HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri panen bawang putih milik Kelompok Tani Pea Sigaol di Desa Hutasoit II, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Rabu (3/6). Bawang putih varietas sangga sembalun yang ditanam dari lahan seluas 2 hektare itu, memiliki kualitas yang tidak kalah dengan bawang putih impor dari Tiongkok.
“Kalau kita bandingkan dengan bawang putih impor besarnya sama, kualitasnya tidak jauh berbeda. Ini harus kita kembangkan terus karena Sumut itu masih sangat kekurangan bawang putih,” kata Gubernur yang datang bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi. Turut hadir Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting.
Lintong Nihuta mulai dikenal sebagai penghasil bawang putih, setelah pada April 2019 lalu diakui Kementerian Pertanian sebagai penghasil bawang putih berkualitas baik.
Berdasarkan data BPS, kebutuhan bawang putih Sumut mencapai 26.299,96 ton per tahun, sedangkan produksi hanya 975 ton per tahun. Artinya, Sumut masih kekurangan sekitar 25 ribu ton bawang putih per tahun.
“Kita ini baru mampu memenuhi kebutuhan bawang putih kita 3,7 persen saja. Kita harus bisa memenuhi kebutuhan bawang putih kita sendiri. Lihat bawang putih harganya sempat Rp70 ribu per kg. Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri, akan sangat menguntungkan,” tambah Edy.
Karena itu, Gubsu dan Bupati Humbahas mendorong petani-petani agar mau menanam bawang putih. Pemprov Sumut akan menyiapkan bantuan lahan untuk dijadikan lahan tani bawang putih dan ternak kerbau.
“Kita akan dorong petani bawang putih biar nanti bukan hanya tak impor lagi, kita malah bisa mengekspor. Kita juga akan berikan bantuan ternak kerbau yang nantinya kotoran kerbau itu dijadikan kompos di sini, jadi tidak pakai pupuk kimia lagi,” tegas Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar petani tidak berhubungan dengan tengkulak dan rentenir. Gubernur Sumut berjanji akan mengarahkan BUMD Pemprov Sumut, agar petani bawang putih tidak banyak merugi. Caranya, BUMD akan menampung hasil tani dan juga memberikan pinjaman kepada petani bila diperlukan.
“Kita nanti coba arahkan BUMD kita ke sini agar petani-petani ini tidak ke rentenir dan tengkulak. Petani-petani kita ini tidak boleh rugi, mereka harus untung,” tegas Edy Rahmayadi.
Ada sekitar 50 hektare lebih lahan yang ditanami bawang putih di Humbahas saat ini. Dan kali ini, petani di Lintong Nihuta dengan lahan 2 hektare mampu menghasilkan kurang lebih 30 ton.
“Kita sudah mulai menanam bawang putih sejak akhir 2018 dan di 2019 ada peningkatan secara kualitas dan kuantitas. Kemudian kita mencoba memperluas lahan tanam dan hasilnya sangat bagus,” kata Bupati Humbahas Dosmar.
Dosmar juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumut yang dinilainya peduli dengan petani di Humbahas. “Banyak bantuan yang kami terima dari Pemprov Sumut untuk mengembangkan pertanian di sini. Ini akan memicu samangat para petani untuk meningkatkan kualitas khususnya bawang putih,” pungkas Dosmar.
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, mendukung kebijakan Gubernur untuk sektor pertanian di Humbahas. Dia juga meminta anggota DPRD asal pemilihan Humbahas untuk memantau dan membantu petani-petani yang ada di Humbahas. “Ini saya bawa anggota DPRD Sumut yang Dapilnya di sini, Dapil 9. Mereka harus memantau ini dan membantu petani-petani yang ada di sini,” kata Baskami.
Petani bawang putih, Robert Sinaga, berterima kasih kepada pemerintah karena peduli dengan petani. “Saya sangat berterima kasih kepada Gubernur dan Bupati. Kami sudah sangat banyak dibantu. Mudah-mudahan semua program pemerintah untuk petani berjalan bagus. Jadi kami tidak kesulitan,” kata Robert.
Setelah memanen bawang putih, gubernur dan rombongan menyempatkan diri untuk menanam bibit bawang merah di Desa Hutasoit II dan memberikan bantuan pangan kepada petani. Kemudian rombongan mengunjungi pembibitan kentang milik salah satu perusahaan swasta terkemuka Indonesia di Desa Paraingguran II. (rel)