Menteri Darmin menyebutkan pada Januari ini memang ada panen padi. Tapi, lantaran hasilnya diperkirakan tidak terlalu bagus seperti yang diharapkan. Yang paling diharapkan adalah panen lebih besar pada Februari. Sedangan panen puncak diperkirakan pada Maret hingga April. ”Kita ingin mengecek dulu di lapangan. Kita perlu waktu satu sampai dua minggu ini untuk mengetahui seperti apa potensinya di Februari dan Maret. Begitu saya kira,” jelas dia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan potensi panen pada Januari sekitar 300 ribu ton. Sedangkan pada Februari diperkirakan total panen mencapai 4,9 juta ton. Dengan jumlah tersebut surplus kurang lebih 3 juta ton. Panen itu mencakup 17 propinsi di Indonesia. terutama di Jawa yang menyumbang 70 persen panen padi.”Di Oktober hujan, kalo hujan petani turun kan, kita tahu semua kan, Oktober, November, Desember berarti Januari ini panen. Puncaknya di bulan berikutnya karena ini normal kan cuaca,” kata Amran.
Pantauan di lapangan, harga beras naik antara Rp 800-2.000 per kilogram. Di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Timur, beras patahan (broken) dijual dengan harga Rp 8.400-10.200. Di atasnya, harganya bervariasi. Beras polos dijual antara Rp 9.100-12.000. Sementara, beras medium Rp 11.400-12.000 (lihat grafis).
Presiden Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mencontohkan, sebelumnya beras IR64 kualitas III ada di angka Rp 8.000. Kemarin, harga jualnya sudah Rp 8.900. ’’Beberapa produk (kenaikan harganya) sudah di atas Rp 1.000,’’ terangnya.
Kemudian, beberapa hari belakangan pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang memang berkurang. ’’Sempat 34 ribu ton, sekarang jadi 32 ribu,’’ terangnya. Meskipun demikian, dia memastikan bahwa Bulog akan menggelontorkan beras 6.500 ton ke Cipinang sampai akhir pekan ini.
Arief menuturkan, secara keseluruhan pasokan beras di Cipinang 35-40 persennya dipasok oleh Bulog. Terutama, untuk beras medium. ’’Tugas kami sebagai pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, mempertahankan stok beras antara 25 ribu sampai 30 ribu ton per hari,’’ lanjutnya.
Artinya, di Pasar Induk Beras Cipinang setiap hari harus ada persediaan minimal 25 ribu ton. Ketika hari itu ada beras yang keluar sebanyak 10 ribu ton, maka di hari yang sama harus masuk 10 ribu ton pula.
Di level beras premium kondisinya hampir sama. ’’Di tempat saya hari ini antara Rp 12.200-Rp 13.400. kalau untuk PW (pandan wangi), harganya sudah Rp 15.500,’’ terang Elvis Alexander, salah seorang pedagang di Cipinang. Rata-rata, beras premium naik sekitar Rp 1.000 per kilogram. Sementara, pandan wangi melonjak hingga Rp 2.000 per kilogram.
Dalam kondisi tersebut, dia juga tidak bisa menjamin ketersediaan stok. Kalau di daerah A sudah tidak ada, maka dia harus cari ke tempat lain. ’’Yang penting harus ada. Soal harga nomor dua,’’ lanjut Alex, panggilan akrab Elvis. dia akan berbicara dengan konsumen mengenai kondisi beras di daerah, sehingga bisa memahami mengapa harganya naik.
Baik Arief maupun Alex mengatakan, harga beras akan turun lagi saat panen raya Februari mendatang. Bahkan, di level konsumen, mencari beras medium dengan harga Rp 9.400 akan lebih mudah. ’’Sekarang kita ngomongin harga tinggi. Nanti Februari dan Maret kita akan ngomongin harga pembelian petani kok rendah,’’ tutur Arief.