JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden PT Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel menampik kabar yang menyebutkan perusahannya melakukan PHK massal. Menurut Gobel, yang terjadi ialah pengunduran diri karyawan.
Hal itu tak lepas dari permintaan pasar untuk lampu jenis light emitting diode. Padahal, Panasonic Gobel Indonesia selama ini memproduksi compact fluorescent lamp.
Nah, biaya produksi LED ternyata lebih murah. Di sisi lain, biaya produksi CFL justru semakin tinggi. Tak hanya itu, permintaan pasar terhadap CFL juga semakin menurun.
“Karena itu kami mengubah produk yang kami buat dengan teknologi lebih advance (lampu LED, red),” ujar Rachmat sebagaimana siaran pers dari Kementerian Tenaga Kerja.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menawari para karyawan untuk dipindahkan ke pabrik baru yang memproduksi LED. Namun, tawaran itu ternyata ditolak para karyawan.
“Ada 508 pekerja yang mengundurkan diri karena menolak pindah ke pabrik baru. Beberapa ada yang pilih untuk buka usaha baru, bahkan yang saya dengar ada yang sudah diterima di perusahaan baru,” tutur Gobel. (fab/jos/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden PT Panasonic Gobel Indonesia Rachmat Gobel menampik kabar yang menyebutkan perusahannya melakukan PHK massal. Menurut Gobel, yang terjadi ialah pengunduran diri karyawan.
Hal itu tak lepas dari permintaan pasar untuk lampu jenis light emitting diode. Padahal, Panasonic Gobel Indonesia selama ini memproduksi compact fluorescent lamp.
Nah, biaya produksi LED ternyata lebih murah. Di sisi lain, biaya produksi CFL justru semakin tinggi. Tak hanya itu, permintaan pasar terhadap CFL juga semakin menurun.
“Karena itu kami mengubah produk yang kami buat dengan teknologi lebih advance (lampu LED, red),” ujar Rachmat sebagaimana siaran pers dari Kementerian Tenaga Kerja.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menawari para karyawan untuk dipindahkan ke pabrik baru yang memproduksi LED. Namun, tawaran itu ternyata ditolak para karyawan.
“Ada 508 pekerja yang mengundurkan diri karena menolak pindah ke pabrik baru. Beberapa ada yang pilih untuk buka usaha baru, bahkan yang saya dengar ada yang sudah diterima di perusahaan baru,” tutur Gobel. (fab/jos/jpnn)