26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

SBY-SMI Bahas Ekonomi Global

JAKARTA-Pergolakan ekonomi global yang berdampak hingga ke kawasan Asia, menjadi bahasan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan menteri keuangan yang saat ini menjabat sebagai Managing Director WB, Sri Mulyani Indrawati (SMI). Pertemuan ini berlangsung, Selasa (8/11) sejak pukul 10.00 WIB di kantor Presiden.

Ikut mendampingi SMI,  Robert Shaum (special assistant to the managing director), Stefan Koeberle (Country Director Indonesia), Shubaum Chaudhuri (Lead Economis), Franz Drees (Development Manager) dan Mark Hagerstom (Contry Program Coordinator). Sehari sebelumnya SMI juga telah diterima oleh Menteri Keuangan dan jajarannya.
“Pembicaraan ini fokus bagaimana mengatasi dampak krisis. Saya menjelaskan peran Bank dunia dalam memonitor situasi, terutama dampak dari krisis yunani dan Eropa tersebut,’’ jelas SMI usai pertemuan dengan Presiden SBY.
Pembicaraan tersebut juga menyampaikan peluang Indonesia dalam kapasitas negara dengan perkembangan ekonomi yang positif. Peranan Indonesia diyakini bisa ikut mengatasi krisis sebagaimana yang pernah dilakukan pada tahun 2008 lalu.

Proporsional APBN yang sehat dengan berbasis pemerataan ekonomi, juga menjadi salah satu pembahasan penting antara WB dengan Pemerintah Indonesia. Menurut SMI, bila APBN lebih berpihak pada masyarakat miskin dan kepentingan publik, akan ikut berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Krisis di Eropa, pasti akan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi dunia. Negara maju, diprediksi menurun sekitar 0,6 persen. Kawasan Asia juga akan menurun,’’ ujar SMI mengingatkan.(afz/jpnn)

JAKARTA-Pergolakan ekonomi global yang berdampak hingga ke kawasan Asia, menjadi bahasan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan menteri keuangan yang saat ini menjabat sebagai Managing Director WB, Sri Mulyani Indrawati (SMI). Pertemuan ini berlangsung, Selasa (8/11) sejak pukul 10.00 WIB di kantor Presiden.

Ikut mendampingi SMI,  Robert Shaum (special assistant to the managing director), Stefan Koeberle (Country Director Indonesia), Shubaum Chaudhuri (Lead Economis), Franz Drees (Development Manager) dan Mark Hagerstom (Contry Program Coordinator). Sehari sebelumnya SMI juga telah diterima oleh Menteri Keuangan dan jajarannya.
“Pembicaraan ini fokus bagaimana mengatasi dampak krisis. Saya menjelaskan peran Bank dunia dalam memonitor situasi, terutama dampak dari krisis yunani dan Eropa tersebut,’’ jelas SMI usai pertemuan dengan Presiden SBY.
Pembicaraan tersebut juga menyampaikan peluang Indonesia dalam kapasitas negara dengan perkembangan ekonomi yang positif. Peranan Indonesia diyakini bisa ikut mengatasi krisis sebagaimana yang pernah dilakukan pada tahun 2008 lalu.

Proporsional APBN yang sehat dengan berbasis pemerataan ekonomi, juga menjadi salah satu pembahasan penting antara WB dengan Pemerintah Indonesia. Menurut SMI, bila APBN lebih berpihak pada masyarakat miskin dan kepentingan publik, akan ikut berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Krisis di Eropa, pasti akan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi dunia. Negara maju, diprediksi menurun sekitar 0,6 persen. Kawasan Asia juga akan menurun,’’ ujar SMI mengingatkan.(afz/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/