27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Tim Kesehatan Humbahas Tanpa APD Lengkap

PERIKSA : Tim posko Covid-19 di pintu masuk perbatasan Desa Hutajulu Kecamatan Pollung  saat melakukan pemeriksaan dan pendataan tanpa memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
PERIKSA : Tim posko Covid-19 di pintu masuk perbatasan Desa Hutajulu Kecamatan Pollung saat melakukan pemeriksaan dan pendataan tanpa memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Tim kesehatan Kabupaten Humbag Hasundutan yang melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang masuk dan keluar di perbatasan (Posko Covid-19), terlihat tidak memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

Keberadaan posko Covid-19 di empat pintu masuk Kabupaten Humbang Hasundutan, mulai berjalan sejak, Sabtu (28/3) kemarin. Keberadaan posko dihuni oleh, petugas kesehatan dari puskesmas, TNI, kepolisian, satpol pp, BPBD dan Dinas Perhubungan.

Petugas Dinas Perhubungan bermarga Panjaitan yang juga menjabat sebagai kordinator posko siaga Covid-19 di jalur pintu masuk Hutajulu mengakui selama posko berdiri, pemeriksaan belum dilakukan secara optimal karena kurangnya sarana kelengkapan alat pelindung diri (APD).

“ Hanya masker, pencuci tangan, sarung tangan dan alat termometer, itupun sarung tangan khusus kesehatan,” beber Panjaitan.

Hal senada juga diakui diakui oleh petugas kesehatan Puskesmas Hutapaung Kecamatan Pollung. “ Ini bukan APD,” ujarnya. Selain kurangnya perlengkapan APD, kondisi posko Covid 19 ini kurang memadai. Tampak, tidak ada tempat berlindung istirahat yang hanya kursi dan tenda.

” Posko Hutajulu ginilah keadaannya, kalau malam hari kena angin, tidak ada tempat untuk istirahat, seharusnya ada,” keluh Panjaitan.

Kepala Dinas Kominfo, Hotman Hutasoit mengatakan, selama posko Covid -19 di pintu masuk berjalan dengan normal. Dan pihaknya, selama menjaga diposko dilengkapi dengan alat pelindung diri. “ Sudah ada termogan, disemprot,” katanya saat dihubungi.

Setiap warga yang masuk ke Humbang Hasundutan maupun keluar, tim posko ini melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan. Seperti terpantau di pintu masuk jalan lintas sumatera utara, Desa Hutajulu Kecamatan Pollung yang berbatasan dengan dua wilayah daerah yakni Kabupaten Samosir dan Kabupaten Dairi.

Petugas melakukan pemeriksaan penumpang dan supir mobil pribadi, petugas melakukan pemeriksaan kesehatan berupa mengukur suhu tubuh para pendatang dengan menggunakan alat termomoter.

“ Kami melakukan pendataan, mulai identitas, tujuan kemana dan pemeriksaan suhu tubuh. Puji Tuhan, semua yang diperiksa kondisi normal dengan suhu tubuh dibawah rata-rata 34 derajat celcius,” ungkap Camat Pollung, Paiman Lumbangaol.

Paiman mengatakan, posko gabungan siaga Covid-19 ini dibuat untuk mengecek warga yang melintas dan masuk ke Kabupaten Humbang Hasundutan. Dan rata-rata dari pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan adanya gejala Covid 19 pagi penumpang maupun supir mobil pribadi.

Selain mengecek, pihaknya juga yang berjaga diposko itu, juga menganjurkan bagi warga Humbang Hasundutan yang hendak berpergian keluar, dilarang dan dianjurkan untuk pulang. Jikapun karena ada kepentingan, pihaknya menghimbau untuk tidak pulang ke Humbang Hasundutan selama 14 hari.

“Kalau ada warga yang hanya melintasi daerah Humbang Hasundutan, kita minta untuk tidak singgah dan langsung ke tempat asal tujuan. Misalnya, dia dari Medan mau bertujuan ke Balige, kita minta tidak berhenti langsung ke Balige,” katanya.

