35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Ngogesa Tak Gentar “Lawan” Nama Besar

Foto : Andika / Sumut Pos
Pengurus DPD Golkar Sumut berfoto bersama pengurus DPD PDI-P Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut), Ngogesa Sitepu menjadi nama terakhir yang mendaftar ke bursa penjaringan bakal calon (Balon) Gubernur Sumut (Gubsu) di DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumut. Bupati Langkat itu hadir bersama pengurus teras DPD Golkar untuk menyerahkan secara langsung dokumen pendaftaran ke kantor DPD PDIP di Jalan Jamin Ginting, Sabtu (30/7) siang.

Di hadapan pengusung DPD PDIP, Ngogesa kembali menceritakan bagaimana hubungan baiknya dengan partai politik (Parpol) besutan Mantan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Dengan lantang, Ngogesa pun yakin akan bisa merebut kursi Gubernur Sumut jika Partai Golkar bisa berkoalisi dengan PDIP.

“Saya yakin bisa menang pada bursa Calon Gubsu, kalau Golkar dan PDIP bisa berkoalisi. Ini akan menjadi hal yang luar biasa, dua kekuatan terbesar di Sumut berkoalisi,” kata Ngogesa yang disambut tepuk tangan dari seluruh pengurus DPD PDIP dan Pengurus DPD Golkar yang hadir dalam pertemuan itu.

Hubungan baik dirinya ataupun Partai Golkar dengan PDIP ketika bertarung di pemiliha kepala daerah (Pilkada) Langkat 2008 silam. “Ketika itu tidak ada yang memprediksi saya bisa menang. Berkat kerja sama dengan PDIP, pilkada itu kita menang. Bergitupun ketika pilkada priode kedua, hasilnya juga sama. Saya berharap koalisi yang ketiga di pilgubsu nanti, bisa kembali menang,” ucapnya.

Hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut beberapa waktu lalu, kata dia, saat ini sedang di godok oleh DPP Partai Golkar. “Semua masih berproses,”tambahnya.

Dengan modal hubungan baik dengan PDIP, Ngogesa nampaknya tidak begitu khawatir dengan nama-nama besar yang sudah lebih dahulu mendaftar. “Kami punya hubungan baik, jadi tidak ada masalah. Bersaing dengan sehat,” bilangnya.

Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution menyebut PDIP dan Golkar memiliki nafas politik yang sama. “PDIP itu partai wong cilik, sedangkan suara Golkar suara rakyat,”katanya.

Disebutkan Irham, pengembalian formulir tersebut sebagai bagian dari proses memenuhi aspirasi. “Ini bagian tindaklanjut komunikasi dan janji kami saat mengambil formulir kemarin. Sebagai partai tengah, tentu ini bisa menjadi koalisi yang strategis,” sebutnya.

Japorman Saragih, Ketua DPD PDI-P menyebut pihaknya juga akan senang dan menerima dengan tangan terbuka andai bisa berkoalisi dengan Partai Golkar. “Berkas pendaftaran sudah kami terima. Akan kami proses terlebih dahulu, di sini merupakan proses penyaringan dan penjaringan. Sedangkan keputusan akhir berada di DPP (dewan pimpinan pusat, Red),” tegasnya.

Sekretaris DPD PDIP, Soetarto mengatakan bahwa masa pendaftaran akan ditutup pada akhir Juli.

