SUMUTPOS.CO – Perusahaan tembakau Philip Morris mengatakan akan menghentikan produksi rokok di pabrik Moorabbin, Australia setelah enam puluh tahun berproduksi.
Penutupan pabrik ini dikarenakan adanya penurunan penjualan di tingkat lokal dan peluang ekspor yang terbatas.
Sekitar 180 orang diperkirakan akan kehilangan pekerjaan mereka ketika produksinya dipindahkan ke Korea Selatan.
Namun pihak Philip Morris mengatakan bahwa masih ada sekitar 550 orang akan tetap dipekerjakan di kantor pusat Philip Morris Australia yang berada di Melbourne.
“Ini merupakan keputusan yang sangat sulit, dan berita buruk bagi semua karyawan kami,” kata John Gledhill, salah satu Direktur Philip Morris untuk Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik, dalam sebuah pernyataan.
“Dengan ekspor yang secara signifikan dibatasi akibat peraturan pemerintah Australia, pabrik Moorabbin kurang dimanfaatkan secara signifikan dan beroperasi kurang dari setengah kapasitas terpasang saat ini,” kata Gledhill.
“Sayangnya, faktor-faktor di luar kendali telah mencegah kita memanfaatkan sepenuhnya fasilitas, dan karena itu pabrik akan ditutup.”
Pada tahun 2012, Australia menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan “bungkus rokok polos”, yang melarang semua penggunaan logo perusahaan dan warna. Bungkus rokok harus menampilkan gratis peringatan kesehatan. (NET)
SUMUTPOS.CO – Perusahaan tembakau Philip Morris mengatakan akan menghentikan produksi rokok di pabrik Moorabbin, Australia setelah enam puluh tahun berproduksi.
Penutupan pabrik ini dikarenakan adanya penurunan penjualan di tingkat lokal dan peluang ekspor yang terbatas.
Sekitar 180 orang diperkirakan akan kehilangan pekerjaan mereka ketika produksinya dipindahkan ke Korea Selatan.
Namun pihak Philip Morris mengatakan bahwa masih ada sekitar 550 orang akan tetap dipekerjakan di kantor pusat Philip Morris Australia yang berada di Melbourne.
“Ini merupakan keputusan yang sangat sulit, dan berita buruk bagi semua karyawan kami,” kata John Gledhill, salah satu Direktur Philip Morris untuk Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik, dalam sebuah pernyataan.
“Dengan ekspor yang secara signifikan dibatasi akibat peraturan pemerintah Australia, pabrik Moorabbin kurang dimanfaatkan secara signifikan dan beroperasi kurang dari setengah kapasitas terpasang saat ini,” kata Gledhill.
“Sayangnya, faktor-faktor di luar kendali telah mencegah kita memanfaatkan sepenuhnya fasilitas, dan karena itu pabrik akan ditutup.”
Pada tahun 2012, Australia menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan “bungkus rokok polos”, yang melarang semua penggunaan logo perusahaan dan warna. Bungkus rokok harus menampilkan gratis peringatan kesehatan. (NET)