas cantik ini tahu benar jika cowoknya itu dikenal nekat. Tanpa buang waktu, Susi pun bergegas ke perlandangan yang disebutkan Edi.

Dia berharap bisa segera bertemu Edi, serta menasehatinya agar mau lebih sabar dalam memperjuangkan cinta mereka. Sayang, niat baik Susi tak mendapat restu dari Sang Pencipta.

Setiba di perladangan, dia mendapati Edi sudah tergantung di pohon duku. Seketika Susi berteriak minta tolong. Dalam hati dia berdoa kiranya Tuhan memberi sang kekasih kesempatan untuk hidup.

Lagi-lagi, manusia hanya bisa berharap. Takdir berkata lain. Meski warga sekitar merespon teriakannya dan segera memotong tali yang menjerat leher Edi, tapi nyawa pemuda tersebut tetap tidak tertolong. Edi meninggal dunia. Oleh warga, jesad korban segera dibawa ke rumah duka.

Kabar tewasnya Edi seketika menyebar luas. Tidak hanya kepada warga sekitar tetapi juga sampai ke Polsek Pancurbatu. Berselang tak berapa lama, petugas turun ke lokasi bunuh diri dan rumah duka. Namun karena pihak keluarga tak keberatan, petugas akhirnya kembali ke komando.

Kapolsek Pancurbatu, Kompol Choky Meliala membenarkan peristiwa tersebut. “Benar. Keluarga korban melalui ibunya, Persadaan Br Gurusinga sudah buat pernyataan kalau mereka menerima kematian korban sebagai bunuh diri, serta menolak jasadnya dilakukan visum,” terang Choky. (irw/ras)

Exit mobile version