“Kalau tidak ada lagi yang mendaftar, berarti Pak Ngogesa merupakan peserta terakhir yang mendaftar. Sebelumnya sudah ada Sahril Tumanggor, Erry Nuradi, Syamsul Arifin, Ade Sandra yang mendaftar. Sedangkan yang baru mengambil formulir itu Edy Rahmayadi, Wisjnu Amat Sastro serta Tuani Lumbantobing. Belum tahu apakah mereka akan mengembalikan berkasnya atau tidak, tunggu sampai batas akhir pendaftaran,” jelasnya.(dik/azw)

 

 

 

Foto : Andika / Sumut Pos
Pengurus DPD Golkar Sumut berfoto bersama pengurus DPD PDI-P Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Golkar Sumut), Ngogesa Sitepu menjadi nama terakhir yang mendaftar ke bursa penjaringan bakal calon (Balon) Gubernur Sumut (Gubsu) di DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumut. Bupati Langkat itu hadir bersama pengurus teras DPD Golkar untuk menyerahkan secara langsung dokumen pendaftaran ke kantor DPD PDIP di Jalan Jamin Ginting, Sabtu (30/7) siang.

Di hadapan pengusung DPD PDIP, Ngogesa kembali menceritakan bagaimana hubungan baiknya dengan partai politik (Parpol) besutan Mantan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Dengan lantang, Ngogesa pun yakin akan bisa merebut kursi Gubernur Sumut jika Partai Golkar bisa berkoalisi dengan PDIP.

“Saya yakin bisa menang pada bursa Calon Gubsu, kalau Golkar dan PDIP bisa berkoalisi. Ini akan menjadi hal yang luar biasa, dua kekuatan terbesar di Sumut berkoalisi,” kata Ngogesa yang disambut tepuk tangan dari seluruh pengurus DPD PDIP dan Pengurus DPD Golkar yang hadir dalam pertemuan itu.

Hubungan baik dirinya ataupun Partai Golkar dengan PDIP ketika bertarung di pemiliha kepala daerah (Pilkada) Langkat 2008 silam. “Ketika itu tidak ada yang memprediksi saya bisa menang. Berkat kerja sama dengan PDIP, pilkada itu kita menang. Bergitupun ketika pilkada priode kedua, hasilnya juga sama. Saya berharap koalisi yang ketiga di pilgubsu nanti, bisa kembali menang,” ucapnya.

Hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut beberapa waktu lalu, kata dia, saat ini sedang di godok oleh DPP Partai Golkar. “Semua masih berproses,”tambahnya.

Dengan modal hubungan baik dengan PDIP, Ngogesa nampaknya tidak begitu khawatir dengan nama-nama besar yang sudah lebih dahulu mendaftar. “Kami punya hubungan baik, jadi tidak ada masalah. Bersaing dengan sehat,” bilangnya.

Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution menyebut PDIP dan Golkar memiliki nafas politik yang sama. “PDIP itu partai wong cilik, sedangkan suara Golkar suara rakyat,”katanya.

Disebutkan Irham, pengembalian formulir tersebut sebagai bagian dari proses memenuhi aspirasi. “Ini bagian tindaklanjut komunikasi dan janji kami saat mengambil formulir kemarin. Sebagai partai tengah, tentu ini bisa menjadi koalisi yang strategis,” sebutnya.

Japorman Saragih, Ketua DPD PDI-P menyebut pihaknya juga akan senang dan menerima dengan tangan terbuka andai bisa berkoalisi dengan Partai Golkar. “Berkas pendaftaran sudah kami terima. Akan kami proses terlebih dahulu, di sini merupakan proses penyaringan dan penjaringan. Sedangkan keputusan akhir berada di DPP (dewan pimpinan pusat, Red),” tegasnya.

Sekretaris DPD PDIP, Soetarto mengatakan bahwa masa pendaftaran akan ditutup pada akhir Juli.

“Kalau tidak ada lagi yang mendaftar, berarti Pak Ngogesa merupakan peserta terakhir yang mendaftar. Sebelumnya sudah ada Sahril Tumanggor, Erry Nuradi, Syamsul Arifin, Ade Sandra yang mendaftar. Sedangkan yang baru mengambil formulir itu Edy Rahmayadi, Wisjnu Amat Sastro serta Tuani Lumbantobing. Belum tahu apakah mereka akan mengembalikan berkasnya atau tidak, tunggu sampai batas akhir pendaftaran,” jelasnya.(dik/azw)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/