Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi Seksi I (SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan) memiliki panjang total 10,75 km dimana 7,5 Km di antaranya dibangun oleh Pemerintah dan 3,25 Km dibangun oleh PT JMKT. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi Seksi I menghubungkan Jalan Tol Eksisting Belawan-Medan-Tanjungmorawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI (Kualanamu-Sei Rampah) yang telah beroperasi.
“Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi juga menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di Sumatera Utara, seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba,” ujar Andre.
Sebagaimana diketahui, tol Tanjung Morawa – Parbarakan, dibuka Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, pada Senin 11 Juni 2018) untuk mendukung arus mudik lebaran 2018. Kemudian usai lebaran dibuka secara permanen.
Adanya tol Tanjung Morawa – Parbarakan sebagai penghubung antarseksi tol Medan – Kualanamu, mempersingkat waktu tempuh dari Medan maupun Lubuk Pakam menuju Bandara Kualanamu.
Tol Tanjung Morawa – Parbarakan itu, juga secara umum memangkas waktu menuju Tebingtinggi, yang sementara melalui pintu tol keluar Sei Rampah. Meskipun panjang seksi 1 itu hanya 10,75 km, namun fungsinya sangat vital. (btr)