Ajakan boikot juga tidak mengganjal performa, baik secara operasional maupun kinerja keuangan.
Sebab, produk perusahaan sudah dikenal masyarakat luas.
”Produk Sari Roti beragam dan menyebar pada sejumlah minimarket. Dan, secara segmen pasar menyentuh kalangan menengah ke atas. Jadi, aksi boikot dan gerakan saham tidak bisa disamakan,” tegasnya.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menambahkan pelemahan saham itu tidak lebih dari dinamika pasar.
Tindakan perusahaan dianggap sudah tepat untuk menjaga independensi dan kualitas produk.
”Sebagai penguasa pasar, Sari Roti melakukan tindakan tidak menyimpang,” ucap David.
Aksi boikot, sambung David, sejatinya tidak mudah diaplikasikan.
Pasalnya, Sari Roti mempunyai dan didukung jaringan pemasaran luas dengan penetrasi cukup dalam.
Selain itu, perusahaan menjalin aliansi strategis dan berafiliasi dengan ritel Indomaret.
”Dengan dukungan Indomaret, posisi Sari Roti tidak mudah digoyang,” tegasnya. (far/jos/jpnn