26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Owner CV Nagros Syahril Rudy Siregar Bertekad Kenalkan Kol Sipirok ke Pasar Dunia

SUMUTPOS.CO – Pada era 80 hingga 90-an, Sipirok dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kol di Sumatera Utara. Pasalnya, banyak para petani yang menanam kol di lahan pertaniannya. Apalagi kol Sipirok memiliki kualitas grade A sehingga permintaan pasar cukup tinggi.

Karena itulah, Syahril Rudy Siregar ST, owner dari CV Nagros yang bergerak di bidang usaha eksport hasil pertanian, bertekad untuk kembali memperkenalkan kol Sipirok ini ke pasar dunia. Menurut Rudi, potensi pasar kol Sipirok ini juga cukup menjanjikan, apalagi letak geografis Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, lebih dekat ke Jakarta atau Pulau Jawa.

“Ini menjadi peluang yang harus kita maksimalkan. Apalagi kita tahu kalau di Jakarta atau Jawa, pasarnya masih sangat menjanjikan,” kata Rudi ketika ditemui SumutPos.co di kantornya, Jalan Seser Komplek Villa Mulia Sejahtera Nomor A15, Medan Amplas, belum lama ini.

Putra asli Sipirok ini mengungkapkan, pada Agustus 2021 lalu, secara perdana CV Negros sudah mulai mengeksport Kol Sipirok ke Taiwan. “Selain kol Spirok, kami juga sudah lebih dulu mengekspor sawi, durian, ubi ungu, ubi Taiwan, dan ubi Cilembu ke negara tujuan eksport (NTE) seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia dan Singapura pada medio 2017 sampai 2020,” ungkapnya.

Rudi juga berharap, ke depan tidak hanya kol Sipirok yang diekspor, karena potensi produk pertanian Indonesia masih cukup banyak. “Kita juga masih punya wortel, kentang, tomat, cabai, rempah rempah, dan durian. Ini menjadi tantangan buat saya secara pribadi,” sebutnya.

Rudi mengaku, memulai bisnis eksport produk holtikultura dan buah-buahan sejak 2017 dengan modal minus dan menjadikan kamar tidur sebagai kantor dadakan. “Bermodalkan meja kecil dan laptop. Waktu itu belum ada uang untuk membeli kantor seperti sekarang. Tapi saya yakin akan kekuatan doa orangtua, istri, anak-anak, dan keluarga lainnya dan tentunya dengan belajar ilmu bisnis,” ungkapnya.

Syahril Rudy Siregar, Owner CV Nagros menunjukkan kol Sipirok yang siap untuk dijual.

Keluarga juga menjadi faktor penting dalam perjalanan bisnis Syahril selama ini. Istri dan anak-anaknya menjadi “bahan bakar ekstra” dalam menjalani bisnis eksport hasil holtikulturanya selama ini. “Cita-cita besar saya, ngin membangun tanah kelahiran saya di Sipirok, Tapanuli Selatan. Salah satunya dengan mengenalkan kol Sipirok kepada dunia. Bagi masyarakat umum yang ingin mengenal lebih jauh produk dari CV Nagros, bisa mengunjungi website kami di: www.nagros.co.id,” pungkasnya. (adz)

SUMUTPOS.CO – Pada era 80 hingga 90-an, Sipirok dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kol di Sumatera Utara. Pasalnya, banyak para petani yang menanam kol di lahan pertaniannya. Apalagi kol Sipirok memiliki kualitas grade A sehingga permintaan pasar cukup tinggi.

Karena itulah, Syahril Rudy Siregar ST, owner dari CV Nagros yang bergerak di bidang usaha eksport hasil pertanian, bertekad untuk kembali memperkenalkan kol Sipirok ini ke pasar dunia. Menurut Rudi, potensi pasar kol Sipirok ini juga cukup menjanjikan, apalagi letak geografis Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, lebih dekat ke Jakarta atau Pulau Jawa.

“Ini menjadi peluang yang harus kita maksimalkan. Apalagi kita tahu kalau di Jakarta atau Jawa, pasarnya masih sangat menjanjikan,” kata Rudi ketika ditemui SumutPos.co di kantornya, Jalan Seser Komplek Villa Mulia Sejahtera Nomor A15, Medan Amplas, belum lama ini.

Putra asli Sipirok ini mengungkapkan, pada Agustus 2021 lalu, secara perdana CV Negros sudah mulai mengeksport Kol Sipirok ke Taiwan. “Selain kol Spirok, kami juga sudah lebih dulu mengekspor sawi, durian, ubi ungu, ubi Taiwan, dan ubi Cilembu ke negara tujuan eksport (NTE) seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia dan Singapura pada medio 2017 sampai 2020,” ungkapnya.

Rudi juga berharap, ke depan tidak hanya kol Sipirok yang diekspor, karena potensi produk pertanian Indonesia masih cukup banyak. “Kita juga masih punya wortel, kentang, tomat, cabai, rempah rempah, dan durian. Ini menjadi tantangan buat saya secara pribadi,” sebutnya.

Rudi mengaku, memulai bisnis eksport produk holtikultura dan buah-buahan sejak 2017 dengan modal minus dan menjadikan kamar tidur sebagai kantor dadakan. “Bermodalkan meja kecil dan laptop. Waktu itu belum ada uang untuk membeli kantor seperti sekarang. Tapi saya yakin akan kekuatan doa orangtua, istri, anak-anak, dan keluarga lainnya dan tentunya dengan belajar ilmu bisnis,” ungkapnya.

Syahril Rudy Siregar, Owner CV Nagros menunjukkan kol Sipirok yang siap untuk dijual.

Keluarga juga menjadi faktor penting dalam perjalanan bisnis Syahril selama ini. Istri dan anak-anaknya menjadi “bahan bakar ekstra” dalam menjalani bisnis eksport hasil holtikulturanya selama ini. “Cita-cita besar saya, ngin membangun tanah kelahiran saya di Sipirok, Tapanuli Selatan. Salah satunya dengan mengenalkan kol Sipirok kepada dunia. Bagi masyarakat umum yang ingin mengenal lebih jauh produk dari CV Nagros, bisa mengunjungi website kami di: www.nagros.co.id,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/