27.8 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Pelindo Ajukan Dana Relokasi Alur Pelabuhan

BELAWAN- Alur Pelabuhan Belawan yang berkelok dan mengalami penyempitan hingga kini masih banyak dikeluhkan oleh perusahaan pemilik kapal. Rencana relokasi alur yang sempat direncanakan perusahaan BUMN pengelola jasa kepalabuhan itu sampai saat ini belum jelas kapan kepastiannya.
PT Pelabuhan Indonesia I Medan hingga kemarin masih berwacana akan mencoba mengajukan anggaran yang diperkirakan mencapai triliunan tersebut ke pemerintah pusat.

“Untuk alur akan coba diusulkan melalui APBN, mengingat biaya yang besar dan sesuai Undang-undang nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran bahwa alur menjadi tanggungjawab pemerintah,” kata M Eriansyah Asisten Corporate Secretary Humas PT Pelabuhan I Medan, Rabu (5/9).

Relokasi alur pelabuhan merupakan program yang sudah lama direncanakan, ini dilakukan demi kelancaran dan keselamatan keluar masuk kapal ke Pelabuhan Belawan. Alur pelabuhan yang ada sekarang memiliki panjang 13,5 kilometer dan lebar 100 meter, sedangkan untuk kedalaman alur mencapai 8,5 meter LWS hingga 9,5 LWS. Kondisi ini dinilai sudah tidak memadai lagi untuk dilintasi kapal-kapal berukuran besar.

“Saat ini PT Pelabuhan I masih fokus dalam pengembangan pelabuhan terutama untuk perpanjangan dermaga terminal peti kemas BICT (Belawan Internasional Terminal). Sampai tahun depan diperkirakan belum ada kepastian rencana untuk relokasi alur,” ujarnya.

Eriansyah menyebutkan, demi kelancaran arus keluar masuk kapal untuk sementara PT Pelabuhan I Medan hanya sebatas melakukan perawatan alur pelabuhan. “Jadi untuk sementara hanya melakukan perawatan saja, begitupun soal relokasi alur tetap kita usulkan ke pemerintah,” ungkap dia.

Untuk diketahui, alur masuk Pelabuhan Belawan yang dilintasi kapal-kapal niaga sekarang ini merupakan peninggalan zaman Belanda.
Selain kondisi alur memiliki tikungan yang dapat membahayakan bagi pelayaran, kondisi alur tersebut juga kerap mengalami pendangkalan. Sedangkan biaya yang mesti dikeluarkan dalam melakukan perawatan seperti pengerukan pada setiap tahunnya membutuhkan biaya sebesar Rp30 miliar lebih.

Berdasarkan kondisi tersebut, sejumlah pejabat PT Pelabuhan I Medan sebelumnya sempat berencana akan melakukan relokasi alur pelabuhan Belawan yang berkelok menjadi lurus. Bahkan rencananya alur akan diperlebar dari 100 meter menjadi 200 meter.(mag-17)

BELAWAN- Alur Pelabuhan Belawan yang berkelok dan mengalami penyempitan hingga kini masih banyak dikeluhkan oleh perusahaan pemilik kapal. Rencana relokasi alur yang sempat direncanakan perusahaan BUMN pengelola jasa kepalabuhan itu sampai saat ini belum jelas kapan kepastiannya.
PT Pelabuhan Indonesia I Medan hingga kemarin masih berwacana akan mencoba mengajukan anggaran yang diperkirakan mencapai triliunan tersebut ke pemerintah pusat.

“Untuk alur akan coba diusulkan melalui APBN, mengingat biaya yang besar dan sesuai Undang-undang nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran bahwa alur menjadi tanggungjawab pemerintah,” kata M Eriansyah Asisten Corporate Secretary Humas PT Pelabuhan I Medan, Rabu (5/9).

Relokasi alur pelabuhan merupakan program yang sudah lama direncanakan, ini dilakukan demi kelancaran dan keselamatan keluar masuk kapal ke Pelabuhan Belawan. Alur pelabuhan yang ada sekarang memiliki panjang 13,5 kilometer dan lebar 100 meter, sedangkan untuk kedalaman alur mencapai 8,5 meter LWS hingga 9,5 LWS. Kondisi ini dinilai sudah tidak memadai lagi untuk dilintasi kapal-kapal berukuran besar.

“Saat ini PT Pelabuhan I masih fokus dalam pengembangan pelabuhan terutama untuk perpanjangan dermaga terminal peti kemas BICT (Belawan Internasional Terminal). Sampai tahun depan diperkirakan belum ada kepastian rencana untuk relokasi alur,” ujarnya.

Eriansyah menyebutkan, demi kelancaran arus keluar masuk kapal untuk sementara PT Pelabuhan I Medan hanya sebatas melakukan perawatan alur pelabuhan. “Jadi untuk sementara hanya melakukan perawatan saja, begitupun soal relokasi alur tetap kita usulkan ke pemerintah,” ungkap dia.

Untuk diketahui, alur masuk Pelabuhan Belawan yang dilintasi kapal-kapal niaga sekarang ini merupakan peninggalan zaman Belanda.
Selain kondisi alur memiliki tikungan yang dapat membahayakan bagi pelayaran, kondisi alur tersebut juga kerap mengalami pendangkalan. Sedangkan biaya yang mesti dikeluarkan dalam melakukan perawatan seperti pengerukan pada setiap tahunnya membutuhkan biaya sebesar Rp30 miliar lebih.

Berdasarkan kondisi tersebut, sejumlah pejabat PT Pelabuhan I Medan sebelumnya sempat berencana akan melakukan relokasi alur pelabuhan Belawan yang berkelok menjadi lurus. Bahkan rencananya alur akan diperlebar dari 100 meter menjadi 200 meter.(mag-17)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/