MEDAN, SUMUTPOS – Bagi Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa, mencari tempat berbuka yang menyajikan menu nikmat, tempat nyaman dan mudah ditemui dimana-mana, tentu menjadi salah satu aktivitas yang rutin di bulan Ramadhan ini. Baik untuk berbuka bersama keluarga terdekat, maupun rekan-rekan lainnya. Momen Ramadhan menjadi semakin istimewa bersama orang-orang tercinta di tempat yang istimewa.
Buat orang Medan, nama Nelayan Restoran ini mungkin sudah tak asing. Meski hadir dengan berbagai nama restoran yang berbeda, seperti Nelayan Jala-Jala, Nelayan Kafe, Tenda Jala-Jala, Tenda Nelayan, namun semua berada dalam naungan grup yang sama, yaitu Nelayan Restoran. Jaringan resto yang sudah berdiri sejak 1995 ini kini sudah memiliki 15 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di kota Medan.
Awalnya, restoran ini memang secara khusus menyajikan menu dimsum. Menu-menu seperti dimsum ceker ayam, hakau, siomay dan lainnya, menjadi andalan resto ini. Namun, seiring perkembangannya, sayap bisnis mereka pun merambah ke menu baru, seperti boba, sushi, bakery dan berbagai jenis menu baru lain.
Tak hanya memperluas varian menu, Nelayan restoran juga memperkokoh jejaring mereka melalui digitalisasi layanan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas. Sejak 2019 silam, jaringan Nelayan resto sudah menjadi mitra GoFood dan GoPay dalam aplikasi Gojek untuk memudahkan transaksi serta menjangkau pasar yang lebih besar.
Hal ini disampaikan oleh Natasya, yang mewakili manajemen Jaringan Restoran Nelayan di Medan. “Menjadi mitra GoFood, memperluas pasar kami. Pelanggan juga menjadi lebih mudah untuk bisa menikmati menu-menu kami tanpa harus ke restoran. Hal ini menjadi penting pada saat pandemi, dimana orang mengurangi mobilitas mereka dan mengandalkan pemesanan makanan digital untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari,” ungkap Natasya.
Langkah memperluas pasar melalui dunia digital ini tak sia-sia. Hingga kini, cabang pertama restoran Nelayan, yaitu Sari Laut Nelayan di Merak Jingga, masuk dalam Top 5 mitra GoFood di kota Medan.
Agak berbeda dengan GoFood, penggunaan pembayaran digital dengan GoPay ternyata lebih banyak dilakukan di pusat perbelanjaan atau mal, yang lebih banyak didominasi anak muda, ketimbang di gerai-gerai non-mal. Salah satu pelanggan Nelayan yang kerap kali menggunakan pembayaran non-tunai, Goklas Situmorang, menuturkan bahwa GoPay memberikan kepraktisan dan rasa aman ketika bertransaksi. “Buat saya hal ini jadi penting, karena tidak perlu membawa uang tunai. Tidak repot mencari ATM atau mengambil uang tunai untuk bayar. Cukup scan saja, dan semua transaksi beres. Sangat praktis,” jelas Goklas.
Hal senada disampaikan Natasya, “Rata-rata orang sudah banyak memakai pembayaran digital seperti GoPay. Untuk sistem pembayaran dengan GoPay sejauh ini bagus. Namun meski demikian, harus diakui bahwa saat ini persentase orang untuk membayar dengan uang tunai, memang masih lebih besar,” jelas Natasya.
“Namun untuk pelanggan yang lebih muda, memang lebih banyak yang membayar dengan cashless, salah satunya GoPay. Apalagi di Nelayan ini chinese food ya, jadi kalau makan masih mengajak orang tua dan ramai-ramai, jadi mereka membayar biasanya masih dengan debit atau tunai. Namun untuk anak muda memang kecenderungan menggunakan cashless lebih besar,” tambah Natasya.
Tak hanya memberikan pilihan metode bayar, selama kehadiran GoPay, Natasya mengakui hal yang paling membantu adalah kerjasama dalam bentuk promosi yang dilakukan menggunakan metode pembayaran GoPay. Promosi ini mendorong para pelanggan untuk menikmati berbagai menu di Nelayan Restoran dengan harga khusus atau mendapat ekstra bonus.
Selain itu, manfaat lain yang didapat adalah branding atau pemasangan merek Nelayan Restoran bersama dengan merek GoPay, membuat para pelanggan yang datang dari luar kota tidak khawatir jika tidak membawa uang tunai. Hal ini sangat membantu Nelayan Restoran untuk meluaskan pasar mereka. (rel)