MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peran orang Batak dalam setiap fase pergerakan bangsa ini, selalu menonjol. Salah satunya dalam Kongres Sumpah Pemuda. Tiga tokoh Angkola pendiri Jong Batak itu antara lain, Amir Syarifuddin Harahap, Parada Harahap, dan Sutan Gunung Mulia Harahap. Ketiganya mendahului Jong Sumatera.
“Sejak berabad-abad lalu, orang-orang Batak ikut memengaruhi nusantara. Bahkan di antaranya adalah tokok-tokoh nusantara yang fenomenal ditengarai orang Batak. Salah satunya, Gajah Mada,” ungkap Togap Silitonga dari Komite Pergerakan Kebangsaan, dalam seminar kebangsaan yang digelar Jong Bataks Arts Festival pada hari ke-4, di Sanggar Tari Taman Budaya Sumatera Utara, 29 Oktober 2014.
Gajah Mada yang diduga sebagai orang Batak pernah diungkap dalam satu diskusi tertutup di mabes ABRI, di masa rezim orde baru. Togap menyebut ABRI di masa itu, selalu membahas tokoh-tokoh yang menonjol pada satu waktu tertentu. Termasuk di masa Gajah Mada, yang ditengarai adalah orang Batak. Begitu juga dengan Tuanku Rao. Pada masa Soekarno, buku tentang tokoh ini fenomenal ini sempat dilarang beredar.
Untuk itu Togap mengajak orang-orang Batak, untuk mencari kebenaran data yang ia sampaikan, mengutip diskusi rahasia oleh ABRI yang memang lazim dilakukan setiap negara. (rel)
Gajah Mada ditengarai adalah orang Batak.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peran orang Batak dalam setiap fase pergerakan bangsa ini, selalu menonjol. Salah satunya dalam Kongres Sumpah Pemuda. Tiga tokoh Angkola pendiri Jong Batak itu antara lain, Amir Syarifuddin Harahap, Parada Harahap, dan Sutan Gunung Mulia Harahap. Ketiganya mendahului Jong Sumatera.
“Sejak berabad-abad lalu, orang-orang Batak ikut memengaruhi nusantara. Bahkan di antaranya adalah tokok-tokoh nusantara yang fenomenal ditengarai orang Batak. Salah satunya, Gajah Mada,” ungkap Togap Silitonga dari Komite Pergerakan Kebangsaan, dalam seminar kebangsaan yang digelar Jong Bataks Arts Festival pada hari ke-4, di Sanggar Tari Taman Budaya Sumatera Utara, 29 Oktober 2014.
Gajah Mada yang diduga sebagai orang Batak pernah diungkap dalam satu diskusi tertutup di mabes ABRI, di masa rezim orde baru. Togap menyebut ABRI di masa itu, selalu membahas tokoh-tokoh yang menonjol pada satu waktu tertentu. Termasuk di masa Gajah Mada, yang ditengarai adalah orang Batak. Begitu juga dengan Tuanku Rao. Pada masa Soekarno, buku tentang tokoh ini fenomenal ini sempat dilarang beredar.
Untuk itu Togap mengajak orang-orang Batak, untuk mencari kebenaran data yang ia sampaikan, mengutip diskusi rahasia oleh ABRI yang memang lazim dilakukan setiap negara. (rel)
