25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ekspor Sumut pada Oktober 2019 Turun 6,53 Persen

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Oktober 2019, ekspor di Sumatera Utara (Sumut) sebesar US$647,08 juta, mengalami penurunan mencapai 6,53 persen dari bulan September 2019 dengan nilai US$692,26 juta.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi mengatakan ekspor di Sumut di bulan Oktober 2019, dibandingkan dengan bulan Oktober 2018 yang US$817,59 juta, ekspor mengalami penurunan sebesar 20,86 persen.

“Sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini, nilai ekspor Sumut mencapai US$6,44 miliar, turun 13,03% dibanding tahun lalu yang mencapai US$7,41 miliar. Padahal, secara volume mengalami peningkatan. Volume ekspor Sumut hingga Oktober tahun ini mencapai 8,01 juta ton, naik tipis dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 7,97 juta ton,” jelas Syech.

Syech menjelaskan dengan turunnya nilai ekspor Sumut ini dipengaruhi oleh melemahnya kinerja ekspor dua komoditas utama yakni CPO dan karet. Syech merinci, sepanjang Januari hingga Oktober 2019, ekspor golongan barang lemak dan minyak nabati (didalamnya ada CPO dan barang olahan sawit lainnya) hanya sebesar US$2,38 miliar, turun 17,66% dibanding tahun lalu. Begitu juga dengan kinerja ekspor karet yang turun 9,83%.

“Dua golongan barang ini menguasai lebih dari 50% pangsa ekspor Sumatera Utara. Jadi, jika turun sedikit saja, maka akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan,” tutur Syech.

Sepanjang bulan Oktober 2019 negara Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$98,63 juta, US$87,93 juta dan US$51,44 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,78%.

Kemudian, sekitar 38,99% barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Selain Tiongkok dan Jepang, Negara India dan Bangladesh merupakan pangsa ekspor untuk kawasan Asia di luar ASEAN yaitu sebesar US$46,72 juta dan US$14,84 juta. (gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Oktober 2019, ekspor di Sumatera Utara (Sumut) sebesar US$647,08 juta, mengalami penurunan mencapai 6,53 persen dari bulan September 2019 dengan nilai US$692,26 juta.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi mengatakan ekspor di Sumut di bulan Oktober 2019, dibandingkan dengan bulan Oktober 2018 yang US$817,59 juta, ekspor mengalami penurunan sebesar 20,86 persen.

“Sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini, nilai ekspor Sumut mencapai US$6,44 miliar, turun 13,03% dibanding tahun lalu yang mencapai US$7,41 miliar. Padahal, secara volume mengalami peningkatan. Volume ekspor Sumut hingga Oktober tahun ini mencapai 8,01 juta ton, naik tipis dibanding tahun lalu yang tercatat sebanyak 7,97 juta ton,” jelas Syech.

Syech menjelaskan dengan turunnya nilai ekspor Sumut ini dipengaruhi oleh melemahnya kinerja ekspor dua komoditas utama yakni CPO dan karet. Syech merinci, sepanjang Januari hingga Oktober 2019, ekspor golongan barang lemak dan minyak nabati (didalamnya ada CPO dan barang olahan sawit lainnya) hanya sebesar US$2,38 miliar, turun 17,66% dibanding tahun lalu. Begitu juga dengan kinerja ekspor karet yang turun 9,83%.

“Dua golongan barang ini menguasai lebih dari 50% pangsa ekspor Sumatera Utara. Jadi, jika turun sedikit saja, maka akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan,” tutur Syech.

Sepanjang bulan Oktober 2019 negara Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$98,63 juta, US$87,93 juta dan US$51,44 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,78%.

Kemudian, sekitar 38,99% barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Selain Tiongkok dan Jepang, Negara India dan Bangladesh merupakan pangsa ekspor untuk kawasan Asia di luar ASEAN yaitu sebesar US$46,72 juta dan US$14,84 juta. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/