JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Infrastruktur jaringan gas terus diperluas pemerintah. Apalagi, gas disebut-sebut sebagai energi yang cocok di masa transisi menuju net zero emission. Salah satunya proyek pipa gas bumi Dumai–Sei Mangkei yang ditargetkan rampung pada 2027.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah serius menggarap proyek tersebutn
“Tahun 2024 ini sedang tahap penyiapan,” ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu (6/1).
Arifin menjelaskan, penyelesaian proyek pipa gas sepanjang 400 km tersebut merupakan bagian dari upaya antisipasi kelebihan gas bumi. Khususnya potensi besar di Laut Andaman. Sehingga akan bisa dimanfaatkan untuk industri-industri. “Jadi, nanti gas di Laut Andaman, selain untuk bikin pabrik pupuk dan petrochemical di Lhokseumawe (Aceh) dan area yang sekarang,” tuturnya.
Total anggaran yang akan digelontorkan untuk pembuatan jaringan pipa Dumai–Sei Mangkei sebesar Rp 6,6 triliun. Infrastruktur itu akan menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera.
Arifin menambahkan, jika proyek itu sudah selesai, jaringan pipa gas bumi akan tersambung dari Aceh hingga Jawa Timur. Seiring dengan penyelesaian ruas pipa gas bumi Cirebon–Semarang (Cisem) tahap I yang telah selesai pada 2023 dan pipa gas bumi Cisem tahap II yang dijadwalkan rampung 2025.
Jika infrastruktur gas bumi sudah tersambung, lanjut Arifin, masyarakat juga akan menerima manfaat. Sebab, bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga serta mampu mengurangi ketergantungan LPG. “Ini ke depan yang kita bikin mudah sehingga affordable buat masyarakat dan harganya bisa kompetitif dan bisa lebih murah dibandingkan dengan LPG,” jelasnya. (dee/c19/dio/jpg)