34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Oktober, Sumut Inflasi 0,47 Persen

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-butar

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Oktober 2020 inflasi sebesar 0,47 persen. Inflasi ini, dipicu karena sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-butar menjelaskan seluruh kota IHK di Sumut inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,04 persen, Pematangsiantar sebesar 0,46 persen, Medan sebesar 0,45 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,52 persen dan Gunung Sitoli sebesar 0,71 persen.

“Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Oktober 2020 inflasi 0,47 persen,” ungkap Dinar.

Dinar mengatakan pada Oktober 2020, Medan tercatat inflasi 0,45 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 102,71 pada September 2020 menjadi 103,17 di bulan ini. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,32 persen.

“Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen, kelompok transportasi sebesar 0,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,02 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen,” jelas Dinar.

Sementera kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks 0,04 persen. Empat kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok pendidikan.

“Komoditas utama penyumbang inflasi selama Oktober 2020 di Medan, antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, cabai hijau, ikan dencis, minyak goreng, dan jeruk,” tutur Dinar.

Dinar menambahkan bahwa dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 23 kota tercatat inflasi dan hanya 1 kota yang mengalami deflasi.”Inflasi tertinggi di Sibolga sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 104,43 dan terendah di Bengkulu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,82. Sementara itu, Kota Pangkal Pinang deflasi 0,32 persen dengan IHK sebesar 102,19,” tandasnya. (gus/ram)

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-butar

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Oktober 2020 inflasi sebesar 0,47 persen. Inflasi ini, dipicu karena sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-butar menjelaskan seluruh kota IHK di Sumut inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,04 persen, Pematangsiantar sebesar 0,46 persen, Medan sebesar 0,45 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,52 persen dan Gunung Sitoli sebesar 0,71 persen.

“Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada Oktober 2020 inflasi 0,47 persen,” ungkap Dinar.

Dinar mengatakan pada Oktober 2020, Medan tercatat inflasi 0,45 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 102,71 pada September 2020 menjadi 103,17 di bulan ini. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,32 persen.

“Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen, kelompok transportasi sebesar 0,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,02 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen,” jelas Dinar.

Sementera kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks 0,04 persen. Empat kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok pendidikan.

“Komoditas utama penyumbang inflasi selama Oktober 2020 di Medan, antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, cabai hijau, ikan dencis, minyak goreng, dan jeruk,” tutur Dinar.

Dinar menambahkan bahwa dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 23 kota tercatat inflasi dan hanya 1 kota yang mengalami deflasi.”Inflasi tertinggi di Sibolga sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 104,43 dan terendah di Bengkulu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,82. Sementara itu, Kota Pangkal Pinang deflasi 0,32 persen dengan IHK sebesar 102,19,” tandasnya. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/