ALLAHUMMA shalli wa salim ala sayyidina wa maulana Muhammadin…. suara empuk khas Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf mengumandang bersambut dengan choor ribuan jamaah. Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Ustadz Solmed bersama dengan para tokoh agama dan pejabat daerah
juga turut bersenandung, menggoyangkan kepala mengikuti lantunan shalawat Padhang Mbulan yang diiringi grup hadhroh itu. Irama Shalawat itu melantun berkali-kali dalam kegiatan Brebes Bershawalat yang digelar oleh masyarakat Brebes bersama dengan Harian Radar Tegal di halaman Islamic Center Brebes, Jumat (22/11) semalam.
Halaman Islamic Center mendadak seperti lautan manusia berpakaian putih. Ribuan umat muslim datang dari seantero Kota Bawang dan sekitarnya. Bahkan ada yang berasal dari luar daerah. Mereka memang sudah bersiap sejak sore hari dan memadati lokasi kegiatan. Meski dipadati Syekher Mania, acara Brebes Bershalawat belangsung lancar dan penuh kesyahduan.
Seperti terhipnotis, ribuan jamaah larut dalam buaian irama puji-pujian dan doa keselamatan untuk Nabi Muhammad SAW. Mereka mengibarkan bendera layaknya sebuah konser. Tidak sembarang bendera, tapi bertuliskan ‘Syekher Mania’, dan juga ada bendera-bendera lain yang berkibar mendampingi seperti bendera Slankers dan bendera Nahdlatul Ulama dan bendera merah putih. Shalawat yang berkumandang membuat langit dan bumi di Kabupaten Brebes terasa menyejukkan hati. Jamaah pun khusyu duduk merata tanpa ada kasta.
Acara Brebes Bershalawat ini dimulai sekira pukul 20.00 WIB dan rampung hingga pukul 11.30 WIB. Menteri BUMN, yang juga Ketua Umum Syekher Nasional, Dahlan Iskan merasa tersanjung dengan kegiatan itu. Dalam sambutan yang tidak lebih dari dua menit itu, Dahlan Iskan mengajak masyarakat Brebes untuk mencintai dan menggunakan produk pertanian dari Indonesia yang berada di naungan BUMN.
“Terimakasih kepada masyarakat yang tahu dan menggunakan produk obat pertanian dan pembasmi hama bawang merah dari BUMN, produk Petrokimia,” kata Dahlan.
Menurutnya, produk dalam negeri tersebut memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk obat pertanian dari Eropa, bahkan harga pun lebih murah. Obat pertanian itu, lanjutnya, diproduksi karena saat itu kondisi petani bawang merah yang terlalu berat membeli produk Eropa. “Yang kedua, dulu saya sudah ke rumput laut Brebes, dan alhamdulillah rumput laut dari Brebes sekarang jadi nomor satu di Indonesian, dari Brebes kini menular ke Indramayu sampai Semarang,” puji Dahlan.
Sementara ustadz Solmed dalam taushiyahnya mengajak jamaah untuk memupuk rasa cinta kepada Nabi dengan meneladani akhlakhnya. Nabi Muhammad, jelasnya, rela berkorban untuk umatnya walau dia sendiri harus menanggung siksa dan derita oleh kaum kafir.
Untuk diketahui, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf merupakan pemimpin majelis Ashabul Musthofa yang memiliki jamaah seantro Nusantara dengan sebutan Syekher Mania. Habib Syekh adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm. Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf (tokoh alim dan imam Masjid Jami’ Asegaf di Pasar Kliwon Solo). Habib Syekh dikenal rendah hati dan alim dalam ilmu pengetahuan agama.
Selain berguru pada sang ayah, Habib Syekh juga belajar kepada pamannya Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout. Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosul hingga kini. Seiring perjalanan waktu, syiar cinta Rosulnya, kini memiliki puluhan ribu jamaah. (ismail fuad)