25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Resi Gudang, Alternatif Mensejahterakan Petani

MEDAN- Saat memasuki musim panen raya, pada umumnya petani akan mengalami kerugian. Karena harga komoditas yang dijualnya akan mengalami penurunan harga. Sehingga, secara tidak sengaja juga akan mengurangi pendapatan petani itu sendiri.

Karena itu, salah satu kebijakan pemerintah untuk membangun Resi Gudang, yang nantinya dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Selain untuk menjaga harga ditingkat petani, Resi Gudang ini juga berfungsi untuk menghindari inflasi yang terlalu tinggi.

Menurut Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Wilayah IX (Sumut-Aceh) yang juga Tim Ahli Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumut, Mikael Budisatrio, Resi Gudang saat ini sangat besar manfaatnya. Selain untuk menjaga kesejahteraan petani, Resi Gudang juga dapat menjaga inflasi. “Terutama saat musim perayaan hari besar keagamaan. Dimana harga bisa melambung tinggi karena stok yang terbatas. Nah, dengan resi gudang ini dapat dihindari,” ujarnya.

Mika menjelaskan, saat ini ada 3 Kabupaten yang telah memiliki Resi Gudang, yaitu Kabupaten Simalungun, Serdang Berdagai, dan Karo. Walau semuanya belum berjalan secara maksimal. “Tetapi ada kendala yang sedang terjadi. Seperti belum ada penunjukkan siapa yang akan mengelola, kemudian masalah tehknis, dan mesin pengering yang belum semua resi miliki,” ungkapnya.

Secara menyeluruh, untuk Kabupaten Karo dan Simalungun, Resi Gudang akan lebih diutamakan untuk penyimpanan Jagung. Sedangkan Kabupaten Serdang Berdagai (Sergei) akan lebih fokus pada beras. “Ini sesuai dengan komoditas yang dihasilkan. Fokus ini akan memudahkan untuk pembukuan dan lainnya,” lanjutnya.

Ke tiga Resi Gudang yang telah dibangun oleh Badan Pengawan Bursa Perdagangan Berjangka ini sebagai harapan bisa segera beroperasional dan menimalisir harga yang tidak terkontrol. Selain itu, dengan hasil panen tersebut petani akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari bank. “Hasil panen dari Resi Gudang nantinya yang akan menjadi jaminan. Atau pengelola yang akan menjamin dengan hasil panen,” lanjutnya. Dalam sistemnya, nantinya pengelola akan menerima hasil panen petani. Dan petani memberikan uang sewa. (ram)

MEDAN- Saat memasuki musim panen raya, pada umumnya petani akan mengalami kerugian. Karena harga komoditas yang dijualnya akan mengalami penurunan harga. Sehingga, secara tidak sengaja juga akan mengurangi pendapatan petani itu sendiri.

Karena itu, salah satu kebijakan pemerintah untuk membangun Resi Gudang, yang nantinya dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Selain untuk menjaga harga ditingkat petani, Resi Gudang ini juga berfungsi untuk menghindari inflasi yang terlalu tinggi.

Menurut Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Wilayah IX (Sumut-Aceh) yang juga Tim Ahli Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumut, Mikael Budisatrio, Resi Gudang saat ini sangat besar manfaatnya. Selain untuk menjaga kesejahteraan petani, Resi Gudang juga dapat menjaga inflasi. “Terutama saat musim perayaan hari besar keagamaan. Dimana harga bisa melambung tinggi karena stok yang terbatas. Nah, dengan resi gudang ini dapat dihindari,” ujarnya.

Mika menjelaskan, saat ini ada 3 Kabupaten yang telah memiliki Resi Gudang, yaitu Kabupaten Simalungun, Serdang Berdagai, dan Karo. Walau semuanya belum berjalan secara maksimal. “Tetapi ada kendala yang sedang terjadi. Seperti belum ada penunjukkan siapa yang akan mengelola, kemudian masalah tehknis, dan mesin pengering yang belum semua resi miliki,” ungkapnya.

Secara menyeluruh, untuk Kabupaten Karo dan Simalungun, Resi Gudang akan lebih diutamakan untuk penyimpanan Jagung. Sedangkan Kabupaten Serdang Berdagai (Sergei) akan lebih fokus pada beras. “Ini sesuai dengan komoditas yang dihasilkan. Fokus ini akan memudahkan untuk pembukuan dan lainnya,” lanjutnya.

Ke tiga Resi Gudang yang telah dibangun oleh Badan Pengawan Bursa Perdagangan Berjangka ini sebagai harapan bisa segera beroperasional dan menimalisir harga yang tidak terkontrol. Selain itu, dengan hasil panen tersebut petani akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari bank. “Hasil panen dari Resi Gudang nantinya yang akan menjadi jaminan. Atau pengelola yang akan menjamin dengan hasil panen,” lanjutnya. Dalam sistemnya, nantinya pengelola akan menerima hasil panen petani. Dan petani memberikan uang sewa. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/