PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. (TPL), memulai lembaran sejarahnya yang baru yakni dengan merevitalisasi pabrik yang ditandai dengan peresmian kantor proyek pengerjaan revitalisasi sistem produksi pada hari Senin, 5 Februari 2018, di pabrik PT TPL, Desa Sosorladang, Kecamatan Parmaksian.
“Peresmian kantor proyek ini merupakan tonggak sejarah bagi perusahaan dalam komitmen kami merevitalisasi pabrik agar lebih ramah lingkungan dan hemat energi,” ujar Direksi PT TPL, Mulia Nauli.
Kantor proyek revitalisasi pabrik PT TPL ini memiliki ukuran 34 x 18 meter (m). Kantor proyek pengerjaan pabrik ini memiliki empat ruangan rapat, ruangan rapat tim sipil, ruangan kantor kepala proyek, dan ruangan dokumentasi. Ruangan dokumentasi menjadi ruangan yang paling besar karena proses revitalisasi dari hari ke hari akan lengkap terdokumentasi dengan lengkap berikut gambar dan foto-foto.
Kantor proyek ini berlokasi di antara kantor safety dan kantor engineering. Kantor proyek revitalisasi pabrik PT TPL ini akan menjadi pusat perencanaan dan pengerjaan bagi pihak kontraktor yang akan bekerja memasang peralatan dan sistem baru di fasilitas produksi .
Dana yang digunakan untuk menjalankan proyek revitalisasi pabrik untuk meningkatkan kinerja lingkungan serta efisiensi penggunaan energi mencapai US$100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
Diharapkan, dengan melakukan perbaikan dan penggantian dengan mesin-mesin teknologi terbaru PT TPL dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas produksi serta kualitas lingkungan termasuk efisiensi biaya operasional, serta mengurangi bau.
Sistem produksi PT TPL yang diperbarui akan menggunakan sistem cold blow yaitu, suhu yang dibutuhkan untuk melakukan proses memasak bubur pulp hanya di bawah 100 derajat celcius, menggunakan teknologi NCG (non condensable gas/menghisap gas-gas yang tidak dapat terkondensasi) sehingga bau yang dihasilkan dari proses memasak tersebut dapat berkurang secara signifikan dibandingkan sistem produksi saat ini.
Selain itu, sistem pengendalian pabrik pun akan dijalankan secara otomatis untuk memastikan mesin-mesin dapat berjalan dengan prima dan mengurangi kemungkinan “shutdown” (penghentian mesin) dan memastikan efisien dalam perawatan dan konsumsi air. Sistem produksi yang baru juga akan menghemat penggunaan energi listrik 9 (sembilan) persen dibandingkan sistem sebelumnya.
Proyek revitalisasi ini akan mempekerjakan lebih dari 1000 orang baik pekerja langsung dan tidak langsung dan diprediksi akan selesai serta dapat dioperasikan pada kuartal pertama 2019. (rel)