Ditambahkannya, selama pemeriksaan pihaknya juga sudah ada memulangkan warga luar untuk kembali kedaerah masing-masing

“Tidak diperbolehkan yang datang, semisal dari Dairi itu kita pulangkan dan kalau warga Humbang diperiksa suhu tubuhnya, itulah unsur-unsur lockdown itu di berada di lapangan,” tutupnya. (des/ram)

PERIKSA : Tim posko Covid-19 di pintu masuk perbatasan Desa Hutajulu Kecamatan Pollung  saat melakukan pemeriksaan dan pendataan tanpa memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
PERIKSA : Tim posko Covid-19 di pintu masuk perbatasan Desa Hutajulu Kecamatan Pollung saat melakukan pemeriksaan dan pendataan tanpa memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Tim kesehatan Kabupaten Humbag Hasundutan yang melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang masuk dan keluar di perbatasan (Posko Covid-19), terlihat tidak memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

Keberadaan posko Covid-19 di empat pintu masuk Kabupaten Humbang Hasundutan, mulai berjalan sejak, Sabtu (28/3) kemarin. Keberadaan posko dihuni oleh, petugas kesehatan dari puskesmas, TNI, kepolisian, satpol pp, BPBD dan Dinas Perhubungan.

Petugas Dinas Perhubungan bermarga Panjaitan yang juga menjabat sebagai kordinator posko siaga Covid-19 di jalur pintu masuk Hutajulu mengakui selama posko berdiri, pemeriksaan belum dilakukan secara optimal karena kurangnya sarana kelengkapan alat pelindung diri (APD).

“ Hanya masker, pencuci tangan, sarung tangan dan alat termometer, itupun sarung tangan khusus kesehatan,” beber Panjaitan.

Hal senada juga diakui diakui oleh petugas kesehatan Puskesmas Hutapaung Kecamatan Pollung. “ Ini bukan APD,” ujarnya. Selain kurangnya perlengkapan APD, kondisi posko Covid 19 ini kurang memadai. Tampak, tidak ada tempat berlindung istirahat yang hanya kursi dan tenda.

” Posko Hutajulu ginilah keadaannya, kalau malam hari kena angin, tidak ada tempat untuk istirahat, seharusnya ada,” keluh Panjaitan.

Kepala Dinas Kominfo, Hotman Hutasoit mengatakan, selama posko Covid -19 di pintu masuk berjalan dengan normal. Dan pihaknya, selama menjaga diposko dilengkapi dengan alat pelindung diri. “ Sudah ada termogan, disemprot,” katanya saat dihubungi.

Setiap warga yang masuk ke Humbang Hasundutan maupun keluar, tim posko ini melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan. Seperti terpantau di pintu masuk jalan lintas sumatera utara, Desa Hutajulu Kecamatan Pollung yang berbatasan dengan dua wilayah daerah yakni Kabupaten Samosir dan Kabupaten Dairi.

Petugas melakukan pemeriksaan penumpang dan supir mobil pribadi, petugas melakukan pemeriksaan kesehatan berupa mengukur suhu tubuh para pendatang dengan menggunakan alat termomoter.

“ Kami melakukan pendataan, mulai identitas, tujuan kemana dan pemeriksaan suhu tubuh. Puji Tuhan, semua yang diperiksa kondisi normal dengan suhu tubuh dibawah rata-rata 34 derajat celcius,” ungkap Camat Pollung, Paiman Lumbangaol.

Paiman mengatakan, posko gabungan siaga Covid-19 ini dibuat untuk mengecek warga yang melintas dan masuk ke Kabupaten Humbang Hasundutan. Dan rata-rata dari pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan adanya gejala Covid 19 pagi penumpang maupun supir mobil pribadi.

Selain mengecek, pihaknya juga yang berjaga diposko itu, juga menganjurkan bagi warga Humbang Hasundutan yang hendak berpergian keluar, dilarang dan dianjurkan untuk pulang. Jikapun karena ada kepentingan, pihaknya menghimbau untuk tidak pulang ke Humbang Hasundutan selama 14 hari.

“Kalau ada warga yang hanya melintasi daerah Humbang Hasundutan, kita minta untuk tidak singgah dan langsung ke tempat asal tujuan. Misalnya, dia dari Medan mau bertujuan ke Balige, kita minta tidak berhenti langsung ke Balige,” katanya.

Ditambahkannya, selama pemeriksaan pihaknya juga sudah ada memulangkan warga luar untuk kembali kedaerah masing-masing

“Tidak diperbolehkan yang datang, semisal dari Dairi itu kita pulangkan dan kalau warga Humbang diperiksa suhu tubuhnya, itulah unsur-unsur lockdown itu di berada di lapangan,” tutupnya. (des/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/