26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kenaikan TDL tak Pengaruhi Inflasi

MEDAN- Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah IX Sumut-Aceh memperkirakan inflasi Sumatera Utara (Sumut) akan tetap terkendali walaupun pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) secara bertahap pada 2013. Hal ini dikarenakan tidak semua barang merupakan hasil dari pabrikan.

Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter BI Kantor Perwakilan Wilayah IX Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio mengatakan, paling berpengaruh dalam inflasi adalah kebutuhan bahan pokok. Sedangkan dari pabrikan itu sangat kecil, karena konsumennya yang terbatas.

“Kenaikan TDL memang akan memengaruhi inflasi. Terlebih lagi pemerintah menaikkan hingga 15 persen  walaupun secara bertahap. Inflasi akan sangat berpengaruh bila terkait dengan harga BBM (Bahan Bakar Minyak),” ujarnya.

Menurutnya, indikator masih terkendalinya inflasi adalah karena kenaikan TDL hanya berpengaruh dengan harga barang komoditas yang dihasilkan pabrik. Jadi dampaknya tidak begitu luas jika dibandingkan dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Jadi pengaruhnya hanya pada industri karena cost produksi-nya. Memang akan berdampak juga terhadap kenaikan harga barang tapi bukan volatile food hanya administered price. Yang terkena dampak kenaikan harga bukan barang-barang kebutuhan utama masyarakat jadi dampaknya (terhadap inflasi) tidak begitu tinggi.

“Beda kalau harga BBM naik, akan berdampak terhadap transportasi atau angkutan. Nah, kalau tarif angkutan naik, bahan kebutuhan yang butuh pengangkutan jug a bakal naik,” pungkasnya. (ram)

MEDAN- Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah IX Sumut-Aceh memperkirakan inflasi Sumatera Utara (Sumut) akan tetap terkendali walaupun pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) secara bertahap pada 2013. Hal ini dikarenakan tidak semua barang merupakan hasil dari pabrikan.

Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter BI Kantor Perwakilan Wilayah IX Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio mengatakan, paling berpengaruh dalam inflasi adalah kebutuhan bahan pokok. Sedangkan dari pabrikan itu sangat kecil, karena konsumennya yang terbatas.

“Kenaikan TDL memang akan memengaruhi inflasi. Terlebih lagi pemerintah menaikkan hingga 15 persen  walaupun secara bertahap. Inflasi akan sangat berpengaruh bila terkait dengan harga BBM (Bahan Bakar Minyak),” ujarnya.

Menurutnya, indikator masih terkendalinya inflasi adalah karena kenaikan TDL hanya berpengaruh dengan harga barang komoditas yang dihasilkan pabrik. Jadi dampaknya tidak begitu luas jika dibandingkan dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Jadi pengaruhnya hanya pada industri karena cost produksi-nya. Memang akan berdampak juga terhadap kenaikan harga barang tapi bukan volatile food hanya administered price. Yang terkena dampak kenaikan harga bukan barang-barang kebutuhan utama masyarakat jadi dampaknya (terhadap inflasi) tidak begitu tinggi.

“Beda kalau harga BBM naik, akan berdampak terhadap transportasi atau angkutan. Nah, kalau tarif angkutan naik, bahan kebutuhan yang butuh pengangkutan jug a bakal naik,” pungkasnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/