32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Warga Terpaksa Beli Nonsubsidi

Pupuk Subsidi Langka di Panai Tengah

LABUHANBATU- Hingga dipenghujung tahun 2012, pupuk bersubsidi langka di wilayah Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu. Akibatnya, petani padi khususnya yang berada di sekitaran Desa Tanjung Sarangelang terpaksa membeli pupuk nonsubsidi kepada para pengecer.

Pengakuan Nd (51) seorang warga yang tergabung di salahsatu Kelompok Tani (Koptan) kepada Sumut Pos, Kamis (29/11) menceritakan bahwa mereka kini membeli pupuk nonsubsidi. “Menjelang akhir tahun, pupuk subsidi NPK dan organik belum ada kami terima. Biasanya, sebelum benih padi dibagikan, pupuk subsidi terlebih dahulu kami terima, tapi nyatanya sampai sekarang belum ada,” aku Nd, Kamis, (29/11).

Ketiadaan pupuk subsidi tersebut membuat aktivitas pertanian di daerah itu cukup terganggu. Apalagi harga hasil pertanian semakin menurun. “Ya harus kita cari solusilah, daripada tanaman kita rusak akibat tidak dipupuk, ya kita beli saya dari luar, karena pupuk dari pemerintah tidak tertunggu kita lagi,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskannya, pihak terkait sudah memberi alasan kepada mereka untuk menunggu penyaluran pupuk subsidi tersebut, namun setelah ditunggu sekian lama hingga akhir tahun 2012, pupuk yang diharapkan tidak kunjung ada. “Kata mereka (petugas) ada masalah, kenyataannya tidak ada dijual di kios biasa penyaluran pupuk subsidi, kalaupun ada paling pupuk Urea, itupun jauh membelinya,” tambah Nd lagi. Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemkab Labuhanbatu Adlin Tanjung menjawab wartawan menerangkan pihaknya telah siap menyalurkan 5 jenis pupuk subsidi ke daerah pesisir pantai termasuk ke Desa Tanjung Sarangelang. “Sudah siap disalurkan kesana (Tanjung Sarangelang). Ada di sana penyalurannya, malah melebih kuota karena tidak terserap, biasanya penyerapannya tinggi di sana. Saya jamin itu sudah ada,” tegasnya.

Adlin menambahkan, mereka kini telah mempermudah permohonan atas kebutuhan pupuk subsidi dari daerah. Pasalnya, hanya berselang satu hari saja masuk permohonan, mereka sudah dapat langsung direspon untuk direalisasaikan oleh distributor, sehingga tidak perlu waktu lama menunggu. Namun dijelaskan Adlin, kalau arahan dari petugas penyuluh lapangan (PPL) belum ada kepada para kelompok tani. Dirinya kurang mengetahui persis hal itu. “Memang dalam pertemuan disampaikan KIPP, bahwa PPL mengarahkan dan membimbing supaya petani diarahkan,” terangnya lagi. (mag-16)

Pupuk Subsidi Langka di Panai Tengah

LABUHANBATU- Hingga dipenghujung tahun 2012, pupuk bersubsidi langka di wilayah Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu. Akibatnya, petani padi khususnya yang berada di sekitaran Desa Tanjung Sarangelang terpaksa membeli pupuk nonsubsidi kepada para pengecer.

Pengakuan Nd (51) seorang warga yang tergabung di salahsatu Kelompok Tani (Koptan) kepada Sumut Pos, Kamis (29/11) menceritakan bahwa mereka kini membeli pupuk nonsubsidi. “Menjelang akhir tahun, pupuk subsidi NPK dan organik belum ada kami terima. Biasanya, sebelum benih padi dibagikan, pupuk subsidi terlebih dahulu kami terima, tapi nyatanya sampai sekarang belum ada,” aku Nd, Kamis, (29/11).

Ketiadaan pupuk subsidi tersebut membuat aktivitas pertanian di daerah itu cukup terganggu. Apalagi harga hasil pertanian semakin menurun. “Ya harus kita cari solusilah, daripada tanaman kita rusak akibat tidak dipupuk, ya kita beli saya dari luar, karena pupuk dari pemerintah tidak tertunggu kita lagi,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskannya, pihak terkait sudah memberi alasan kepada mereka untuk menunggu penyaluran pupuk subsidi tersebut, namun setelah ditunggu sekian lama hingga akhir tahun 2012, pupuk yang diharapkan tidak kunjung ada. “Kata mereka (petugas) ada masalah, kenyataannya tidak ada dijual di kios biasa penyaluran pupuk subsidi, kalaupun ada paling pupuk Urea, itupun jauh membelinya,” tambah Nd lagi. Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemkab Labuhanbatu Adlin Tanjung menjawab wartawan menerangkan pihaknya telah siap menyalurkan 5 jenis pupuk subsidi ke daerah pesisir pantai termasuk ke Desa Tanjung Sarangelang. “Sudah siap disalurkan kesana (Tanjung Sarangelang). Ada di sana penyalurannya, malah melebih kuota karena tidak terserap, biasanya penyerapannya tinggi di sana. Saya jamin itu sudah ada,” tegasnya.

Adlin menambahkan, mereka kini telah mempermudah permohonan atas kebutuhan pupuk subsidi dari daerah. Pasalnya, hanya berselang satu hari saja masuk permohonan, mereka sudah dapat langsung direspon untuk direalisasaikan oleh distributor, sehingga tidak perlu waktu lama menunggu. Namun dijelaskan Adlin, kalau arahan dari petugas penyuluh lapangan (PPL) belum ada kepada para kelompok tani. Dirinya kurang mengetahui persis hal itu. “Memang dalam pertemuan disampaikan KIPP, bahwa PPL mengarahkan dan membimbing supaya petani diarahkan,” terangnya lagi. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/