31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Impor dari Thailand, Stabilkan Harga Beras Indonesia

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BERAS_Pekerja mengangkat karung beras dan menyusun nya ke truk di Gudang Bulog Jalan Mustafa Medan, baru-baru ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Institute for Development of Economics and Finance (Indef) membeber hasil penelitiannya, soal masuknya beras impor dari Thailand. Merujuk temuan Indef, beras impor mampu menstabilkan harga beras di Indonesia.

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengatakan, Thailand punya kontribusi besar bagi Indonesia dalam menjaga stabilitas harga beras. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 15 tahun terakhir selama periode 2000-2015, menunjukkan, impor beras Indonesia mencapai 15,39 juta ton.

Pada 2016-2017, pemerintah sempat menutup keran impor beras. Namun, keran impor beras kembali dibuka untuk 2018. Selama periode itu juga, dana yang dikeluarkan untuk impor beras mencapai 5,83 miliar dolar AS, atau Rp78,70 triliun (kurs Rp13.500).

“Saatu negara yang membantu kestabilan harga itu Thailand, karena berasnya sering kita beli,” tutur Eko di Kantor Indef, Jakarta Selatan, Rabu (18/4).

Eko justru heran, lantaran Indonesia yang notabene negara besar dengan lahan luas, justru dikalahkan Thailand untuk urusan beras. Terlebih, negara dengan jumlah penduduk kurang lebih 68 juta jiwa itu, juga merupakan pengekspor beras terbesar kedua di dunia setelah India. “Dari konteks itu, kita contohkan Thailand. Satu eksportir beras terbesar dunia. Secara umum, ekspor dan penerimaan kita dari jualan di luar negeri relatif kecil sekali. Penduduknya (Thailand) hanya seperempat dari kita,” pungkasnya. (hap/jpc/saz)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BERAS_Pekerja mengangkat karung beras dan menyusun nya ke truk di Gudang Bulog Jalan Mustafa Medan, baru-baru ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Institute for Development of Economics and Finance (Indef) membeber hasil penelitiannya, soal masuknya beras impor dari Thailand. Merujuk temuan Indef, beras impor mampu menstabilkan harga beras di Indonesia.

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengatakan, Thailand punya kontribusi besar bagi Indonesia dalam menjaga stabilitas harga beras. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 15 tahun terakhir selama periode 2000-2015, menunjukkan, impor beras Indonesia mencapai 15,39 juta ton.

Pada 2016-2017, pemerintah sempat menutup keran impor beras. Namun, keran impor beras kembali dibuka untuk 2018. Selama periode itu juga, dana yang dikeluarkan untuk impor beras mencapai 5,83 miliar dolar AS, atau Rp78,70 triliun (kurs Rp13.500).

“Saatu negara yang membantu kestabilan harga itu Thailand, karena berasnya sering kita beli,” tutur Eko di Kantor Indef, Jakarta Selatan, Rabu (18/4).

Eko justru heran, lantaran Indonesia yang notabene negara besar dengan lahan luas, justru dikalahkan Thailand untuk urusan beras. Terlebih, negara dengan jumlah penduduk kurang lebih 68 juta jiwa itu, juga merupakan pengekspor beras terbesar kedua di dunia setelah India. “Dari konteks itu, kita contohkan Thailand. Satu eksportir beras terbesar dunia. Secara umum, ekspor dan penerimaan kita dari jualan di luar negeri relatif kecil sekali. Penduduknya (Thailand) hanya seperempat dari kita,” pungkasnya. (hap/jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/