31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

EL Nino Diprediksi hingga Februari 2016, Ini Akibatnya

El Nino
El Nino

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Peneliti Center for information and development studies (Cides) Rudi Wahyono, memprediksi musim el nino tahun ini yang diperkirakan akan berakhir November mendatang, bakal meleset hingga Februari 2016.

“El Nino 2015 adalah super El Nino, bahkan saat ini sudah mencapai angka 3 derajat celcius. Kondisi ini kemungkinan berlangsung hingga Februari 2016,” ujar dia dalam forum grup diskusi ‘Bencana El Nino 2015 dan Ketahanan Pangan Indonesia’ di Gedung The Habibie Center, Jakarta, Jumat, (2/10).

Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi dan Geofosika (BMKG), gejala el nino tahun ini diperkirakan mulai reda November mendatang. Tapi data tersebut sedikit berbeda dengan yang rilis NASA, ESA, NOAA. Menurut Rudim hasil pemetaan melalui satelit antariksa terbaru mereka, gejala alami tahunan itu akan berlangsung lebih lama hingga Februari mendatang.

“El nino menyebabkan curah hujan tinggi di Amerika Latin, belahan bumi lainnya terancam kekeringan,” ujarnya.

Dampaknya ujar dia, berimbas pada terganggunya masalah kesehatan bagi manusia termasuk hingga terganggunya proses pertanian. “Polutan jika berinteraksi dengan asam sulfat di daun, maka akan sangat berbahaya untuk produksi pertanian, bias mengganggu kesehatan konsumen ketika mengkonsumsi hasil pertanian tersebut,” papar dia.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) DWI Andreas Santosa mengatakan, gejolak pangan yang sedang terjadi saat ini, disebabkan kesalahan data dan perkiraan produksi.

El Nino
El Nino

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Peneliti Center for information and development studies (Cides) Rudi Wahyono, memprediksi musim el nino tahun ini yang diperkirakan akan berakhir November mendatang, bakal meleset hingga Februari 2016.

“El Nino 2015 adalah super El Nino, bahkan saat ini sudah mencapai angka 3 derajat celcius. Kondisi ini kemungkinan berlangsung hingga Februari 2016,” ujar dia dalam forum grup diskusi ‘Bencana El Nino 2015 dan Ketahanan Pangan Indonesia’ di Gedung The Habibie Center, Jakarta, Jumat, (2/10).

Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi dan Geofosika (BMKG), gejala el nino tahun ini diperkirakan mulai reda November mendatang. Tapi data tersebut sedikit berbeda dengan yang rilis NASA, ESA, NOAA. Menurut Rudim hasil pemetaan melalui satelit antariksa terbaru mereka, gejala alami tahunan itu akan berlangsung lebih lama hingga Februari mendatang.

“El nino menyebabkan curah hujan tinggi di Amerika Latin, belahan bumi lainnya terancam kekeringan,” ujarnya.

Dampaknya ujar dia, berimbas pada terganggunya masalah kesehatan bagi manusia termasuk hingga terganggunya proses pertanian. “Polutan jika berinteraksi dengan asam sulfat di daun, maka akan sangat berbahaya untuk produksi pertanian, bias mengganggu kesehatan konsumen ketika mengkonsumsi hasil pertanian tersebut,” papar dia.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) DWI Andreas Santosa mengatakan, gejolak pangan yang sedang terjadi saat ini, disebabkan kesalahan data dan perkiraan produksi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/