25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Efisiensi Operasional Bisnis Logistik, PT BGR Logistics Revitalisasi Gudang di Medan

SIMBOLIS: 
Dirut PT BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo (kiri) bersama Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution secara simbolis melakukan ground breaking Gudang Payapasir di Medan, Senin (9/12).
SIMBOLIS: Dirut PT BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo (kiri) bersama Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution secara simbolis melakukan ground breaking Gudang Payapasir di Medan, Senin (9/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistics (Persero) melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking untuk revitalisasi gudang semi factory Divre Medan, di Jalan Titi Pahlawan, Medan Labuhan, Senin (9/12). Revitalisasi gudang yang juga dilakukan di Divre Lampung ini, tak lain untuk mengefisiensi operasional bisnis logistik.

Direktur Utama (Dirut) Utama PT BGR Logistics, M Kuncuro Wibowo mengatakan, revitalisasi di Divre Medan dilakukan terhadap 8 gudang dengan luas masing-masing 1.650 meter persegi. Setelah direvitalisasi, menjadi unit pengantongan pupuk seluas 22.927 meter persegi dengan rata-rata kapasitas produksi pengantongan pupuk mencapai 5.000 metrik ton perhari. Sedangkan untuk revitalisasi gudang di Divre Lampung, dari 11.840 meter persegi menjadi 16.640 meter persegi dengan kapasitas produksi pengantongan pupuk mencapai 8.000 metrik ton perhari.

“Revitalisasi ini dilakukan untuk efisiensi biaya dan sebagai upaya peningkatan servis level kepada para pelanggan khususnya sektor pupuk, karena telah 42 tahun menjadi mitra,” ungkap Kuncoro dalam ground breaking yang dihadiri Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan Surianto dan Dirut PT Nindya Karya, Haidar.

Menurut Kuncoro, gudang yang direvitalisasi ini dengan sistem semi factory. Artinya, kecepatan, ketepatan dan keamanan dalam pengelolaan pupuk curah menjadi prioritas perusahaan dengan implementasi IT, yaitu Warehouse Integrated Application (WINA) dan Fleets Integrated and Order Application (FIONA). “Selama ini operasional masih dilakukan secara manual, ketika kapal masuk dengan kapasitas 35 ribu ton, dikerjakan memakan waktu satu hingga dua bulan. Setelah selesai waktu pengerjaan bisa 2 minggu. Makanya, dengan direvitalisasi gudang ini tentu dapat mengefisiensi hal itu,” ujar Kuncoro.

Ia menargetkan, revitalisasi gudang yang berada di Medan dan Lampung ini bisa selesai pada April 2020 mendatang. Apabila revitalisasi rampung, direncanakan menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan mulai dari Samsung hingga Unilever agar memanfaatkan fasilitas pergudangan tersebut. “Selain efisiensi biaya logistik pelanggan, revitalisasi gudang ini juga akan mengurangi mobilisasi truk di pusat kota.

Artinya, secara tidak langsung menekan tingkat kemacetan,” katanya sembari menyebut, nilai investasi untuk revitalisasi dua gudang di Medan dan Lampung mencapai ratusan miliar. Sementara, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang hadir dalam acara itu mengatakan, truk dari ekspedisi pergudangan sering menjadi pemicu kemacetan di Kota Medan. Sebab, banyak yang parkir di pinggir jalan.

“Mudah-mudahan dengan operasional gudang ini, diharapkan berdampak terhadap tingkat kemacetan di pusat kota, karena otomatis mengurangi aktivitas truk-truk di inti kota,” ujarnya. (ris/ram)

SIMBOLIS: 
Dirut PT BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo (kiri) bersama Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution secara simbolis melakukan ground breaking Gudang Payapasir di Medan, Senin (9/12).
SIMBOLIS: Dirut PT BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo (kiri) bersama Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution secara simbolis melakukan ground breaking Gudang Payapasir di Medan, Senin (9/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistics (Persero) melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking untuk revitalisasi gudang semi factory Divre Medan, di Jalan Titi Pahlawan, Medan Labuhan, Senin (9/12). Revitalisasi gudang yang juga dilakukan di Divre Lampung ini, tak lain untuk mengefisiensi operasional bisnis logistik.

Direktur Utama (Dirut) Utama PT BGR Logistics, M Kuncuro Wibowo mengatakan, revitalisasi di Divre Medan dilakukan terhadap 8 gudang dengan luas masing-masing 1.650 meter persegi. Setelah direvitalisasi, menjadi unit pengantongan pupuk seluas 22.927 meter persegi dengan rata-rata kapasitas produksi pengantongan pupuk mencapai 5.000 metrik ton perhari. Sedangkan untuk revitalisasi gudang di Divre Lampung, dari 11.840 meter persegi menjadi 16.640 meter persegi dengan kapasitas produksi pengantongan pupuk mencapai 8.000 metrik ton perhari.

“Revitalisasi ini dilakukan untuk efisiensi biaya dan sebagai upaya peningkatan servis level kepada para pelanggan khususnya sektor pupuk, karena telah 42 tahun menjadi mitra,” ungkap Kuncoro dalam ground breaking yang dihadiri Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan Surianto dan Dirut PT Nindya Karya, Haidar.

Menurut Kuncoro, gudang yang direvitalisasi ini dengan sistem semi factory. Artinya, kecepatan, ketepatan dan keamanan dalam pengelolaan pupuk curah menjadi prioritas perusahaan dengan implementasi IT, yaitu Warehouse Integrated Application (WINA) dan Fleets Integrated and Order Application (FIONA). “Selama ini operasional masih dilakukan secara manual, ketika kapal masuk dengan kapasitas 35 ribu ton, dikerjakan memakan waktu satu hingga dua bulan. Setelah selesai waktu pengerjaan bisa 2 minggu. Makanya, dengan direvitalisasi gudang ini tentu dapat mengefisiensi hal itu,” ujar Kuncoro.

Ia menargetkan, revitalisasi gudang yang berada di Medan dan Lampung ini bisa selesai pada April 2020 mendatang. Apabila revitalisasi rampung, direncanakan menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan mulai dari Samsung hingga Unilever agar memanfaatkan fasilitas pergudangan tersebut. “Selain efisiensi biaya logistik pelanggan, revitalisasi gudang ini juga akan mengurangi mobilisasi truk di pusat kota.

Artinya, secara tidak langsung menekan tingkat kemacetan,” katanya sembari menyebut, nilai investasi untuk revitalisasi dua gudang di Medan dan Lampung mencapai ratusan miliar. Sementara, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang hadir dalam acara itu mengatakan, truk dari ekspedisi pergudangan sering menjadi pemicu kemacetan di Kota Medan. Sebab, banyak yang parkir di pinggir jalan.

“Mudah-mudahan dengan operasional gudang ini, diharapkan berdampak terhadap tingkat kemacetan di pusat kota, karena otomatis mengurangi aktivitas truk-truk di inti kota,” ujarnya. (ris/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/